Mengukur Kepuasan Konsumen Teori tentang Lokasi

51

II.9.2. Mengukur Kepuasan Konsumen

Ada 6 enam konsep inti mengenai objek pengukuran kepuasan konsumen, yaitu: 1 Kepuasan Konsumen Keseluruhan Overall Customer Satisfaction Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan konsumen adalah langsung menanyakan kepada konsumen seberapa puas mereka dengan produk atau jasa spesifik tertentu. Biasanya ada dua bagian dalam proses pengukurannya, yaitu : a. Mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa perusahaan bersangkutan, dan b. Menilai dan membandingkannya dengan tingkat kepuasan konsumen keseluruhan terhadap produk atau jasa para pesaing. 2 Dimensi Kepuasan Konsumen. Berbagai penelitian memilah kepuasan konsumen ke dalam komponen komponennya. Umumnya proses ini terdiri atas empat langkah, yaitu: a.Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan konsumen, b. Meminta konsumen menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik, seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau keramahan staf layanan konsumen, c. Meminta konsumen menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama, dan d. Meminta para konsumen untuk dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasan konsumen secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara 52 3 Konfirmasi Harapan Confirmation of Expectations Dalam tingkat kepuasan ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaianketidaksesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja actual produk perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi penting. 4 Minat Pembeli Ulang Repurchase Intent Kepuasan konsumen diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan apakah konsumen akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi. 5 Kesediaan Untuk Merekomendasi Willingness to Recommend Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan hanya terjadi satu kali pembelian seperti pembelian mobil, broker rumah, asuransi jiwa, tur keliling dunia, dan sebagainya, kesediaan konsumen untuk merekomendasikan produk kepada teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindaklanjuti. 6 Ketidakpuasan Konsumen Costumor Dissatisfaction Beberapa aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan konsumen, meliputi : a. Komplain b. Retur atau pengembalian produk, c. Biaya garansi d. Product recall penarikan kembali produk dari pasar, e. Gethok tular negatif, defections konsumen yang beralih ke pesaing Tjiptono, 2006. Universitas Sumatera Utara 53 II.10. Teori tentang Loyalitas Konsumen II.10.1. Pengertian Loyalitas dan Karakteristik Loyalitas Konsumen Loyalitas konsumen merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan kesuksesan bisnis eceran serta keberlangsungan hidup suatu Swalayan, sebab tanpa adanya loyalitas konsumen dalam suatu bisnis eceran, maka keunggulan kompetitif yang dimiliki tidak akan membawa kesuksesan bagi Swalayan. Utami 2006 menyatakan bahwa, “Loyalitas konsumen adalah kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi eceran tertentu. Beberapa dasar untuk mempertahankan keunggulan bersaing juga membantu menarik perhatian dan mempertahankan konsumen yang loyal”. Menurut Loudon and Della Bitta 1993,”Store loyalty refers to the customer’s inclination to patronize a given store during a spesifiedperiode of time” Konsumen yang dianggap loyal akan berlangganan atau melakukan pembelian ulang selama jangka waktu tertentu Dick dalam Tjiptono 2005 telah mengkombinasikan komponen sikap dan perilaku pembelian ulang, sehingga diperoleh 4 empat situasi kemungkinan loyalitas konsumen, yaitu: 1 no loyalty, 2 spurious loyalty, 3 latent loyalty, 4 pure loyalty.

1. No Loyalty

Bila sikap dan perilaku pembelian ulang konsumen sama-sama lemah, maka loyalitas tidak terbentuk. Ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, sikap yang lemah bisa terjadi bila suatu produkjasa baru diperkenalkan danatau pemasarnya tidak mampu mengkomunikasikan keunggulan produknya. Penyebab Universitas Sumatera Utara