Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 89,6 responden menyatakan menguras bak mandi di rumahnya, dan 78,3 menyatakan dalam setiap minggu.
Sebanyak 84,3 menyatakan pernah melakukan 3 M di rumah, namun 84,3 responden menyatakan tidak ikut melakukan gotong-royong dengan warga lainnya.
Demikian juga dengan tindakan pemisahan sampah, 79,1 menyatakan tidak melakukan pemisahan terhadap sampah yang membusuk dan tidak membusuk.
Sebanyak 76,5 responden menyatakan menguburkan sampah yang tidak mudah membusuk. Sebanyak 90,4 responden menyatakan menggantungkan pakaian
di rumah, dan 61,7 responden menyatakan melakukan pembersihan selokan atau saluran pembuangan air limbah.
Uraian beberapa indikator tindakan pencegahan penyakit DBD, kemudian dikategorikan sehingga diperoleh distribusi frekuensi tindakan pencegahan penyakit
DBD sebanyak 93 responden 80,9 kategori baik dan 22 responden 19,1 kategori tidak baik, seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Tindakan Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Bukit Raya Tahun 2009
No Tindakan Pencegahan
Jumlah Responden Persentase
1 Baik Tidak baik
93 22
80,9 19,1
Jumlah 115 100,0
4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini. Sebagai variabel
Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
independen adalah variabel: i Kesempatan untuk berpartisipasi; ii kemampuan iii kemauan. Kategori variabel independen dibagi atas baik dan tidak baik. Variabel
dependen adalah tindakan pencegahan penyakit DBD yang terbagi atas kategori baik dan tidak baik. Uji bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square.
a. Kesempatan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan
Penyakit DBD Sebagian besar kepala keluarga yang melakukan tindakan pencegahan
penyakit DBD dengan baik, menyatakan memiliki kesempatan yang baik untuk berpartisipasi, yaitu sebesar 86 responden 74,8, sedangkan frekuensi terendah
berada pada kepala keluarga yang tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit DBD walapun memiliki kesempatan yang baik, yaitu sebesar 3 responden
2,6. Berdasarkan uji bivariat antara variabel kesempatan untuk berpartisipasi
dengan tindakan pencegahan penyakit DBD diperoleh nilai probabilitasnya p 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai 0,05. Artinya, terdapat hubungan antara variabel
kesempatan untuk berpartisipasi dengan tindakan pencegahan penyakit DBD.
Tabel 4.11. Tabulasi Silang Kesempatan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Bukit Raya Tahun 2009
Tindakan Pencegahan Jumlah
Kesempatan untuk
Berpartisipasi Baik
Tidak Baik
N p
Baik 86
74,8 3
2,6 89
77,4 Tidak Baik
7 6,1
19 16,5
26 22,6
Jumlah 93
80,9 22
19,1 115
100,0 0,000
Emmylia Manalu : Determinan Partisipasi Keluarga Dalam Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
b. Kemampuan untuk Berpartisipasi dengan Tindakan Pencegahan