hidrokarbon gas yang lebih berat seperti etana, propana dan butana Prameswari, 2007.
Metan CH
4
merupakan gas dominan selain karbon dioksida CO
2
yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah di tempat pembuangan akhir. Keberadaan
dan pergerakan metan sangat berbahaya pada TPA yang tidak dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan gas.
Pembuangan sampah terbuka di TPAS mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik, dan proses
itu menghasilkan gas metan yang mempunyai kekuatan merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO
2
Anonimous, 2008.
2.9. Polusi Udara Dalam Ruang
Polusi tidak hanya menyerang di udara terbuka. Di dalam ruangan pun terdeteksi rawan polusi udara. Bahkan, polusi dalam ruangan dinyatakan sebagai satu
dari lima besar polusi yang berisiko mengancam kesehatan masyarakat modern. United State Environtal Protection Agency
US EPA, menemukan bahwa derajat polusi dalam ruangan, dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi
dalam luar ruangan. Kualitas udara dalam ruangan indoor air quality ditentukan secara sengaja
ataupun tidak sengaja oleh penghuni ruangan itu sendiri. Ada gedung yang secara khusus diatur, baik suhu maupun frekuensi pertukaran udaranya dengan memakai
peralatan ventilasi khusus, ada pula yang dilakukan dengan mendayagunakan keadaan cuaca alamiah dengan mengatur bagian gedung yang dapat dibuka. Kualitas
31
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
udara dalam ruangan juga dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan penghuninya. Dengan demikian kualitas
udara tidak bebas dalam ruangan sangat bervariasi. Apabila terdapat udara yang tidak bebas dalam ruangan, maka bahan pencemar udara dalam konsentrasi yang cukup
memiliki kesempatan untuk memasuki tubuh penghuninya Keman, 2005. Sumber pencemaran udara dalam ruangan menurut penelitian The National
Institute of Occupational Safety and Health NIOSH dirinci menjadi 5 sumber
Aditama, 1992 meliputi : 1. pencemaran akibat kegiatan penghuni dalam gedung seperti asap rokok, pestisida,
bahan pembersih ruangan; 2. pencemaran dari luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan
bermotor, cerobong asap dapur karena penempatan lokasi lubang ventilasi yang tidak tepat;
3. pencemaran dari bahan bangunan ruangan seperti formaldehide, lem, asbestos, fibreglass
, dan bahan lainnya; 4. pencemaran mikroba meliputi bakteri, jamur, virus atau protozoa yang dapat
diketemukan di saluran udara dan alat pendingin ruangan beserta seluruh sistemnya;
5. kurangnya udara segar yang masuk karena gangguan ventilasi udara dan kurangnya perawatan sistem peralatan ventilasi.
32
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
Bahan pencemar udara yang mungkin ada dalam ruangan dapat berupa gas CO, CO
2
, beberapa jenis bakteri, jamur, kotoran binatang, formaldehid dan berbagai bahan organik lainnya. Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadap tubuh
terutama pada daerah tubuh atau organ tubuh yang kontak langsung dengan udara meliputi organ sebagai berikut Mukono, 2000 :
a. Iritasi selaput lendir: iritasi mata, mata pedih, mata merah, mata berair b. Iritasi hidung, bersin, gatal: Iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, batuk kering
c. Gangguan neurotoksik: Sakit kepala, lemahcapai, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi
d. Gangguan paru dan pernafasan: Batuk, nafas berbunyimengi, sesak nafas, rasa berat di dada
e. Gangguan kulit: Kulit kering, kulit gatal f. Gangguan saluran cerna: Diaremencret
g. Lain-lain: gangguan perilaku, gangguan saluran kencing, sulit belajar
33
Meirinda : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir..., 2008 USU e-Repository © 2008
2.10. Kerangka Konsep Penelitian