Variasi Musiman Nyamuk Aedes aegypti Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes aegypti

5. Memasang kawat kasa. 6. Menggunakan kelambu. 7. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai. 8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancarrusak Depkes RI, 2007.

2.6.5. Variasi Musiman Nyamuk Aedes aegypti

Pada musim hujan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang pada musim kemarau tidak terisi air, mulai terisi air, telur-telur yang tadinya belum sempat menetas akan menetas, selain itu pada musim hujan semakin banyak tempat penampungan air alamiah yang terisi air hujan dan dapat digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk ini. Oleh karena itu pada musim hujan populasi Aedes aegypti meningkat. Bertambahnya populasi nyamuk ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD Depkes RI, 2005.

2.6.6. Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti ditemukan hampir di semua daerah perkotaan di daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara. Akhir-akhir ini juga ditemukan di daerah pedesaan, akibat penyebaran penduduktempat pemukiman baru dan sistem transportasi yang lancar. Aedes albopictus menyukai tempat yang jauh dari tempat tinggal manusia sedangkan nyamuk Aedes aegypti sangat berperan dalam penularan penyakit DBD karena hidupnya berada di dalam dan di sekitar rumah penduduk. Nyamuk ini sangat senang berkembangbiak di tempat penampungan air karena tempat itu tidak terkena sinar matahari langsung. Nyamuk ini tidak dapat hidup dan berkembangbiak di daerah yang berhubungan langsung dengan tanah. Jenis Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Tempat-tempat penampungan wadah air di dalam atau di sekitar rumah tangga, rumah ibadah, bangunan pabrik, sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya, seperti drum, tangki, tempayan dan lain-lain. Biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari pemukiman penduduk tersebut. b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti tempat minum burung, vas bunga, dan barang-barang bekas yang dapat menampung air. c. Tempat penampungan air yang alamiah, seperti pelepah daun, tempurung kelapa dan lain-lain Hindra, 2004.

2.6.7. Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan DBD oleh Masyarakat