mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas karyawan akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
c prinsip mengakui andil bawahannya, pemimpin mengakui bahwa bawahan karyawan mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan
tersebut karyawan akan lebih dimotivasi kerjanya. d prinsip pendelegasian wewenang, pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada karyawan
bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang akan dilakukan, akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi termotivasi
untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin, e prinsip memberi perhatian, pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan
karyawannya. Dengan perhatian yang diberikan tersebut bawahan akan termotivasi untuk bekerja seperti apa yang diharapkan oleh pimpinan.
2.4.2. Proses Timbulnya Motivasi
Menurut Gitosudarmo 1997, proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan.
Sedangkan proses motivasi itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan proses sebagai berikut:
a. Munculnya suatu kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan adanya
ketidakseimbangan dalam diri seseorang dan berusaha untuk mengurangi dengan berperilaku tertentu.
b. Seseorang kemudian mencari cara-cara untuk memuaskan keinginan tersebut.
c. Seseorang mengarahkan perilakunya kearah pencapaian tujuan atau prestasi
dengan cara-cara yang telah dipilihnya dengan didukung oleh kemampuan, ketrampilan, maupun pengalamannya.
d. Penilaian prestasi dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain atasan tentang
keberhasilannya dalam mencapai tujuan. e.
Imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada evaluasi atas prestasi yang dilakukannya.
f. Akhirnya seseorang menilai sejauhmana perilaku dan imbalan yang telah
memuaskan kebutuhannya. Sedangkan menurut Gibson 1996 menyampaikan bahwa proses motivasi
diinterpretasikan oleh kebanyakan ahli teori adalah bersifat terarah pada tujuan. Orang berupaya untuk mengurangi kebutuhan yang belum terpenuhi, yang memicu
suatu proses pencarian cara guna mengurangi tekanan akibat kekurangan-kekurangan tersebut.
2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Pada umumnya motivasi mempunyai sifat siklus, yaitu motivasi timbul memicu perilaku tertentu kepada tujuan, dan akhirnya setelah tujuan tercapai motivasi
itu berhenti, tetapi itu akan kembali ke keadaan semula apabila ada sesuatu kebutuhan lagi Gunarsa, 2002.
Tingkah laku bermotivasi itu sendiri dapat dirumuskan sebagai tingkah laku yang dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan dan di arahkan pada pencapaian suatu
tujuan, agar suatu kebutuhan terpenuhi dan suatu kehendak terpuaskan. Dalam perumusan tersebut ada beberapa unsur pada tingkah laku yang membentuk lingkaran
motivasi Gunarsa, 2002.
Tujuan Individu
Sumber: Gunarsa 2002
a. Kebutuhan