c.
Timing of Return
waktu perolehan laba d.
Future Prospect
prospek ke depan di masa yang akan datang Dengan memerhatikan faktor-faktor diatas, maka kesehatan bank
dapat diukur sesuai ketentuan tersebut.
2. Tingkat risiko Artinya tingkat risiko yang akan dihadapi terhadap kemungkinan melesetnya
perolehan laba bank dari kredit yang disalurkan. Risiko kredit perlu diperhatikan mengingat berbagai kondisi yang dapat memengaruhinya, baik ekonomi, hukum,
politik atau lainnya penuh dengan ketidakpastian.
2.1.4. PSAK 5055
PSAK 50 menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan risiko keuangan dan
tujuan perusahaan. Perusahaan yang ada di Indonesia wajib untuk mengadopsi penuh dan menerapkannya dalam penyajian dan penyusunan laporan keuangan sehingga pelaporan
keuangan yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, dimana informasi yang disajikan didalamnya merupakan sumber utama informasi keuangan yang disampaikan oleh
manajemen kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar perusahaan sehingga menjadi titik perhatian.
Tujuan diterbitkan PSAK 50 adalah menentukan prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan, sebagai liabilitas atau ekuitas, saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan. Pernyataan ini juga membantu perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam aset keuangan, liabilitas keuangan,
instrumen ekuitas, termasuk juga klasifikasi yang terkait dengan bunga, dividen,
Universitas Sumatera Utara
kerugian dan keuntungan dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus.
PSAK 55 memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, pada tanggal 1
Januari 2010, perusahaan harus melakukan klasifikasi atas aset dan kewajiban keuangan yang dimilikinya dan perhitungan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban
diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK ini ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang
akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK ini sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara perussahaan dalam
mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki
pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, apabila ada kerugian penurunan nilai aset keuangan maka dibebankan ke saldo laba sebagai penyesuaian sehubungan
dengan penerapan awal PSAK 55. Hal tersebut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 dan PSAK 55. Tujuan diterbitkannya
PSAK 55 adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-
keuangan.
2.1.5. Dampak Penerapan PSAK 5055 Terhadap Perbankan