47
B. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menjelaskan tentang penerapan fuzzy logic pada capital budgeting untuk mengevaluasi dan mengoptimalisasi proyek investasi. Penulis
membandingkan perhitungan capital budgeting konvensional dengan perhitungan fuzzy capital budgeting. Elemen-elemen yang akan dianalisis dalam penelitian ini
adalah NPV, IRR dan risiko dari proyek investasi tersebut. Penulis mengambil studi kasus pada sebuah perusahaan konstruksi yaitu
PT. Maruyung Permai. Data yang penulis teliti adalah data dari proyek investasi Perum Griya Ciledug dari tahun 2003 sampai tahun 2008. Penulis membagi
proyek investasi tersebut ke dalam dua fase, fase pertama adalah tahun 2003-2005 dan fase kedua tahun 2006-2008.
1. Perhitungan Capital Budgeting Konvensional
Dari data di atas dengan menggunakan rumus pada persamaan 1.1, maka kita bisa langsung menghitung nilai NPV untuk kedua fase tersebut
sebagai berikut: NPV I = Rp 1,459,413,778
NPV II = Rp 5,465,468,371 Dalam perhitungan ini nilai d discount rate didapat dari nilai rata-rata
suku bunga BI selama 6 periode dari tahun 2003-2008 yaitu sebesar 9,781017387 . NPV I untuk fase pertama dan NPV II untuk fase kedua.
Karena proyek investasi ini dilakukan dalam dua fase, maka nilai dari NPV I dianggap wajar dan proyek tetap bisa dilanjutkan. Sedangkan untuk IRR-nya
dapat dihitung dengan rumus pada persamaan 1.2 sebagai berikut:
48
IRR I = 3.6159116 IRR II =
140.5061619
Analisis risikonya didapat dari standar deviasi di sekitar NPV yang diharapkan dengan rumus pada persamaan 2.9 sebagai berikut:
Deviasi standar fase I = Rp 2,122,005,105 Deviasi standar fase II = Rp 7,946,856,444
Setelah mendapatkan nilai deviasi standar, kemudian kita mencari nilai z-nya sebaran normal bakunya dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.10
dan mendapatkan hasil sebagai berikut: zI = 0.687752246
zII = 0.687752246 nilai z tersebut kita cari pada tabel distribusi normal, karena nilai z untuk
kedua fase sama, maka nilai risiko kedua fase tersebut juga sama yaitu: 24
2. Perhitungan Fuzzy Capital Budgeting
Berbeda dengan capital budgeting konvensional, fuzzy capital budgeting menggunakan
interval-interval dalam
perhitungannya. Interval
ini dimaksudkan untuk mengetahui kisaran dari target yang diharapkan. Jadi,
tidak berpatokan pada satu nilai saja yang mempunyai kemungkinan nilai tersebut meleset dari apa yang telah diperhitungkan pada aplikasinya. Dalam
proyek investasi ini, kita dapat menghitung NPV, IRR dan analisis risiko proyek dari fuzzy capital budgeting sebagai berikut:
49
a. NPV Fuzzy
Tabel 4.8
KVt Modal Investasi Tahun t Fuzzy
Fase Tahun KVt
Interval KVt
Interval KVt
yang paling tidak
diharapkan Interval
KVt yang
diharapkan minimum
Interval KVt
yang diharapkan
maksimum Interval
KVt yang paling
diharapkan
I 2003
kv01 10,400,000,000 10,500,000,000 10,600,000,000 10,700,000,000 2004
kv11 3,900,000,000
4,000,000,000 4,100,000,000
4,200,000,000 2005
kv21 2,900,000,000
3,000,000,000 3,100,000,000
3,200,000,000 II
2006 kv02
1,300,000,000 1,400,000,000
1,500,000,000 1,600,000,000
2007 kv12 2,000,000,000 2,100,000,000 2,200,000,000 2,300,000,000
2008 kv22
1,200,000,000 1,300,000,000 1,400,000,000 1,500,000,000 Sumber: Data Diolah
Tabel 4.9
Pt Arus Kas Masuk Tahun t Fuzzy
Fase Tahun Pt
Interval Pt Interval Pt
yang paling tidak
diharapkan Interval Pt
yang diharapkan
minimum Interval Pt
yang diharapkan
maksimum Interval Pt
yang paling diharapkan
I 2003
p11 3,600,000,000 3,700,000,000 3,800,000,000 3,900,000,000
2004 p21
8,250,000,000 8,350,000,000 8,450,000,000 8,550,000,000 2005
p31 6,400,000,000 6,500,000,000 6,600,000,000 6,700,000,000
II 2006
p12 3,300,000,000 3,400,000,000 3,500,000,000 3,600,000,000
2007 p22
5,200,000,000 5,300,000,000 5,400,000,000 5,500,000,000 2008
p32 3,100,000,000 3,200,000,000 3,300,000,000 3,400,000,000
Sumber: Data Diolah
Tabel 4.10
d Discount Rate Fuzzy
Tahun Discount
Rate Interval
d Interval
d yang paling tidak
diharapkan Interval
d yang diharapkan
minimum Interval
d yang diharapkan
maksimum Interval
d yang paling
diharapkan
0.05 0.08
0.11 0.14
1+d 1.05
1.08 1.11
1.14 1+d2
1.1025 1.1664
1.2321 1.2996
50
1+d3 1.157625
1.259712 1.367631
1.481544 11+d
0.952380952 0.925925926
0.900900901 0.877192982
11+d2 0.907029478
0.85733882 0.811622433
0.769467528 11+d3
0.863837599 0.793832241
0.731191381 0.674971516
Fase 1 2003
kv01+d0 10,400,000,000 10,500,000,000 10,600,000,000 10,700,000,000
2004
kv11+d1 3,421,052,631.58 3,603,603,603.60 3,796,296,296.30 4,000,000,000.00
2005
kv21+d2 2,231,455,832.56 2,434,867,299.73 2,657,750,342.94 2,902,494,331.07
2003
p11+d1 3,157,894,736.84 3,333,333,333.33 3,518,518,518.52 3,714,285,714.29
2004 p21+d2
6,348,107,109.88 6,777,047,317.59 7,244,513,031.55 7,755,102,040.82
2005
p31+d3 4,319,817,703.69 4,752,743,978.46 5,239,292,790.73 5,787,711,910.16
Fase 2 2006
kv01+d0 1,300,000,000
1,400,000,000 1,500,000,000
1,600,000,000
2007 kv11+d1 1,754,385,965 1,891,891,892 2,037,037,037
2,190,476,190
2008
kv21+d2 923,361,034 1,055,109,163 1,200,274,348 1,360,544,218
2006
p11+d1 2,894,736,842.11 3,063,063,063.06 3,240,740,740.74 3,428,571,428.57
2007 p21+d2
4,001,231,148.05 4,301,598,896.19 4,629,629,629.63 4,988,662,131.52
2008
p31+d3 2,092,411,700.23 2,339,812,420.16 2,619,646,395.37 2,937,047,835.01
Sumber: Data Diolah Dengan menggunakan rumus yang sama pada persamaan 1.1,
maka kita akan mendapatkan nilai NPV untuk kedua fase dengan interval fuzzy sebagai berikut:
Table 4.11
Nilai NPV untuk Kedua Fase dengan Fuzzy
Interval NPV yang
paling tidak diharapkan
Interval NPV yang
diharapkan minimum
Interval NPV
yang diharapkan maksimum
Interval NPV
yang paling diharapkan
Interval fuzzy 1
1
NPV 1 3,776,674,780.65
2,190,922,009.85 536,146,562.53
1,204,591,201.12 NPV II
4,721,713,023.71 5,773,061,485.04
6,877,534,012.71 8,045,971,145.79
Sumber: Data Diolah
51
Gambar 4.1
Himpunan Fuzzy untuk NPV Fase I Sumber: Data Diolah
Gambar 4.2
Himpunan Fuzzy untuk NPV Fase II Sumber: Data Diolah
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
N il
ai K
eanggot aan
NPV Fase I
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
N il
ai K
eanggot aan
NPV Fase II
52
Nilai keanggotaan 0, untuk menerangkan nilai yang paling tidak diharapkan dan yang paling diharapkan terjadi. Sedangkan nilai
keanggotaan 1, adalah kisaran interval nilai yang diharapkan terjadi minimum dan maksimum.
b. IRR Fuzzy
Setelah kita dapatkan nilai NPV-nya, sekarang kita mencari nilai dari IRR proyek tersebut. Jika pada perhitungan IRR konvensional kita
mencari discount rate-nya hanya pada satu nilai saja dengan trial and errors, maka pada perhitungan IRR fuzzy, rumus persamaan 1.2 yang
digunakan untuk mencari IRR konvensional akan menjadi rumus pada persamaan 2.19, karena ruas disebelah kiri dan disebelah kanan
perhitungan harus berbentuk interval, untuk itu kita menggunakan yang saling berhubungan. Tetapi persamaan 2.19 masih belum dapat
memberikan perhitungan yang tepat karena interval [0,0] yang diletakan di sisi kanan persamaan 2.19 tidak dapat memberikan solusi yang memadai
dengan interval di sisi kirinya. Untuk itu persamaan 2.19 diubah menjadi persamaan 2.20.
IRR dicapai ketika NPV = 0, untuk itu interval NPV dicapai ketika d
2 =
d
1
dengan nilai tengah dari NPV terletak pada titik 0 dimana interval yang mengandung 0 simetris memastikan output yang valid ketika
mengkontradiksikan batas dari interval terhadap pusatnya dengan syarat NPV
1
+NPV
2
=0 untuk setiap lihat gambar 2.4. Karena
persamaan itulah timbul besaran baru yaitu: IRR
m
, IRR
min
dan IRR
max
,
53
dengan rumus yang dapat kita lihat pada persamaan 2.21 untuk IRR
min
dan pada persamaan 2.22 untuk IRR
max.
Interprestasi dari lebar dari [NPV
1
, NPV
2
] sebagai indeks ketidaktentuan IRR memberikan satuan nilai yang digambarkan dalam unit
satuan keuangan sebagai risiko keuangan dari sebuah proyek derajat dari ketidakpastian dari nilai IRR
m
, IRR
min
dan IRR
max
diturunkan dari data awal yaitu R
r
dengan rumus pada persamaan 2.23. Parameter R
r
dapat menjadi kunci utama dalam estimasi efisiensi sebuah proyek.
Setelah menjelaskan langkah-langkah dari perhitungan IRR fuzzy diatas, barulah kita menghitung nilai IRR fuzzy-nya sebagai berikut:
Tabel 4.12
Perhitungan IRR fuzzy untuk Fase I
Alpha IRR
NPV1 NPV2
NPV2-NPV1 IRRNPV2-
NPV1 IRRalpha
0.0 3.73539
852,308,200 852,399,700 1,704,707,900 63,677,420.24 0.000000
0.1 3.72950
880,805,800 880,872,100 1,761,677,900 65,701,706.81 0.003729
0.2 3.72361 909,303,000 909,354,700 1,818,657,700 67,719,629.05
0.007447 0.3
3.71762 937,775,700 937,873,700 1,875,649,400 69,729,423.44
0.011153 0.4
3.71182 966,298,100
966,348,800 1,932,646,900 71,736,451.47
0.014847 0.5
3.70593 994,795,000 994,858,900 1,989,653,900 73,735,260.36
0.018530 0.6
3.70004 1,023,393,000 1,023,380,000 2,046,773,000 75,731,501.58 0.022200
0.7 3.69425 1,051,813,000 1,051,882,000 2,103,695,000 77,715,815.65
0.025860 0.8
3.68846 1,080,335,000 1,080,395,000 2,160,730,000 79,697,704.97 0.029508
0.9 3.68267 1,108,856,000 1,108,917,000 2,217,773,000 81,673,305.29
0.033144
1.0 3.73539 284,071,700 284,163,700 568,235,400 21,225,785.58 0.037354
Jumlah
20,180,200,100 748,344,004.45 0.203772
Sumber: Data Diolah
Tabel 4.13
Perhitungan IRR fuzzy untuk Fase II
Alpha IRR
NPV1 NPV2
NPV2-NPV1 IRRNPV2-
NPV1 IRRalpha
0.0 167.9510 301,046,500
301,145,000 602,191,500 1,011,386,646.17
0.000000 0.1
166.4927 312,204,400 312,303,100
624,507,500 1,039,759,398.45
0.166493
54 0.2
165.0628 323,428,200 323,526,600
646,954,800 1,067,881,707.61
0.330126 0.3
163.6603 334,716,800 334,815,500
669,532,300 1,095,758,570.78
0.490981 0.4
162.2846 346,070,400 346,168,700
692,239,100 1,123,397,454.48
0.649138 0.5
160.9346 357,487,200 357,586,800
715,074,000 1,150,801,481.60
0.804673 0.6
159.6100 368,968,400 369,067,500
738,035,900 1,177,979,099.99
0.957660 0.7
158.3097 380,512,000 380,611,800
761,123,800 1,204,932,804.41
1.108168 0.8
157.0333 392,118,200 392,218,100
784,336,300 1,231,669,174.99
1.256266 0.9
155.7801 403,786,900 403,885,900
807,672,800 1,258,193,495.51
1.402021 1.0
167.9510 100,316,000 100,414,500
200,730,500 337,128,882.06
1.679510
Jumlah
7,242,398,500 11,698,888,716.05 8.845036
Sumber: Data Diolah
Tabel 4.14
Hasil Perhitungan IRR fuzzy untuk Kedua fase
Fase I Fase II
IRR min
3.70831 161.53335
IRR max 3.70495
160.81883
IRR m 3.70663
161.17609
Rr 2.0180200
0.7242399 Sumber: Data Diolah
c. Analisis Risiko Fuzzy
Dengan menggunakan rumus dari persamaan 2.16, kita akan mendapatkan rumus analisis risiko fuzzy pada persamaan 2.17, yang
kemudian dapat ditransformasikan menjadi rumus pada persamaan 2.18. Maka, didapat hasil sebagai berikut:
1 Risiko proyek investasi untuk fase I sebesar 0,3148524 atau
31,48524 2
Risiko proyek investasi untuk fase II sebesar 0,3154604 atau 31,54604
55
3. Perbandingan Hasil Perhitungan Capital Budgeting Konvensional dengan
Fuzzy Capital Budgeting. Tabel 4.15
Perbandingan Hasil Perhitungan Capital Budgeting Konvensional dengan Fuzzy Capital Budgeting.
Elemen-Elemen Perhitungan
Capital Budgeting Konvensional
Fuzzy Capital Budgeting
NPV Fase I
Rp 1,386,124,613 3,776,674,780.65
2,190,922,009.85 536,146,562.53
1,204,591,201.12
Fase II Rp 6,375,495,709
4,721,713,023.71 5,773,061,485.04
6,877,534,012.71 8,045,971,145.79
IRR Fase I
3.61591 IRR min 3.70831
IRR max 3.70495 IRR m 3.70663
Rr 2.0180200
Fase II 170.18274
IRR min 161.53335 IRR max 160.81883
IRR m 161.17609 Rr 0.7242399
Analisis Risiko Proyek
Fase I 24
31,48524 Fase II
24 31,54604
Sumber: Data Diolah Dari hasil kedua perhitungan tersebut, terlihat bahwa nilai dari
perhitungan capital budgeting konvensional tidak terpaut jauh dengan hasil perhitungan fuzzy capital budgeting. Disini belum bisa dikatakan perhitungan
56
yang satu paling baik daripada perhitungan yang lain, hanya saja nilai dari perhitungan fuzzy capital budgeting dapat dianggap lebih relevan dalam
aplikasinya karena perhitungan tersebut memberikan nilai hasil dalam bentuk interval-interval sehingga target yang diharapkan paling tidak berada masih
pada interval tersebut. Berbeda jika hasil perhitungannya hanya mempunyai satu nilai saja, maka dalam aplikasinya, besar kemungkinan target yang
diharapkan meleset dari nilai yang diprediksikan.
57
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap data, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu:
1. Pada perhitungan capital budgeting konvesional penulis mendapatkan hasil
sebagai berikut: NPV I = Rp Rp 1,459,413,778 sedangkan NPV II = Rp 6,324,321,523, IRR I = 3,61591 sedangkan IRR II = 170,18274, dan risiko
kedua fase tersebut adalah 24 . 2.
Pada perhitungan fuzzy capital budgeting penulis mendapatkan hasil dalam bentuk interval berupa: hasil yang paling tidak diharapkan, hasil minimum
yang diharapkan, hasil maksimum yang diharapkan, dan hasil yang paling diharapkan sebagai berikut:
a. NPV I: Rp
3.776.674.780,65, Rp 2.190.922.009,85, Rp 536.146.562,53, dan Rp 1.204.591.201,12. Sedangkan
NPV II: Rp
4.721.713.023,71; Rp 5.773.061.485,04; Rp 6.877.534.012,71; dan Rp 8.045.971.145,79
b. Untuk IRR fase I: IRRmin 3,70831; IRRmax 3,70495; IRRm
3,70663; dan Rr 2,0180200. Sedangkan Untuk IRR fase II: IRRmin 161,53335; IR max 160,81883; IRRm 161,17609; dan Rr
0,7242399. c.
Risiko untuk fase I sebesar 31,48524 sedangkan untuk risiko fase II sebesar 31,54604 .