Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan dan Jarak ke Sarana Deskripsi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Imunisasi

4.2.2. Deskripsi Faktor Pendukung

4.2.2.1. Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan dan Jarak ke Sarana

Pelayanan Kesehatan Berdasarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah responden terbanyak menjawab tersedia yaitu sebanyak 53 responden 100. Berdasarkan jarak ke sarana pelayanan kesehatan adalah responden terbanyak menjawab dekat yaitu sebanyak 39 responden 73,6, sedangkan yang menjawab jauh yaitu sebanyak 14 responden 26,4. Secara rinci dapat terlihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan dan Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan No Pertanyaan f 1. Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan. Tersedia 53 100 Jumlah 53 100 2. Jarak ke sarana pelayanan kesehatan. a. Jauh b. Dekat 14 39 26,4 73,6 Jumlah 53 100 4.2.3. Deskripsi Faktor Pendorong Faktor pendorong mencakup dukungan petugas imunisasi dan dukungan keluarga terhadap pemberian imunisasi campak, yaitu sebagai berikut :

4.2.3.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Imunisasi

Hasil distribusi dukungan petugas imunisasi mengenai penyuluhan yang pernah dilakukan oleh petugas imunisasi adalah responden terbanyak menjawab tidak yaitu sebanyak 33 responden 62,3, sedangkan yang menjawab ya yaitu sebanyak 20 responden 37,7. Distribusi dukungan petugas imunisasi mengenai petugas imunisasi yang mendatangi rumah ibu jika ibu tidak datang untuk mengimunisasi campak pada bayi adalah responden terbanyak menjawab tidak yaitu sebanyak 38 responden 71,7, sedangkan yang menjawab ya sebanyak 15 responden 28,3. Distribusi dukungan petugas imunisasi mengenai petugas imunisasi yang mengunjungi rumah ibu untuk menjelaskan imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab tidak yaitu sebanyak 42 responden 79,2, sedangkan yang menjawab ya yaitu sebanyak 11 responden 20,8. Distribusi dukungan petugas imunisasi mengenai sikap petugas ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab ya yaitu sebanyak 53 responden 100. Distribusi dukungan petugas imunisasi mengenai pelayanan imunisasi campak langsung dilayani dengan segera oleh petugas adalah responden terbanyak menjawab ya yaitu sebanyak 46 responden 86,8, sedangkan yang menjawab tidak yaitu sebanyak 7 responden 13,2. Uraian dalam bentuk tabulasi terlihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Imunisasi tentang Imunisasi Campak No Pertanyaan f 1. Ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang imunisasi campak dari petugas imunisasi. a. Ya b. Tidak 20 33 37,7 62,3 Jumlah 53 100 2. Ibu tidak datang untuk mengimunisasi campak pada bayi, apakah petugas imunisasi mendatangi rumah ibu. a. Ya b. Tidak 15 38 28,3 71,7 Jumlah 53 100 3. Petugas imunisasi pernah mengunjungi rumah ibu untuk memberi penjelasan tentang imunisasi campak. a. Ya b. Tidak 11 42 20,8 79,2 4. Petugas imunisasi bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan imunisasi campak. a. Ya b. Tidak 53 100 Jumlah 53 100 5. Setiap ibu datang ketempat pelayanan imunisasi campak langsung dilayani dengan segera oleh petugas imunisasi. a. Ya b. Tidak 46 7 86,8 13,2 Jumlah 53 100 Berdasarkan tabulasi distribusi variabel dukungan petugas imunisasi di atas, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa dukungan petugas imunisasi dalam pemberian imunisasi campak adalah responden terbanyak berada pada kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 28 responden 52,8, sedangkan yang mendukung yaitu sebanyak 25 responden 47,2. Secara lebih rinci dapat terlihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Petugas Imunisasi tentang Imunisasi Campak No Kategori Dukungan Petugas imunisasi Jumlah f 1. 2. Tidak Mendukung Mendukung 28 25 52,8 47,2 Jumlah 53 100 4.2.3.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Hasil distribusi dukungan keluarga mengenai anjuran yang diberikan oleh keluarga suami, orang tua, mertua, maupun saudara lain dalam melakukan imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab ya yaitu sebanyak 40 responden 75,5 dan tidak yaitu sebanyak 13 responden 24,5. Hasil distribusi dukungan keluarga mengenai ancaman dari keluarga dalam memberikan imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab tidak yaitu sebanyak 53 responden 100. Hasil distribusi dukungan keluarga mengenai larangan dari keluarga dalam memberikan imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab tidak yaitu sebanyak 48 responden 90,6 dan ya yaitu sebanyak 5 responden 9,4. Hasil distribusi dukungan keluarga mengenai pesan-pesan yang diberikan keluarga dalam memberikan imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab ya yaitu sebanyak 31 responden 58,5 dan tidak yaitu sebanyak 22 responden 41,5. Hasil distribusi dukungan keluarga yang mengingatkan tentang waktu imunisasi campak adalah responden terbanyak menjawab ya yaitu sebanyak 33 responden 62,3 dan tidak yaitu sebanyak 20 responden 37,7. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi terlihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga tentang Imunisasi Campak Berdasarkan tabulasi distribusi variabel dukungan keluarga responden di atas, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa dukungan keluarga responden tentang campak adalah responden terbanyak berada pada kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 27 responden 50,9, dan kategori mendukung yaitu sebanyak 26 responden 49,1. Secara lebih rinci dapat terlihat pada Tabel 4.17. No Pertanyaan f 1. Dalam melakukan imunisasi campak ibu mendapat anjuran dari keluarga suami, orang tua, mertua, maupun saudara lainnya. a. Ya b. Tidak 40 13 75,5 24,5 Jumlah 53 100 2. Dalam melakukan imunisasi campak ibu mendapat ancaman dari keluarga. a. Ya b. Tidak 53 100 Jumlah 53 100 3. Dalam melakukan imunisasi campak ibu mendapat larangan dari keluarga. a. Ya b. Tidak 5 48 9,4 90,6 Jumlah 53 100 4. Ada anggota keluarga yang menyampaikan pesan- pesan imunisasi campak. a. Ya b. Tidak 31 22 58,5 41,5 Jumlah 53 100 5. Ada anggota keluarga yang mengingatkan tentang waktu imunisasi campak. a. Ya b. Tidak 33 20 62,3 37,7 Jumlah 53 100 Tabel 4.17. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Keluarga tentang Imunisasi Campak. 4.2.4. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel Pemberian Imunisasi Campak Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pemberian imunisasi campak terbanyak adalah responden yang tidak memberikan imunisasi campak pada bayi yaitu sebanyak 36 responden 67,9, sedangkan yang memberikan imunisasi campak yaitu sebanyak 17 responden 32,1. Secara rinci dapat terlihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pemberian Imunisasi Campak. Pemberian imunisasi campak yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sawang terdiri dari berbagai alasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan responden paling banyak memberikan imunisasi campak adalah sadar akan manfaat imunisasi campak yaitu sebanyak 8 responden 47,1. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.19. No Kategori Dukungan Keluarga Jumlah f 1. 2. Tidak Mendukung Mendukung 27 26 50,9 49,1 Jumlah 53 100 No Kategori Pemberian Imunisasi Campak Jumlah f 1. 2. Tidak Memberikan Memberikan 36 17 67,9 32,1 Jumlah 53 100 Tabel 4.19. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Memberi Imunisasi Campak. Alasan responden tidak memberikan imunisasi campak pada bayinya memiliki beberapa alasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan responden paling banyak untuk tidak memberikan imunisasi campak adalah diberi atau tidak imunisasi campak sama saja yaitu sebanyak 16 responden 44,5. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.20. Tabel 4.20. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Tidak Memberi Imunisasi Campak. 4.3. Hasil Uji Statistik Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas meliputi : faktor predisposisi pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, dan kepercayaan, faktor pendorong ketersediaan sarana pelayanan kesehatan dan jarak ke sarana pelayanan kesehatan, dan faktor pendorong dukungan petugas imunisasi dan dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi campak digunakan uji Kai Kuadrat dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 dengan hasil sebagai berikut : No Alasan Responden Memberi Imunisasi Campak Jumlah f 1. 2. 3. Sadar akan manfaat imunisasi campak Ajakan petugas Saran dari keluarga 8 6 3 47,1 35,3 17,6 Jumlah 17 100 No Alasan Responden Tidak Memberi Imunisasi Campak Jumlah f 1. 2. 3. 4. Diberi atau tidak imunisasi campak sama saja Takut anak akan demam sakit Tidak diberi oleh suami Tidak ditangani oleh petugas imunisasi 16 14 3 3 44,5 38,9 8,3 8,3 Jumlah 36 100 Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa responden yang tingkat pendidikan tinggi mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 83,3, responden yang berpendidikan sedang memiliki proporsi 19,4, sedangkan responden yang berpendidikan rendah memiliki proporsi 10,0. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9-11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,0000,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.21. Tabel 4.21. Hubungan antara Pendidikan dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Pengetahuan Pemberian Imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,000 Rendah 9 90,0 1 10,0 10 100 Sedang 25 80,6 6 19,4 31 100 Tinggi 2 16,7 10 83,3 12 100 Total 36 67,9 17 32,1 52 100 Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa responden yang tingkat pengetahuan baik mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 76,9, responden yang tingkat pengetahuan sedang memiliki proporsi 24,1, sedangkan responden yang tingkat pengetahuan rendah tidak mempunyai proposipeluang. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9-11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,0000,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.22. Tabel 4.22. Hubungan antara Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Pengetahuan Pemberian Imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,000 Buruk 11 100,0 11 100 Sedang 22 75,9 7 24,1 29 100 Baik 3 23,1 10 76,9 13 100 Total 36 67,9 17 32,1 53 100 Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sipilhonorer mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 83,3, sedangkan responden yang tidak bekerjaibu rumah tangga memiliki proporsi 17,1. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9-11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,0000,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.23. Tabel 4.23. Hubungan antara Pekerjaan dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Pekerjaan Pemberian Imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,000 Ibu Rumah TanggaTidak Bekerja 34 82,9 7 17,1 41 100 Pegawai Negeri Sipil 2 16,7 10 83,3 12 100 Total 36 67,9 17 32,1 53 100 Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa responden yang memiliki kepercayaan baik mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 33,3, sedangkan responden yang kepercayaan buruk tidak memiliki peluangproporsi. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9-11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,2080,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.24. Tabel 4.24. Hubungan antara Kepercayaan dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Kepercayaan Pemberian imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,208 Buruk 2 100 2 100 Baik 34 66,7 17 33,3 51 100 Total 36 67,9 17 32,1 53 100 Berdasarkan hasil analisis dari variabel ketersediaan sarana pelayanan kesehatan tidak dapat diketahui, hal ini disebabkan tidak terdapatnya variasi jawaban pada variabel ketersediaan sarana pelayanan kesehatan sehingga tidak dapat dilakukan uji statistik. Berdasarkan hasil analisis dari jarak ke sarana pelayanan kesehatan didapat bahwa responden yang berada pada kategori dekat mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 38,5, sedangkan responden yang berada pada kategori jauh memiliki proporsi 14,3. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak ke sarana pelayanan kesehatan dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9- 11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,0800,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.25. Tabel 4.25. Hubungan antara Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan Pemberian Imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,080 Jauh 12 85,7 2 14,3 14 100 Dekat 24 61,5 15 38,5 39 100 Total 36 67,9 17 32,1 53 100 Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa responden yang mendapatkan dukungan dari petugas imunisasi mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 52,0, sedangkan responden yang tidak mendapatkan dukungan dari petugas imunisasi memiliki proporsi 14,3. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan petugas imunisasi dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9-11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,0030,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.26. Tabel 4.26. Hubungan antara Dukungan Petugas Imunisasi dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Dukungan Petugas Imunisasi Pemberian Imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,003 Tidak Mendukung 24 85,7 4 14,3 28 100 Mendukung 12 48,0 13 52,0 125 100 Total 36 67,9 17 32,1 53 100 Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa responden yang mendapatkan dukungan dari keluarga mempunya proporsipeluang yang paling besar dalam pemberian imunisasi campak yaitu sebesar 50,0, sedangkan responden yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga memiliki proporsi 14,8. Hasil uji Kai Kuadrat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemberian imunisasi campak pada bayi umur 9-11 bulan. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,0050,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.27. Tabel 4.27. Hubungan antara Dukungan keluarga dengan Pemberian Imunisasi Campak Kategori Dukungan Keluarga Pemberian imunisasi Total P Value Tidak Memberi Memberi f f f 0,005 Tidak Mendukung 23 85,2 4 14,8 27 100 Mendukung 13 50,0 13 50,0 26 100 Total 36 67,9 17 32,1 53 100 Secara rinci hasil uji analisis bivariat antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 4.28. Tabel 4.28. Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebes dengan Variabel Terikat No Variabel Log-likelihood ExpB P value 1. Pendidikan 49,567 10,831 0,000 2. Pengetahuan 46,664 12,825 0,000 3. Pekerjaan 48,291 2,896 0,000 4. Kepercayaan 64,924 8,1E+08 0,208 5. Jarak ke Sarana Pelayanan Kesehatan 63,453 3,750 0,080 6. Dukungan Petugas Imunisasi 57,584 6,500 0,003 7. Dukungan Keluarga 58,696 5,750 0,005 Keterangan : Signifikan

4.4. Hasil Uji Statistik Multivariat

Berdasarkan hasil uji bivariat, didapatkan bahwa variabel pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, kepercayaan, jarak ke sarana pelayanan kesehatan, dukungan petugas imunisasi dan dukungan keluarga dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik ganda karena nilai p0,25.

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 36 117

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung Dan Pendorong Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Oleh Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Butar Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010

2 32 94

Pengaruh Faktor Perilaku Masyarakat Terhadap Perolehan Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007

0 35 103

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 19

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Pendorong Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Karang Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Faktor Predisposisi Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Induk Medan Tuntungan Tahun 2014

0 0 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 0 12

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian Vitamin A kepada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013

0 0 18