Gambaran Variabel Jenis Kelamin Siswa SMP Global Islamic School Gambaran Variabel Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Siswa

75 merupakan faktor tak langsung yang mempengaruhi angka kejadian karies di Indonesia. Dari beberapa kasus masalah kesehatan gigi yang terjadi, faktor ketidaktahuan, persepsi yang salah serta kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan gigi merupakan faktor utama. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik, memungkinkan untuk berpersepsi lebih baik tentang kesehatan gigi sehingga menyebabkan seseorang mampu mengatasi permasalahan kesehatan giginya Ilyas, 2009. Kondisi ketidaktahuan sebenarnya adalah kondisi yang memerlukan perhatian dari semua pihak bahwa pada setiap program kesehatan maka unsur informasi yang sesuai dengan kebutuhan harus diperhatikan.

6.4 Gambaran Respon dilihat dari Jenis Kelamin Siswa SMP Global

Islamic School Jakarta Jenis kelamin merupakan salah satu variabel demografis yang mempengaruhi respon seseorang Hariyani, 2009. Sehingga variabel ini akan mempengaruhi respon individu dan perlu untuk dilihat. Secara tahap perkembangan remaja memiliki perkembangan fisik yang membedakan secara jenis kelamin. Yaitu perkembangan biologis fisik yang ditandai dengan ciri primer dan sekunder. Hasil penelitian Quezonita 2008 tentang hubungan karakteristik remaja dengan respon terhadap iklan sabun lifebuoy, menunjukkan bahwa laki-laki berpeluang 1,4 kali merespon negatif dibandingkan dengan perempuan. 76 Teori inovasi dan hasil penelitian Quezonita 2008 menegaskan memang secara gender atau jenis kelamin akan mempengaruhi respon individu. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Adopsi Inovasi bahwa jenis kelamin mempengaruhi respon terhadap iklan. Respon yang ditunjukkan antara responden laki-laki dengan perempuan memiliki perbedaan, dimana responden jenis kelamin perempuan memiliki respon yang lebih baik dibandingkan dengan responden jenis kelamin laki-laki. Hal tersebut dapat dilihat dari variabel komposit, dimana responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 25 responden merespon positif pada iklan pasta gigi, sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 22 yang merespon positif. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Faizah 2012 bahwa respon anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Faktor jenis kelamin berpengaruh terhadap variabel respon. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Halim 2004 bahwa anak perempuan cenderung sensitif dalam memperhatikan hal sekitar dari pada anak laki-laki. Gambaran respon yang dilihat dari jenis kelamin mendapat hasil responden laki-laki yang merespon positif sebanyak 22 orang dari 35 responden. sedangkan respon responden perempuan yang merespon positif sebanyak 25 orang dari 30 responden. Bila dibandingkan maka tidak ada perbedaan jauh antara respon laki-laki dan perempuan tetapi respon anak perempuan tetap lebih baik dari laki-laki. Seperti pada penelitian Faizah dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perempuan 1,4 kali lebih 77 berpeluang merespon positif dibanding laki-laki dalam hal kesehatan. Hal ini dikarenakan pada umumnya anak usia remaja sudah memiliki perbedaan perilaku dalam personal hygiene dan sudah mulai memperhatikan penampilan fisiknya sehingga perempuan lebih mementingkan penampilan agar terlihat percaya diri dibanding laki-laki yang terkesan cuek dengan penampilan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun oleh Dr. Louann Brizendine, seorang dokter neuro psikiatri, direktur “Women’s and Teen Girls Mood and Hormone Clinic”di Amerika, perbedaan respon anak perempuan dengan laki-laki semata-mata ditentukan oleh otak mereka yang memang berbeda. Sejak lahir, otak bayi perempuan telah terstruktur sebagai otak perempuan yang didominasi oleh hormon estrogen, sedangkan otak bayi laki-laki dikuasai oleh hormon testosteron. Kedua hormon ini membuat otak perempuan dan laki-laki sungguh berbeda. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori adopsi inovasi kotler, 2009 bahwa faktor jenis kelamin mempengaruhi seseorang dalam menerima nilai atau suatu hal yang baru. Sesuai teori tersebut, pada penelitian ini mendukung teori tersebut yaitu perempuan mempunyai kemungkinan untuk dapat menerima nilai-nilai baru yang ada di masyarakat, yaitu terlihat dari responnya yang positif terhadap iklan. Ada perbedaan objek minat antara laki-laki dan perempuan, dimana perempuan lebih menyukai yang bersifat praktis dan impulsive daripada laki-laki sesuai dengan sifat feminism yang dimiliki perempuan.

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa SMP global Islamic School Jakarta

0 7 148

Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta Terhadap Paparan Iklan Pasta Gigi Di Media Massa Tahun 2014

0 10 118

PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 3 6

LANDASAN TEORI PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 2 17

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH IKLAN DI TELEVISI TERHADAP RESPON KONSUMEN (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent).

0 3 56

Hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pepsodent pada konsumen.

0 3 134

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SD DI SIDOARJO TENTANG IKLAN PASTA GIGI PEPSODENT VERSI “LITTLE MONSTER” ( Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Siswa SD Di Sidoarjo Tentang Iklan Pasta Gigi Pepsodent Versi “Little Monster” Di Televisi ).

0 32 81

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SD DI SURABAYA TENTANG ISI PESAN IKLAN PASTA GIGI PEPSODENT VERSI “PERIKSA GIGI” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Siswa SD di Surabaya tentang isi pesan iklan Pepsodent versi ”Periksa Gigi” di media Televisi).

0 1 74

PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PASTA GIGI PEPSODENT.

0 0 11