Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel VAIC TM VAIC menunjukkan nilai minimum sebesar -4,35, nilai maksimum sebesar 60,97 dengan nilai rata-rata sebesar 9.2622 dan standar deviasinya sebesar 9.87732. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel proporsi komisaris independen KIND menunjukkan nilai minimum sebesar 0,20, nilai maksimum sebesar 0,71 dengan nilai rata-rata sebesar 0,4217 dan standar deviasinya sebesar 0,11192. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel kepemilikan institusional KINST menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 0,98 dengan nilai rata-rata sebesar 0,2783 dan standar deviasinya sebesar 0,29939. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel Dewan Direksi DD menunjukkan nilai minimum sebesar 2, nilai maksimum sebesar 9 dengan nilai rata-rata sebesar 5,0968 dan standar deviasinya sebesar 1,76096. Kemudian hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel pergantian CEO CEO menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata- rata sebesar 0,180 dan standar deviasinya sebesar 0,3860.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel independen dan variabel dependen. Adapun dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah VAIC TM , 79 kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan direksi, dan pergantian CEO, sedangkan variabel dependen yang digunakan kinerja perusahaan Tobins Q. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut: a. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya problem multikolonieritas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonierita. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant VAIC .982 1.018 KIND .926 1.080 KINST .991 1.057 DD .961 1.041 CEO .971 1.030 a. Dependent Variable: TOBINS Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai VIF disekitar angka 1 untuk setiap variabel. Hasil perhitungan Toleransi menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Toleransi kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen 80 yang nilainya lebih dari 95. Hasil VIF juga menunjukan hal yang sama tidak ada suatu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Berdasarkan hasil uji multikolonieritas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson. Regresi yang bebas dari autokorelasi harus memiliki nilai Durbin-Watson yang memenuhi syarat, yaitu berada diantara angka -2 dan +2 Singgih Santoso, 2012:219. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji autokorelasi. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .669 a .447 .419 .094039344 1.844 a. Predictors: Constant, VAIC, KIND, KINST, DD, CEO b. Dependent Variable: TOBINS Sumber: Data sekunder yang diolah 81 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,844. Nilai yang dihasilkan tersebut berada diantara angka -2 dan +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalan dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi. c. Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka terjadi heterokedastis. Sebaliknya jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastis. Adapun hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1. 82 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa grafik scatterplot menunjukkan data tersebar dengan baik, yaitu titik-titik yang menyebar. Grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Tobins Q berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya, yaitu VAIC TM , kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan direksi, dan pergantian CEO. 83 d. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data, penelitian ini menggunakan analisis normal probability plot. Pada analisis normal probability plot dilakukan dengan cara melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.2. 84 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Grafik P-Plot Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil uji normalitas pada gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa grafik P-Plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti garis diagonalnya. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal dan model regresi yang diuji dengan menggunakan grafik tersebut telah memenuhi asumsi normalitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Kualitas Implementasi Good Corporate Governace Terhadap Praktek Manajemen Laba Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 22 80

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 53 95

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

1 69 88

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

0 0 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010

0 1 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

0 0 16