Pratama dan Suputra. 2015:6 menyatakan bahwa Good Corporate Governance yang diproksi dengan kepemilikan institutional tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dalam Artinya, Hal ini bahwa kepemilikan institutional dapat memberikan feedback yakni dalam
pengolahan keuntungan yang dilakukan oleh manager dimana pengelolaan laba yang lebih baik dapat berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan
Sedangkan penelitian Trisnantari 2010:22 menemukan bahwa kepemilikan institutional berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini dapat disebabkan karena kepemilikan institusional tidak berhasil meningkatkan kinerja perusahaan tapi justru menurunkan kinerja
perusahaan karena investor institusional bukan pemilik mayoritas sehingga tidak mampu memonitor kinerja manajer secara baik Trisnantari,
2010:37. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H
3
: Terdapat pengaruh positif antara kepemilikan institutional terhadap kinerja perusahaan.
4. Dewan Direksi dengan Kinerja Perusahaan
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Peneliti Yermack 1996,
Eisenberg et al. 1998, Conyon dan Peck 1998, Loderer dan Peyer 2002, dan S. Beiner et al. 2003 dalam Wulandari 2006:5 menemukan pengaruh
negatif jumlah dewan direksi terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobins’Q.
56
Perusahaan dengan jumlah dewan direksi yang besar akan membuat nilai tobins Q menjadi semakin rendah. Disamping itu perusahaan dengan
sistem good corporate governance yang tidak berjalan dengan baik juga dikarakteristikan dengan jumlah dewan direksi yang besar. Berdasarkan
uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H
4
: Terdapat pengaruh negatif antara dewan direksi terhadap kinerja perusahaan.
5. Pergantian Chief Executive Officer dengan Kinerja Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian secara empiris yang dilakukan oleh Kato dan Long 2005 terhadap perusahaan-perusahaan di China pada tahun
1998-2002 menemukan bahwa kinerja perusahaan akan meningkat secara signifikan setelah dilakukan penggantian CEO, selain itu adanya
penunjukkan direktur independen juga dapat meningkatkan pergantian dan sensitivitas kinerja.
Temuan empiris Lopez-de-Silanes 1997 dalam Trisnantari 2010:15, yang mengakui bahwa manajemen BUMN yang existing
kemungkinan mengalami kesenjangan kompetensi dalam memimpin BUMN yang baru diprivatisasi untuk membawa BUMN-nya berkompetisi
di pasar. Lopez-de-Silanes 1997 juga menemukan adanya pengaruh positif dari pergantian CEO terhadap kinerja perusahaan BUMN yang diprivatisasi.
Trisnantari 2010:17 bahwa pergantian CEO berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, berikut ini mendukung pula penelitian yang
dilakukan oleh Lopez 1997, Barberis, et.al. 1996, Megginson, et al.
57
1994 bahwa pergantian CEO adanya pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dalam Trisnantari 2010:18 penelitian dengan hasil yang sama
dilakukkan oleh Dewi 2013:9 bahwa CEO berpenaruh terhadap kinerja perusahaan.
Namun ada beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu apakah pergantian pemimpin tersebut berpengaruh pada suatu perusahaan
akan mempengaruhi kinerja suatu perusahaan seperti Hannan dan Freman 1997:16 pergantian CEO tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini dikarenakan bahwa setiap perusahaan terutama perusahaan yang besar telah memiliki system yang memungkinkan perusahaan tersebut
berjalan dengan sendirinya sehingga meskipun adanya perubahan, pergantian pemimpin dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi kinerja.
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H
5
: Terdapat pengaruh positif pergantian CEO terhadap kinerja perusahaan.
58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu VAIC
TM
, good corporate governance dan pergantian Chief Executive Officer terhadap
variabel dependen, yaitu kinerja perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bergerak pada sektor property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dalam periode penelitian 2010- 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
laporan keuangan dan laporan tahunan semua perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah mempublikasikan
laporan keuangannya untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010-31 Desember 2014.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini diambil dari perusahaan sektor real estate dan properti dari tahun 2010-2014. Metode yang digunakan peneliti dalam
pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan purposive sampling, dengan teknik berdasarkan pertimbangan judgement sampling
yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu Indriantoro dan
Supomo, 2002:131 dengan kriteria sebagai berikut:
59
1. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
2. Periode pelaporan keuangan didasarkan tahun buku yang berakhir pada 31 desember.
3. Perusahaan yang memiliki nilai closing price selama tahun 2010-2014.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan
dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka Library Research Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan Field Research Data pada penelitian ini diperoleh melalui data sekunder. Data sekunder
merupakan data dari pihak kedua BEI. Dengan subjek penelitian adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2010-2014.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS Statistical Product and
Services Solutions. Setelah itu data-data yang diperlukan terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi
60
klasik dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif