Kemampuan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan Kemauan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan Penyakit

b. Kemampuan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan

Penyakit DBD Distribusi frekuensi responden tertinggi terdapat pada kepala keluarga yang melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD dengan baik, menyatakan memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dengan baik, yaitu sebesar 63 responden 54,8, sedangkan frekuensi responden terendah berada pada kepala keluarga yang tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit DBD walapun memiliki kemampuan yang baik, yaitu sebesar 2 responden 1,7. Berdasarkan uji bivariat antara variabel kemampuan untuk berpartisipasi dengan tindakan pencegahan penyakit DBD, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai 0,05. Artinya, terdapat hubungan antara variabel kemampuan untuk berpartisipasi dengan tindakan pencegahan penyakit DBD. Tabel 4.12. Tabulasi Silang Kemampuan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Bukit Raya Tahun 2009 Tindakan Pencegahan Jumlah Kemampuan untuk Berpartisipasi Baik Tidak Baik N p Baik 63 54,8 2 1,7 65 56,5 Tidak Baik 30 26,1 20 17,4 50 43,5 Jumlah 93 80,9 22 19,1 115 100,0 0,000

c. Kemauan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan Penyakit

DBD Sebagian besar kepala keluarga yang melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD dengan baik, menyatakan memiliki kemauan untuk berpartisipasi yang baik, yaitu sebesar 89 responden 77,4, sedangkan frekuensi terendah berada pada Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 kepala keluarga yang tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit DBD dan tidak memiliki kemauan untuk yang baik untuk berpartisipasi, yaitu sebesar 0 responden 0,0. Berdasarkan uji bivariat antara variabel kemuan untuk berpartisipasi dengan tindakan pencegahan penyakit DBD, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,422. Nilai ini lebih besar dari nilai 0,05. Artinya, tidak terdapat hubungan antara variabel kemauan untuk berpartisipasi dengan tindakan pencegahan penyakit DBD. Tabel 4.13. Tabulasi Silang Kemauan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Bukit Raya Tahun 2009 Tindakan Pencegahan Jumlah Kemauan untuk Berpartisipasi Baik Tidak Baik N p Baik 89 77,4 22 19,1 111 96,5 Tidak Baik 4 3,5 0,0 4 3,5 Jumlah 93 80,9 22 19,1 115 100,0 0,422 4.4. Analisis Multivariat Untuk mengetahui hubungan antara semua variabel yang bermakna dengan tindakan pencegahan penyakit DBD, maka dilakukan uji multivariat yaitu dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Menurut Mickey dan Greenland 1989, variabel-variabel yang melalui uji bivariat memiliki nilai p0,05, hendaknya dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam model multivariat. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh bahwa variabel kesempatan untuk berpartisipasi dan kemampuan untuk berpartisipasi mempunyai nilai p0,05 sehingga perlu dilakukan uji lanjutan yaitu dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Selain untuk mengetahui hubungan beberapa variabel bebas secara bersama-sama Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 dengan variabel terikat, analisis multivariat juga bertujuan untuk menentukan faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap tindakan pencegahan penyakit DBD. Analisis regresi logistik ganda dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Logistik Ganda Determinan Partisipasi Keluarga Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Bukit Raya Tahun 2009 Variabel Penelitian B P Kesempatan Keluarga untuk Berpartisipasi 4,215 0.000 Kemampuan Keluarga untuk Berpartisipasi 2,648 0,006 Kemauan Keluarga untuk Berpartisipasi - 19,034 0,999 Berikut adalah pemilihan model yang dilakukan secara hirarkis dengan cara semua variabel dimasukkan ke dalam model, kemudian variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan p0,05 dikeluarkan dari model secara bertahap backward stepwise dimulai dari nilai signifikansi yang terbesar. Hasil akhir analisis multivariat dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.15. Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Ganda Determinan Partisipasi Keluarga terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Bukit Raya Tahun 2009 Variabel Penelitian B P Kesempatan Keluarga untuk Berpartisipasi 4,202 0.000 Kemampuan Keluarga untuk Berpartisipasi 2,832 0,001 Hasil tabel di atas merupakan akhir dari analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda karena variabel kesempatan dan kemampuan keluarga untuk berpartisipasi telah memiliki nilai p 0,05, artinya variabel tersebut tidak dikeluarkan Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 dari model dan kedua variabel merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tindakan pencegahan penyakit DBD. Dari hasil analisis juga terlihat variabel yang paling dominan mempengaruhi tindakan pencegahan penyakit DBD adalah variabel kesempatan keluarga untuk berpartisipasi, karena nilai koefisien B = 4,202 adalah yang paling besar diantara kedua variabel determinan partisipasi keluarga tersebut. Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008

BAB 5 PEMBAHASAN