3.4. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perumahan penduduk yang ada di sekitar lokasi TPAS Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Populasi berjumlah 320
KK yang tersebar pada jarak: 0 m, 100 m, 200 m, dan 300 m. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling, dimana populasi yang ada dibagi dalam
lapisan-lapisan strata yang seragam dan dari setiap lapisan diambil sampel secara acak. Jumlah sampel dalam penelitian adalah lebih kurang sebanyak 30 KK, dimana
jumlah sampel disesuaikan untuk masing-masing jarak. Jumlah sampel dalam penelitian ini dengan populasi lebih kecil dari 10.000
320 kk ditentukan dari formula sebagai berikut: N
n = 1 + N d
2
Keterangan: N = Besar populasi n = Besar sampel
d =
Tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan
Maka jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 30 kk.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang tersebar pada jarak: 0 m, 100 m, 200 m, dan 300 m dengan jumlah sampel sebanyak 30 KK, berdasarkan kriteria sampel yaitu
sesuai arah angin dominan dengan kondisi cuaca yang relatip sama, dimana semakin jauh dari sumber TPAS Terjun maka penyebaran akan semakin luas, sehingga
36
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
ditentukan jumlah titik sampel untuk masing-masing jarak berdasarkan populasi dengan formula sebagai berikut:
Proporsi = n x 100 N
Jumlah sampel setiap jarak = Proposi x Total Sampel Dengan formula di atas, maka diperoleh jumlah sampel setiap jarak adalah
seperti pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian Berdasarkan Proporsi No. Jarak
Rumah dari TPAS
Populasi Proporsi Jumlah Sampel
1. 0 m
43 KK 13,44
4 2.
100 m 64 KK
20 | 6
3. 200 m
85 KK 26,56
8 5.
300 m 128 KK
40 12
Total 320 KK
100 30 KK
Lokasi titik pengambilan sampel udara dalam rumah penduduk dilakukan pada ruang tamukeluarga. Pengambilan sampel udara menggunanakan alat Midget
Impinger . Sampel yang diperoleh dibawa ke laboratorium untuk dianalisis kadar gas
SO
2
dengan metode pararosanilin dan kadar gas amonia NH
3
dengan metode Nessler
. Untuk kadar gas metan dan H
2
S diukur langsung di lokasi penelitian menggunakan alat Gas Analyzer IAQ 5001 Pro. Suhu dan kelembaban ruangan
diukur dengan alat Termohygrometer.
37
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
3.6. Metode pengumpulan data 3.6.1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: 1. Data primer diperoleh dari hasil observasi melalui pengukuran langsung kualitas
udara dalam rumah responden dan kualitas udara di TPAS Terjun. 2. Data sekunder diperoleh dari pencatatan data-data tentang penduduk dan TPAS
Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan dari Dinas Kebersihan Kota Medan, Puskesmas dan Kecamatan Medan Marelan.
3.6.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Data Suhu dan Kelembaban dalam rumah penduduk ruang keluarga diukur
dengan alat Thermohygometer. 2. Data kadar SO
2
dan NH
3
di udara dalam rumah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pengambilan contoh uji selama 1 jam SNI 19-7119.7-2005 a.1.
Peralatan yang digunakan untuk pengambilan contoh uji disiapkan, lalu larutan penyerap SO
2
atau larutan penyerap NH
3
dimasukkan sebanyak 10 mL ke masing-masing botol penyerap yang diatur agar
terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. a.2.
Pompa penghisap udara dihidupkan dan diatur kecepatan aliran udara pada 2 Lmenit.
38
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
a.3. Kemudian pengambilan contoh uji dilukukan selama 1 jam, setelah itu
pompa penghisap dimatikan. a.4.
Setelah pengambilan contoh uji, diamkan selama 20 menit untuk menghilangkan pengganggu. Contoh uji dapat stabil selama 24 jam,
jika disimpan pada suhu 5
o
C dan terhindar dari sinar matahari. b. Pengujian kadar SO
2
dalam contoh uji dengan metode Pararosanilin SNI 19-7119.7-2005
b.1. Larutan contoh uji dipindahkan ke dalam tabung uji 25 mL dan
ditambahkan 5 mL air suling untuk membilas. b.2.
Sebanyak 1 mL larutan asam sulfamat 0,6 ditambahkan ke dalam tabung uji dan ditunggu sampai 10 menit.
b.3. Kemudian sebanyak 2,0 mL larutan formaldehida 0,2 dan sebanyak
5,0 mL larutan pararosanilin ditambahkan ke dalam tabung uji. b.4.
Air suling ditepatkan sampai tanda batas dengan volum sebanyak 25 mL, lalu homogenkan dan ditunggu sampai 30-60 menit.
b.5. Campuran larutan di atas diukur serapannya dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 550 nm. b.6.
Untuk pengujian blanko, ulangi seperti langkah-langkah di atas dengan menggunakan sebanyak 10 mL larutan penyerap.
39
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
c. Pengujian kadar NH
3
dalam contoh uji dengan metode Nessler SNI 19-7119.1-2005.
c.1. Larutan contoh uji dipindahkan ke dalam tabung uji 25 mL.
c.2. Sebanyak 1 mL larutan Nessler ditambahkan ke dalam tabung uji, dan
sisa contoh uji dimasukkan sampai tanda batas, lalu dihomogenkan dan didiamkan selama 10 menit.
c.3. Larutan contoh uji dimasukkan ke dalam kuvet pada alat
spektrofotometer, lalu diukur serapannya pada panjang gelombang 425 nm.
c.4. Untuk pengujian blanko, ulangi seperti langkah-langkah di atas
dengan menggunakan sebanyak 10 mL larutan penyerap NH
3
. 3. Data kadar H
2
S dan CH
4
di udara dalam rumah dilakukan dengan pengukuran langsung di titik sampling yang langsung terbaca menggunakan alat Gas Analyzer
IAQ 5001 Pro yang dirata-ratakan untuk waktu pengukuran selama ± 1 jam.
3.7. Variabel dan Definisi Operasional 3.7.1. Variabel
1. Variabel pengaruh independent variabel, adalah jarak rumah dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terjun dan kualitas fisik perumahan
ventilasi, luas lantai, jenis lantai dan jenis dinding. 2. Variabel terpengaruh dependent variabel, adalah kualitas udara SO
2
, CH
4
, H
2
S dan NH
3
dalam rumah di sekitar lokasi TPAS Terjun.
40
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
3.7.2. Definisi Operasional
1. Tempat Pembuangan Akhir Sampah adalah proses terakhir dalam pengelolaan sampah, dimana sampah secara mekanis dibuang, ditumpuk, ditimbun, diratakan,
dipadatkan, dan dibiarkan membusuk serta mengurai sendiri secara alami di TPA. Tumpukan sampah menghasilkan berbagai polutan di udara antara lain metan,
hidrogen sulfida H
2
S, amoniak NH
3
, dan sulfit SO
2
. 2. Kualitas fisik perumahan adalah kualitis fisik bangunan rumah meliputi; luas
lantai, jenis lantai, ventilasi, dan dinding rumah. 2. Sulfur dioksida SO
2
adalah senyawa yang tidak mudah terbakar, tidak berwarna yang dapat berada di udara dalam bentuk gas atau terlarut dalam butiran air dan
dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa mata, hidung, dan tenggorokan. 3. Metan CH
4
adalah merupakan gas dominan yang dihasilkan dari proses
dekomposisi sampah di tempat pembuangan akhir. Keberadaan dan pergerakan metan sangat berbahaya pada TPA yang tidak dilengkapi dengan fasilitas
pengelolaan gas. 4. Hidrogen sulfida H
2
S adalah gas yang berbau telur busuk, bersifat iritan bagi paru-paru. Digolongkan ke dalam asphyxiant karena efek utamanya adalah
melumpuhkan pusat pernafasan. H
2
S pada kadar 0.05 ppm dapat dideteksi dari
bau, dan pada kadar 0,1 ppm mengakibatkan iritasi dan kehilangan rasa sensoris.
41
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
5. Amonia NH
3
adalah merupakan gas yang tidak berwarna dengan kadar 50 ppm memberikan bau yang menyengat. Dibentuk dari proses dekomposisi asam amino
atau ikatan organik oleh bakteri.
Tabel 3.2. Tabel Definisi Operasional Penelitian
No. Variabel Definisi
JumLah Indikator
Alat Ukur
Kategori Skala Ukur
Variabel Independent
1. Jarak
Jarak antara TPAS dengan perumahan
penduduk sekitar berdasarkan arah
angin dominan. 1. 0 m
2. 100 m 3. 200 m
4. 300 m Meteran
panjang -
Interval
2 Kualitas Fisik
Rumah Kualitas rumah yang
ditentukan melalui 4 indikator yaitu:
ventilasi, luas lantai perkapita, jenis
laintai dan jenis dinding.
1. 2 dari indicator
terpenuhi 2. 2 dari
indicator terpenuhi
Observasi Memenuhi
syarat. Tdk memenuhi
syarat Ordinal
2. a. Ventilasi
adalah jendela untuk pertukaran udara
dalam rumah. 1. 10 luas
lantai 2. 10 luas
lantai Observasi
Memenuhi syarat.
Tdk memenuhi syarat
Ordinal
2.b. Jenis lantai
Jenis lantai yang dipakai di rumah.
1. Marmerke- ramikteraso
2. Ubintegel 3. Semen
4. Kayupapan 5. Bambu
6. Tanah Observasi
1-3 memenuhi syarat.
4-6 tdk memenuhi
syarat Ordinal
2.c. Jenis dinding
Jenis dinding yang dipakai dalam rumah
1. Tembok 2. Kayu
3. Bambu 4. Lainnya
Observasi 1 memenuhi
syarat. 2-4 tdk meme-
nuhi syarat. Ordinal
2.d. Luas lantai
perkapita Luas lantai yang
dihuni perkapita. 1. 4 m
2
orang 2. 4 m
2
orang Observasi
Memenuhi syarat.
Tdk memenuhi syarat
Ordinal
42
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
Variabel Dependent
No. Variabel Definisi
JumLah Indikator
Alat Ukur
Kategori Skala Ukur
1. H
2
S Pengukuran kadar
gas H
2
S dalam rumah penduduk sekitar
TPAS Terjun. Pengukuran
konsentrai gas dalam ppmjam
Carbon Analyzer
- Interval
2. SO
2
Pengukuran kadar gas SO
2
dalam rumah penduduk sekitar
TPAS Terjun. Pengukuran
konsentrai gas dalam ppmjam
Spektro- fotometer,
metode pararosan
ilin -
Interval
3. NH
3
Pengukuran kadar gas NH
3
dalam rumah penduduk
sekitar TPAS Terjun Pengukuran
konsentrai gas dalam ppmjam
Spektro- fotometer,
metode Nessler
- Interval
4. CH
4
Pengukuran kadar gas metan dalam
rumah penduduk sekitar TPAS Terjun.
Pengukuran konsentrai gas
dalam ppmjam Gas
Analyzer -
Interval
3.8. Teknik Pengumpulan Data
Data primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan dianalisis dengan proses pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Editing, data yang ada diolah, dirapikan, diseragamkan sehingga terlihat jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut.
2. Tabulasi, data dikelompokkan sesuai dengan sifat yang dimiliki dan dipindahkan ke dalam semua tabel dan disesuaikan dengan tujuan lalu dianalisis.
3. Coding, untuk memudahkan entry data, setiap jawaban diberi kode dan skor. 4. Entry, data yang diperoleh dimasukkan ke dalam program SPSS.
5. Penyajian datalaporan, disajikan dalam bentuk tabel.
43
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
44
3.9. Metode Analisa Data