DER
DER Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhad
ap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal sendiri yang digunakan sebagai pembayaran hutang. Dengan demikian debt to equity ratio dapat
memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat risiko tidak tertagihnya suatu hutang. Semakin tinggi beban
hutang DER maka resiko yang ditanggung juga besar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan dan selanjutnya
akan mempengaruhi return saham investor tersebut. DER dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
DER =
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian:
Pratama 2014 melakukan penelitian tentang Perbedaan Kualitas Laba Sebelum dan Sesudah Adopsi
International Accounting Standards
IAS. Menemukan hasil yaitu tidak terdapat peningkatan kualitas laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI setelah mengadopsi
International Accounting Standards
IAS 39. Dengan kata lain hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima.
Universitas Sumatera Utara
Anggraita 2012 melakukan penelitian tentang Dampak penerapan PSAK 5055 revisi 2006 terhadap manajemen laba diperbankan: Peranan Mekanisme Corporate
Governance, Struktur Kepemilikan, dan Kualitas Audit. Menemukan hasil yaitu terjadi penurunan praktik manajemen laba diperbankan setelah penerapan PSAK 5055 revisi
2006. Menemukan hasil terjadi penurunan praktik manajemen laba setelah penerapan PSAK 5055.
Arieftiara 2012 melakukan penelitian tentang Pengaruh PSAK no. 55 Revisi 2006: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan, terhadap Earnings
Informativeness dan Kemampuan Laba Mendatang. Menemukan hasil bahwa, pertama, koefisien laba meningkat setelah penerapan PSAK No. 55 revisi 2006, dibandingkan
dengan sebelum penerapan. Kedua, penerapan PSAK No. 55 revisi 2006 mampu meningkatkan kemampuan pasar dalam memprediksi laba mendatang.
Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Kesimpulan
Pratama 2014
Perbedaan Kualitas Laba Sebelum
dan Sesudah
Adopsi
International Accounting Standards
IAS 39
Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Return On Assets Tidak
terdapat peningkatan kualitas
laba pada
perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
BEI setelah
mengadopsi
International Accounting
Standards
IAS 39. Viska
Anggrita 2012
Dampak penerapan PSAK 5055 revisi 2006 terhadap
manajemen laba
diperbankan: Peranan
Mekanisme Corporate
Governance, Struktur
Kepemilikan, dan Kualitas PSAK
5055, Manajemen Laba
Terjadi penurunan
praktik manajemen laba
diperbankan setelah
penerapan PSAK 5055 revisi
2006.
Universitas Sumatera Utara
Audit Dian
Wicaksih 2012
Pengaruh PSAK no. 55 Revisi 2006: Pengakuan
dan Pengukuran Instrumen Keuangan,
terhadap Earnings
Informativeness dan
Kemampuan Laba
Mendatang. Return
Saham, Penyisihan
Penuruna Nilai
dan Tak
Tertagihnya Aset Pertama, koefisien
laba meningkat
setelah penerapan
PSAK No.
55 revisi
2006, dibandingkan
dengan sebelum
penerapan. Kedua, penerapan
PSAK No. 55 revisi 2006
mampu meningkatkan
kemampuan
pasar dalam memprediksi
laba mendatang.
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1. Kerangka Konseptual