2.2.3. Faktor Pendorong Reinforcing Factor
Menurut Notoatmodjo 2005, faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang seseorang tahu dan
mampu untuk berperilaku tetapi tidak melakukannya, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
2.2.3.1. Dukungan Petugas Imunisasi
Menurut Sarfino Smet, 1994, dukungan petugas kesehatan petugas imunisasi merupakan dukungan sosial dalam bentuk dukungan informatif, di mana
perasaan subjek bahwa lingkungan petugas imunisasi memberikan keterangan yang cukup jelas mengenai hal-hal yang diketahui imunisasi campak.
Santrock 2005 mengemukakan bahwa dukungan sosial merupakan informasi dan umpan balik feedback dari orang lain bahwa individu itu dicintai,
diperhatikan, dihargai dalam hubungan komunikasi yang hebat Smet, 1994. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan Kepmenkes RI, 2005. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa dukungan petugas imunisasi adalah
dukungan yang diberikan oleh petugas imunisasi dalam melakukan upaya kesehatan imunisasi campak baik itu berupa penyuluhan, saran, dan tindakan petugas
imunisasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu.
2.2.3.2. Dukungan Keluarga
Menurut Budi 2007, dukungan keluarga adalah bantuan yang bermanfaat secara emosional dan memberikan pengaruh positif yang berupa informasi, bantuan
instrumental, emosi, maupun penilaian yang diberikan oleh anggota keluarga yang terdiri dari suami, orang tua, mertua, maupun saudara lainnya.
Rodin Salovey Smet, 1994 mengemukakan bahwa perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting. Gottlieb 1983
mendefinisikan dukungan sosial sebagai info verbalnon verbal, bantuan nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam
memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku bagi pihak penerima Smet, 1994.
Menurut Sarfino Smet, 1994, dukungan sosial dibagi ke dalam empat jenis, yaitu :
1. Dukungan emosional, yaitu perasaan subjek bahwa lingkungan memperhatikan
dan memahami kondisi emosional. Orang yang menerima dukungan sosial semacam ini merasa tentram, aman damai yang ditujukan dengan sikap tenang
dan berbahagia. Sumber dukungan ini paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota keluarga, teman dekat, dan sanak saudara yang
akrab dan memiliki hubungan harmonis. 2.
Dukungan penghargaan, yaitu perasaan subjek bahwa dirinya diakui oleh lingkungan mampu berguna bagi orang lain dan dihargai usaha-usahanya. Sumber
dukungan ini dapat bersumber dari keluarga, masyarakat atau instansi lembaga tempat penderita pernah bekerja.
3. Dukungan instrumental, yaitu perasaan subjek bahwa lingkungan sekitarnya
memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan, seperti alat-alat atau uang yang dapat meringankan penderitanya. Dukungan seperti ini umumnya berasal dari
keluarga. 4.
Dukungan Informatif, yaitu perasaan subjek bahwa lingkungan memberikan keterangan yang cukup jelas mengenai hal-hal yang harus diketahuinya.
Dukungan informatif ini dapat diperoleh dari dokter, perawat dan juga tenaga kesehatan lainnya.
2.3. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
1. Faktor Predisposisi
• Pendidikan
• Pengetahuan
• Pekerjaan
• Kepercayaan
2. Faktor Pendukung •
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan
• Jarak ke sarana pelayanan
kesehatan Pemberian
Imunisasi Campak
3. Faktor Pendorong •
Dukungan petugas imunisasi
• Dukungan keluarga
Berdasarkan kerangka konsep tersebut dapat didefinisikan konsep-konsep yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Faktor predisposisi adalah faktor yang dapat mempermudah terjadinya perilaku
atau tindakan ibu bayi umur 9-11 bulan dalam pemberian imunisasi campak. Dalam hal ini diukur dari pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, dan kepercayaan.
2. Faktor pendukung adalah faktor yang mendukung terjadinya perilaku atau yang
memfasilitasi ibu bayi umur 9-11 bulan dalam pemberian imunisasi campak. Dalam hal ini diukur dari ketersediaan pelayanan kesehatan dan jarak ke sarana
pelayanan kesehatan 3.
Faktor pendorong adalah faktor yang mendorong ibu bayi umur 9-11 bulan dalam pemberian imunisasi campak. Dalam hal ini diukur dari dukungan petugas
imunisasi dan dukungan keluarga. 4.
Pemberian imunisasi campak adalah jumlah cakupan bayi umur 9-11 bulan yang mendapatkan imunisasi campak.
2.4. Hipotesis Penelitian
1. Adanya pengaruh faktor predisposisi pendidikan, pengetahuan, pekerjaan dan
kepercayaan ibu bayi umur 9-11 bulan terhadap pemberian imunisasi campak di wilayah kerja Puskesmas Sawang Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan
Tahun 2010. 2.
Adanya pengaruh faktor pendukung ketersediaan pelayanan kesehatan dan jarak ke sarana pelayanan kesehatan ibu bayi umur 9-11 bulan terhadap pemberian