Statistik nonparametrik selain tidak memerlukan asumsi kenormalan juga memiliki keunggulan lain, yaitu mudah dilakukan dan tidak memerlukan perhitungan yang rumit. Oleh
sebab itu, bagi sebagian besar pengguna statistik yang terkait dengan ilmu-ilmu sosial, di mana datanya berskala ordinal atau nominal dan distribusi populasinya tidak normal, statistik
ini sangat membantu.
4.3. Pengujian Hipotesis
Dari hasil pengujian hipotesis dengan uji beda dua rata-rata
paired samples t-test
mengenai perbedaan
Return on Assets
ROA,
Current Ratio
CR, dan
Debt to Equity Ratio
DER sebelum dan setelah penerapan PSAK 5055, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Statistik Rata-Rata Sebelum dan Setelah Penerapan
PSAK 5055
4.3.1. Pengujian Hipotesis Profitabilitas
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui t hitung adalah 2,245, dengan derajat bebas df 30. Berikut akan ditentukan nilai kritis t dengan bantuan
Microsoft Excel
.
Gambar 4.1. Perhitugan Nilai Krits t dengan
Microsoft Excel
Universitas Sumatera Utara
Diketahui nilai kritis t adalah 2,04. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji Gio, 2015:22.
Perhatikan bahwa karena nilai t hitung, yakni lebih besar dibandingkan
nilai kritis t, yakni , maka terdapat perbedaan rata-rata ROA yang signifikan,
sebelum dan setelah penerapan PSAK 5055. Hal ini berarti bahwa setelah diberlakukannya penerapan PSAK 5055 profitabilitas perusahaan perbankan di
Indonesia meningkat dengan mean sebelum penerapan sebesar 1,0448 sedangkan mean setelah penerapan sebesar 1,37. Dapat diintepretasikan bahwa secara umum perbankan
memberikan respon positif atas penerapan PSAK 5055.
4.3.2. Pengujian Hipotesis Likuiditas
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui t hitung adalah 1,345, dengan derajat bebas df 30. Diketahui juga nilai kritis t adalah 2,04. Berikut aturan pengambilan keputusan
terhadap hipotesis berdasarkan uji Gio, 2015:22.
Perhatikan bahwa karena nilai t hitung, yakni lebih kecil dibandingkan
nilai kritis t, yakni , maka perbedaan rata-rata CR yang terjadi tidak signifikan,
sebelum dan setelah penerapan PSAK 5055. Hal ini berarti tidak memberikan dampak kenaikkan yang signifikan terhadap CR, sebelum dan setelah diberlakukannya PSAK
5055.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Pengujian Hipotesis Leverage
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui t hitung adalah 0,764, dengan derajat bebas df 30. Diketahui juga nilai kritis t adalah 2,04. Berikut aturan pengambilan keputusan
terhadap hipotesis berdasarkan uji Gio, 2015:22.
Perhatikan bahwa karena nilai t hitung, yakni lebih kecil dibandingkan
nilai kritis t, yakni , maka perbedaan rata-rata DER yang terjadi tidak signifikan,
sebelum dan setelah penerapan PSAK 5055. Hal ini berarti tidak memberikan dampak kenaikkan yang signifikan terhadap DER, sebelum dan setelah diberlakukannya PSAK
5055.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Statistik Rata-Rata
Sebelum dan Setelah Penerapan PSAK 5055 dengan Uji Nonparametrik Wilcoxon Test Statistics
b
DER Sebelum
Penerapan PSAK 5055 - DER Setelah
Penerapan PSAK 5055 Z
-.382
a
Asymp. Sig.
2- tailed
.702
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon, diketahui nilai probabilitas
Asymp. Sig. 2- tailed
adalah 0,702. Perhatikan bahwa karena nilai probabilitas tersebut lebih besar dari
Universitas Sumatera Utara
0,05, maka perbedaan rata-rata DER yang terjadi tidak signifikan, sebelum dan setelah penerapan PSAK 5055. Perhatikan bahwa kesimpulan yang diperoleh antara
paired samples t-test
dan uji Wilcoxon adalah sama. Uji Wilcoxon digunakan sebagai alternatif ketika asumsi normalitas tidak dipenuhi.
4.4. Analisis dan Pembahasan Hasil Pengujian