Dosis dan Cara Pemberian Bayi dan Anak Berisiko Infeksi Campak Kontra Indikasi

2.1.7. Dosis dan Cara Pemberian

Menurut Ranuh 2008, dosis dan cara pemberian imunisasi campak : 1. Dosis baku minimal untuk pemberian vaksin campak yang dilemahkan adalah 1000 Tissue Culture Infectious Dose 50 TCID50 atau sebanyak 0,5 ml. 2. Untuk vaksin hidup, pemberian dengan 20 TCID50 mungkin sudah dapat memberikan hasil yang baik. 3. Pemberian diberikan pada umur 9 bulan, secara subkutan walaupun demikian dapat diberikan secara intramuscular. 4. Daya proteksi vaksin campak diukur dengan berbagai macam cara. Salah satu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah penurunan angka kejadian kasus campak sesudah pelaksanaan program imunisasi. 5. Imunisasi campak diberikan lagi pada saat masuk sekolah SD dalam program BIAS Bulan Imunisasi Anak Sekolah.

2.1.8. Bayi dan Anak Berisiko Infeksi Campak

Menurut Ranuh 2008, pada populasi dengan insidens yang tinggi pada infeksi campak dini, imunisasi measles, mumps, dan rubella MMR dapat diberikan pada usia 9 bulan. Indikasi lain pemberian vaksin MMR adalah : 1. Anak dengan penyakit kronis seperti kistik fibrosis, kelainan jantung bawaan, kelainan ginjal bawaan, gagal tumbuh, syndrom down. 2. Anak berusia ≥ 1 tahun yang berada di day care centre, family day care dan playgroups. 3. Anak yang tinggal di lembaga cacat mental 2.1.9. Pencegahan 2.1.9.1. Pencegahan Jangka Pendek Orang yang rentan terhadap penyakit campak yang mengadakan kontak dengan penderita campak dapat dilindungi dengan memberikan vaksin MMR atau vaksin chick chorioallantonik membrane CAM-70 atau Edmonston-Zagreb. Vaksin profilaksis pencegahan biasanya diberikan pada bayi yang berumur lebih dari 9 bulan dalam 72 jam setelah mendapat paparan infeksi virus. Selain itu dapat juga diberikan normal human immunoglobulin NHIG jika sudah mengadakan kontak lebih dari 72 jam, tetapi tidak lebih dari 7 hari. Pemberian imunisasi vaksin campak dalam waktu 72 jam adalah cukup efektif, karena masa inkubasi vaksin lebih singkat 4-6 hari, sedangkan masa inkubasi virus campak tipe liar adalah 10-14 hari Setiawan, 2008.

2.1.9.2. Pencegahan Jangka Panjang

Sampai saat ini cara yang terbaik untuk mengatasi penyakit campak adalah imunisasi, dengan mencegah infeksi menggunakan vaksin gabungan virus campak hidupmeasles, gondonganmumps, dan rubellaMMR, sehingga penyakit tidak berkembang lebih berat. Selama tiga puluh tahun terakhir, MMR sudah diyakini cukup aman dan efektif untuk mencegah penyakit pada bayi dan anak. Berdasarkan studi dari gabungan ketiga antigen ini ternyata dari masing-masing komponen dapat menimbulkan tingkat serokonversi yang sama, dan tidak ditemukan adanya peningkatan risiko reaksi pada orang-orang yang rentan terhadap ketiga antigen Setiawan, 2008.

2.1.10. Kontra Indikasi

Menurut Ranuh 2008, kontra indikasi dalam pemberian vaksin MMR terdiri dari : 1. Anak dengan penyakit keganasan yang tidak diobati atau gangguan imunitas, mereka yang mendapat pengobatan dengan imunosupresif atau terapi sinar atau mendapat steroid dosis tinggi ekuivalen dengan 2 mgkgbbhari prednisolon. 2. Anak dengan alergi berat pembengkakan pada mulut atau tenggorokan, sulit bernapas, hipotensi dan syok terhadap gelatin atau neomisin. 3. Anak dengan demam akut, pemberian MMR harus ditunda sampai penyakit ini sembuh. 4. Anak yang mendapat vaksin hidup yang lain termasuk bacille calmette guerin BCG dan vaksin virus hidup dalam waktu 4 minggu. 5. Vaksin MMR tidak boleh diberikan dalam waktu 3 bulan setelah pemberian imunoglobulin darah, plasma atau transfusi darah whole blood. 6. Defisiensi imun bawaan dan didapat termasuk infeksi HIV. Sebenarnya HIV bukan kontra indikasi, tetapi pada kasus tertentu, dianjurkan untuk meminta petunjuk pada spesialis anak konsultan.

2.1.11. Tahap Pemberantasan Campak

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 36 117

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung Dan Pendorong Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Oleh Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Butar Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010

2 32 94

Pengaruh Faktor Perilaku Masyarakat Terhadap Perolehan Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007

0 35 103

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 19

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 0 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 0 12

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 0 18