Metode Pengembalian Internal Aturan Keputusan Capital Budgeting

17 Pada umumnya inflasi akan mengganggu keputusan pengujian investasi dengan NPV yang memperhatikan nilai waktu uang. Alasan yang utama adalah karena beban penyusunan didasarkan atas nilai historis dan bukan nilai pengganti replacement cost. Apabila keuntungan meningkat, maka semakin besar pula pajak yang akan dikenakan, yang mengakibatkan aliran kas yang sebenarnya tidak bisa menyesuaikan diri dengan inflasi.

c. Metode Pengembalian Internal

- Internal Rate Of Return Menurut Garrison et. al. 2006 tingkat pengembalian internal IRR adalah tingkat pengembalian yang dijanjikan oleh proyek investasi selama umur manfaat. Menurut Keown et. al. 2008 tingkat pengembalian internal IRR adalah kriteria keputusan capital budgeting yang mencerminkan tingkat pengembalian yang didapat dari suatu proyek. Menurut Blocher et. al. 2007 tingkat pengembalian internal IRR adalah metode arus kas terdiskonto yang mengestimasi tingkat diskonto yang menghasilkan nilai sekarang dari arus kas masuk periode selanjutnya sama dengan investasi awal. Berdasarkan definisi di atas, tingkat pengembalian internal IRR adalah tingkat pengembalian atau tingkat diskonto yang dijanjikan oleh suatu proyek investasi selama umur manfaat dengan membuat NPV proyek sama dengan nol. Rumus IRR menurut Sevastjanov et. al. 2006 adalah: 2.4 Dasar pemikiran metode menurut Eugene F. Brigham et. al. 2006 mengapa tingkat diskonto tertentu yang menyamakan biaya sebuah 18 proyek dengan nilai sekarang dari penerimaannya menjadi begitu spesial? Alasannya didasarkan pada logika berikut ini: 1. dari suatu proyek adalah ekspektasi tingkat pengembaliannya. 2. Jika tingkat pengembalian internal melebihi biaya uang yang digunakan untuk mendanai proyek, maka akan terdapat surplus setelah pembayaran modal, dan surplus ini akan diberikan kepada para pemegang saham. 3. Oleh karena itu, menerima sebuah proyek yang nilai melebihi biaya modalnya akan meningkatkan kekayaan para pemegang saham. Di lain pihak, jika tingkat pengembalian internal lebih kecil dari biaya modalnya, maka menerima proyek akan menimbulkanh biaya bagi pemegang saham saat ini. Karakteristik “impas” seperti inilah yang membuat bermanfaat dalam mengevaluasi proyek-proyek modal. Keunggulan IRR menurut Keown et. al. 2008 adalah: 1. Menggunakan arus kas bebas. 2. Memperhitungkan nilai waktu uang. 3. Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Sedangkan kelemahan IRR adalah: 1. Membutuhkan perkiraan jangka panjang terperinci dari arus kas bebas proyek. 2. Kemungkinan ada banyaknya IRR atau IRR berganda. 19 3. Mengasumsikan arus kas selama umur proyek yang diinvestasikan kembali pada tingkat IRR.

d. Metode