13
4. Aturan Keputusan Capital Budgeting
Menurut Keown et. al. 2008 ada empat kriteria paling umum yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sebaiknya proyek itu diterima atau
ditolak di dalam capital budgeting, yaitu: a.
Periode pembayaran kembali Payback Period b.
Metode nilai sekarang bersih NPV-Net Present Value c.
Tingkat pengembalian internal IRR- Internal Rate of Return d.
Metode IRR yang dimodifikasikan MIRR-Modified IRR
a. Periode Pembayaran Kembali Payback Period
Menurut Keown et. al. 2008 periode pembayaran kembali payback period adalah suatu kriteria capital budgeting yang
digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan investasi ke awal.
Menurut Garrison et. al. 2006 periode pembayaran kembali payback period adalah lamanya waktu yang dibutuhkan suatu proyek
untuk mengganti biaya awal dari penerimaan kas yang ditimbulkannya. Berdasarkan definisi di atas, periode pembayaran kembali
payback period adalah suatu kriteria capital budgeting yang digambarkan sebagai jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menutupi atau
mengganti biaya awal dari penerimaan kas yang ditimbulkannya. Periode pembayaran kembali payback periode menurut Garrison
et. al. 2006 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2.1
Keunggulan periode pembayaran kembali payback periode menurut Keown et. al. 2008 adalah:
14
1. Menggunakan arus kas bebas.
2. Mudah dihitung dan dipahami.
3. Dapat digunakan sebagai alat penyaring kasar.
Sedangkan kelemahan periode pembayaran kembali payback periode adalah:
1. Mengabaikan nilai waktu uang.
2. Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah periode
pengembalian. 3.
Memilih periode pengembalian maksimum bersifat arbiter.
b. Metode Nilai Sekarang Bersih
-Net Present Value
Menurut Garrison et. al. 2006 nilai sekarang bersih NPV adalah selisih antara nilai sekarang arus kas masuk dengan nilai sekarang arus kas
keluar dalam suatu proyek investasi. Menurut Keown et. al. 2008 nilai sekarang bersih NPV adalah
kriteria keputusan capital budgeting yang ditentukan dari nilai sekarang arus kas bebas dikurangi pengeluaran awal.
Berdasarkan definisi di atas, nilai sekarang bersih NPV adalah suatu kriteria capital budgeting yang ditentukan dari selisih antara nilai
sekarang arus kas masuk dengan nilai sekarang arus kas keluar dalam suatu proyek investasi.
Rumus NPV menurut Sevastjanov et. al. 2006 sebagai berikut: 2.2
15
Dimana: adalah discount rate, adalah produksi tahun pertama,
adalah investasi tahun terakhir, adalah modal investasi tahun ,
adalah arus kas masuk pada tahun , adalah waktu dari proyek investasi. Nilai NPV yang positif menurut Brigham dan Houston 2006
menandakan bahwa: 1.
Investasi awal telah tertutup. 2.
Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi 3.
Pengembalian yang melebihi 1 dan 2 telah diterima. Jadi, jika NPV lebih besar dari nol, maka investasi tersebut menguntungkan dan
karena itu dapat diterima, jika NPV sama dengan nol, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Dan jika NPV
kurang dari nol, maka sebaiknya proyek ditolak. Keunggulan NPV menurut Keown et. al. 2008 adalah:
1. Menggunakan arus kas bebas.
2. Memperhitungkan nilai waktu uang.
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham. Sedangkan kelemahan NPV adalah:
1. Membutuhkan perkiraan jangka panjang terperinci dari arus kas bebas
proyek. 2.
Sensitivitas terhadap pilihan tingkat diskonto. Menurut Sumastuti 2001 penerapan metode NPV dalam berbagai
kasus memiliki keunggulan, seperti:
16
1. Dalam masalah keterbatasan dana
Apabila dana terbatas, yang ditunjukkan dengan adanya anggaran yang disediakan pada suatu periode tertentu, maka perusahaan terpaksa
melakukan pengalokasian dana untuk usulan-usulan investasi yang ada. Pada kondisi ini, tujuan perusahaan adalah memilih kombinasi
berbagai usulan investasi yang memberikan NPV tertinggi, dengan segala keterbatasan dana yang ada. Apabila batasan dana ini benar-
benar harus dipenuhi, mungkin sekali perusahaan lebih baik memilih beberapa usulan investasi kecil dari pada satu atau dua usulan investasi
besar. 2.
Dalam masalah penggantian aktiva Dalam masalah penggantian aktiva dari berbagai kasus yang dialami
atau direncanakan oleh suatu perusahaan, menurut praktek yang sudah dijalankan oleh beberapa perusahaan, kasus penggantian aktiva tetap
ini hanya dapat secara representatif menggunakan alat analisis dengan metode net present value NPV. Menurut Sumastuti 2001 pada kasus
ini rumus NPV yang digunakan adalah: 2.3
Penaksiran aliran kas masuk proceed dan keluar outlays yang kita gunakan adalah dengan menggunakan taksiran selisih incremental.
Dengan asumsi seolah-olah kita menggunakan mesin baru. 3.
Inflasi pada penilaian investasi
17
Pada umumnya inflasi akan mengganggu keputusan pengujian investasi dengan NPV yang memperhatikan nilai waktu uang. Alasan
yang utama adalah karena beban penyusunan didasarkan atas nilai historis dan bukan nilai pengganti replacement cost. Apabila
keuntungan meningkat, maka semakin besar pula pajak yang akan dikenakan, yang mengakibatkan aliran kas yang sebenarnya tidak bisa
menyesuaikan diri dengan inflasi.
c. Metode Pengembalian Internal