Ditjen PP PL Depkes RI 2005, mengemukakan bahwa pelaksanaan program pencegahan penyakit DBD seharusnya melibatkan masyarakat, sehingga
dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam tim pelaksanaan kegiatan akan dapat menggerakkan masyarakat lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit
DBD. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Diana 1998
di Kelurahan Mampang Prapatan Jakarta, yang menyatakan bahwa keterlibatan ibu- ibu dalam perencanaan dan pelaksanaan program merupakan hal yang positip, karena
para warga sendirilah yang paling mengetahui lingkungan di mana mereka tinggal, sedangkan para pelaksana program di lapangan pada kenyataannya belum mampu
melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD. Untuk itu, peran pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pencegahan penyakit DBD sangat dibutuhkan. Hendaknya pemerintah, melalui petugas kesehatan, memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara-cara
pencegahan penyakit DBD pada saat datang ke rumah penduduk untuk melakukan pengasapan fogging dan pemantauan jentik berkala PJB. Dengan demikian,
masyarakat tidak kekurangan informasi dari petugas kesehatan tentang cara pencegahan penyakit DBD yang sebenarnya.
b. Pengaruh Kemampuan untuk Berpartisipasi terhadap Tindakan
Pencegahan Penyakit DBD Mardikanto 2003 menyatakan, kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
merupakan kemampuan untuk menemukan dan memahami kesempatan-kesempatan
Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
untuk membangun. Kemampuan untuk melaksanakan pembangunan dipengaruhi oleh pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dan kemampuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Hasil penelitian dengan menggunakan rumus regresi logistik berganda
menunjukkan bahwa kesempatan keluarga untuk berpartisipasi berpengaruh terhadap tindakan pencegahan penyakit DBD p0,05.
Penelitian yang sama pernah dilakuan oleh Achmad 1997 di Wonosari Kabupaten Gunung Kidul yang menyatakan ibu yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan cenderung ikut berpartisipasi dalam program Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN.
Program pencegahan penyakit DBD akan dapat terlaksana dengan baik apabila semua komponen yang ada di lingkungan masyarakat sama-sama
mendukung. Seseorang yang memiliki kemampuan yang lebih baik akan cenderung melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD yang lebih baik.
Diharapkan dengan meningkatnya kemampuan masyarakat baik secara intelektual maupun fisik, masyarakat akan memberikan kontribusi secara maksimal
terhadap penyelenggaraan program pemberantasan penyakit DBD. Kesediaan seseorang untuk berpartisipasi merupakan pertanda adanya kemampuannya untuk
berkembang secara mandiri. Tilaar dalam Makmur 2008, mengemukakan bahwa suatu masyarakat yang
berpartisipasi adalah masyarakat yang mengetahui potensi dan kemampuannya termasuk hambatan-hambatan yang dimiliki karena keterbatasannya.
Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
Mardikanto 2003 menyatakan, kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi merupakan: 1 kemampuan untuk menemukan dan memahami kesempatan-
kesempatan untuk membangun memperbaiki mutu hidupnya, 2 kemampuan untuk melaksanakan pembangunan yang dipengaruhi oleh pendidikan, pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki, 3 kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan menggunakan sumber daya dan kesempatan peluang lain
yang tersedia secara optimal. Menurut Slamet H.R.M, 2003, tindakan atau partisipasi dalam pembangunan
sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang terbuka seperti:
pengetahuan, ketrampilan, sikap, mental yang menunjang dan kesehatan yang memadai. Kemampuan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
mental. Hal tersebut juga dapat diaplikasikan dalam upaya pemberantasan penyakit
DBD. Sesungguhnya kemampuan masyarakat sangat menunjang kualitas tindakan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat. Sejauhmana tingkat pengetahuan
masyarakat tentang penularan, dan penanganan penyakit akan sangat mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam tindakan pencegahan penyakit tersebut. Untuk
meningkatkan kemampuan tersebut, maka perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD melalui upaya-upaya penyuluhan dari
Dinas Kesehatan yang terkait. Selain itu, perlu juga dilakukan pelatihan pencegahan sampai pada penanganan penderita DBD.
Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
c. Pengaruh Kemauan untuk Berpartisipasi terhadap Tindakan