BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kualitas Kimiawi Udara Dalam Rumah
5.1.1. Konsentrasi Gas SO
2
di Dalam Rumah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar SO
2
di udara dalam rumah penduduk di sekitar TPAS Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang
terendah adalah 0,00 ppm, sedangkan yang tertinggi adalah 0,035 ppm dengan rata- rata 0,01387 ppm.
Kosentrasi SO
2
dari hasil penelitian ini masih dibawah batas kosentrasi maksimal yang diperbolehkan. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
829MenkesSKVII1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan Kualitas Udara batas kosentrasi maksimal yang diperbolehkan untuk SO
2
adalah 0,10 ppm. Hal ini disebabkan karena penghasil utama gas SO
2
adalah sepertiganya dari hasil pembakaran bahan bakar dan sepertiganya lagi dari aktifitas gunung merapi
sedangkan dari hasil pembusukan sampah hanya menghasilkan sedikit gas SO
2
. Sulfur dioksida merupakan ikatan yang tidak stabil dan sangat reaktip
terhadap gas lain. Sebagian SO
2
yang berada di atmosfer akan diubah menjadi SO
3
dan selanjutnya menjadi H
2
SO
4
oleh proses-proses fotolisis dan penguraian zat oleh cahaya Sunu, 2001.
SO
2
merupakan polutan yang berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi penderita penyakit kronis sistem pernafasan dan kardiovaskuler. Penderita sangat
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
sensitif terhadap kontak dengan SO
2
meskipun dalam konsentrasi yang relatip rendah Sunu, 2001.
5.1.2. Konsentrasi Gas H
2
S di Dalam Rumah
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi gas H
2
S di dalam rumah terendah adalah 0,28 ppm, sedangkan yang tertinggi adalah 0,90 ppm dengan rata-rata 0,5023
ppm. Gas H
2
S yang terdeteksi dalam rumah penduduk berasal dari TPAS Terjun yang dihasilkan oleh pembusukan sampah.
Kosentrasi gas H
2
S dari hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi polutan
yang cukup tinggi. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829MenkesSKVII1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan Kualitas
Udara konsentrasi gas H
2
S untuk lingkungan perumahan adalah tidak terdeteksi secara biologis.
Gas H
2
S pada kadar 0,05 ppm dapat dideteksi dari bau, dan pada kadar 0,1 ppm dapat menyebabkan iritasi dan kehilangan rasa sensoris. Jika terpajan gas H
2
S dengan kadar di atas 50 ppm, gejala secara bertahap akan naik, conjunctivitis yang
nyeri, pusing, mual, batuk, radang tenggorokan dan edema paru. Pada kadar 500 ppm akan terjadi kehilangan kesadaran mendadak, dan meninggal dalam waktu 30-60
menit Ditjen PPMPL, 2001.
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
5.1.3. Konsentrasi gas NH