43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Maruyung Permai adalah sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang kontruksi. Usahanya dimulai pada tahun 1995 oleh Eddy
Chahyawan, yang berawal dari jual-beli tanah di daerah Rawa Buaya 8
hektar yang dijual per kavling, masing-masing kavling 100 m
2
. Pada tahun 1998, Eddy Chahyawan memenangkan tender untuk
kontruksi Masjid Kubah Emas yang pembangunannya berjalan 4 tahun di Jalan Maruyung, Depok. Merasa itu adalah awal keberhasilannya maka pada
tanggal 19 Mei 1999, dengan Akta Notaris Wasiati Basoeki, SH Nomor 12 terbentuklah PT. Maruyung Permai di Jalan Jati Baru, Jakarta Pusat, dengan
para pendirinya sebagai berikut: 1
Eddy Chahyawan 2
Rudy Chahyawan Pada tahun 2000, PT. Maruyung Permai membangun Perumahan
Ribung Asri di daerah Ciledug, Tanggerang, dengan luas tanah 4 hektar yang dijadikan 40 unit bangunan rumah dengan luas tanah masing-masing 100 m
2
. Usaha yang ditangani sendiri membuat PT. Maruyung Permai mengalami
kredit macet oleh pembeli. Sejak saat itulah PT. Maruyung Permai bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara BTN cabang kebayoran lama hingga
saat ini.
44
Tahun 2003, PT. Maruyung Permai kembali membangun perumahan di daerah Ciledug yaitu Perumahan Griya Ciledug dengan luas tanah 50 hektar
yang dijadikan 340 unit bangunan rumah tipe 36. Proyek inilah yang penulis jadikan studi kasus dalam penelitian ini. Pada tahun ini pula kantor PT.
Maruyung Permai berpindah di Jurangmangu Barat, Pondok Aren, Tanggerang.
Tahun 2004, PT. Maruyung Permai membangun perumahan di Jalan Bambu dengan luas tanah 2,5 hektar yang dijadikan 19 unit bangunan rumah
tipe 42 dan 1 unit bangunan rumah tipe 21. Masih pada tahun yang sama yaitu tahun 2004, PT. Maruyung Permai membangun perumahan di Jalan Kelapa
Dua, Jakarta Barat, luas tanah 8 hektar yang dijadikan 30 unit bangunan rumah dengan sistem beli kavling.
Tahun 2009, PT. Maruyung Permai membuat 4 lapangan futsal di daerah Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Proyek ini tidak dikelolah
sendiri, tetapi dibangun untuk dijual kembali.
1. Struktur Organisasi