Wulandari 2006:5 menunjukkan perusahaan dengan jumlah dewan direksi yang besar akan membuat nilai Tobins’Q menjadi
semakin rendah. Disamping itu perusahaan dengan sistem corporate governance yang tidak berjalan dengan baik juga dikarakteristikkan
dengan jumlah dewan direktur yang besar. Walaupun hasil penelitian mengenai jumlah dewan direktur yang menghasilkan tanda positif
terhadap kinerja perusahaan, Selain itu hasil penelitian ini juga berbeda dengan penelitian S.
Beiner et al. 2003 dalam Wulandari 2006:6 menunjukkan bahwa dewan direksi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Beiner et al. 2003 dalam Wulandari 2006:6 menegaskan bahwa dewan direktur merupakan mekanisme governance yang penting
karena dewan direksi dapat memastikan bahwa manajer mengikuti kepentingan dewan. Apabila keputusan manajer telah sejalan dengan
kepentingan dewan maka pengingkatan kinerja perusahaan menjadi tujuan utama.
5. Pergantian Chief Executive Officer terhadap Kinerja Perusahaan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Pergantian Chief Executive Officer tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2013:10, Hannan dan Freman 1997, serta Mintzberg 1979.
97
Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar perusahaan telah memiliki sistem yang memungkinkan perusahaan tersebut berjalan
dengan sendirinya sehingga perubahan atau pergantian kepemimpinan tidak akan berpengaruh pada kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa
pergantian CEO belum mampu memicu peningkatan kinerja perusahaan. Hasil penelitian Lieberson dan O’Connor 1972 serta
Mintzberg 1979 menghasilkan kesimpulan bahwa pergantian pemimpin dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi kinerja.
Menurut Hadlock and Lumer 1997 menemukan perubahan manajemen puncak sangat kurang sensitif terhadap kinerja perusahaan
dari perkiraan mereka pada perusahaan modern. sesungguhnya perusahaan terutama perusahaan besar telah memiliki sistem yang
memungkinkan perusahaan tersebut berjalan dengan sendirinya sehingga perubahan atau pergantian kepemimpinan tidak akan
berpengaruh pada kinerja. Sedangkan, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Faridayani 2014 dan Trisnantari 2010 yang
mengungkapkan bahwa pergantian CEO dapat mempengaruhi kinerja perusahaan Tobin’s Q.
Penelitian Faridayani 2014:11 menunjukkan bahwa pergantian eksekutif akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan mereka
melaporkan peningkatan efisensi kinerja secara signifkan ternyata
98
hanya terjadi pada perusahaan yang melakukan pergantian pada top manajernya.
Menurut Trisnantari 2010:72, Pergantian CEO berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan, bahwa kompetensi CEO
merupakan faktor yang sangat penting dalam peningkatan profitabilitas perusahaan pergantian CEO. Hal ini dapat disebakan oleh CEO yang
baru terpilih cenderung akan menunjukkan perubahan dalam strategi bisnisnya untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik.
6. Value Added Intellectual capital, Proporsi Komisaris Independen,