4.1.1. Profitabilitas
Profitabilitas dapat diukur dengan
Return On Assets
ROA. ROA merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal biaya yang digunakan mendanai aktiva dikeluarkan dari analisis.
Berdasarkan Tabel 4.1. diketahui nilai ROA terendah sebelum penerapan PSAK 5055 adalah -9,46 artinya untuk setiap Rp 1 aset yang digunakan, bank mengalami
kerugian sebesar Rp. 0,0946. Bisa juga dikatakan, bank mengalami kerugian 9.46 dari total aset yang digunakan. Nilai tersebut terjadi pada Bank Pundi Indonesia Tbk,
sedangkan nilai ROA terbesar sebelum penerapan PSAK 5055 adalah 3,37 artinya sertiap Rp. 1 aset yang digunakan, bank mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp.
0,037. Nilai tersebut terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Tbk. Diketahui nilai ROA terendah setelah penerapan PSAK 5055 adalah -5,68 artinya setiap Rp. 1 aset yang
digunakan, bank mengalami kerugian sebesar Rp. 0,0568. Nilai tersebut terjadi pada Bank Pundi Indonesia, sedangkan nilai ROA terbesar setelah penerapan PSAK 5055
adalah 4,64 artinya setiap Rp. 1 aset yang digunakan, bank mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0.046. Nilai tersebut terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Diketahui nilai rata-rata ROA sebelum penerapan PSAK 5055 bernilai 1,0448, sedangkan nilai rata-rata ROA setelah penerapan PSAK 5055 bernilai 1,37. Perhatikan,
bahwa terdapat kenaikan nilai ROA setelah penerapan PSAK 5055. ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai ROA, maka semakin baik perusahaan tersebut, karena penghasilan laba meningkat. Penerapan PSAK 5055 secara rata-rata
meningkatkan nilai ROA perbankan dibandingkan sebelum penerapan PSAK 5055. Jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan bahwa standar terbaik ROA
Universitas Sumatera Utara
adalah 1,5, maka perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai ROA diatas ketentuan BI.
4.1.2. Likuiditas