37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakterisasi Pasien Rawat Jalan di RSUP H. Adam Malik
Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik untuk mengetahui proporsi penggunaan obat pasien rawat jalan Jaminan Kesehatan Nasional JKN
periode Oktober hingga Desember 2014.Adapun populasi target dari data resep pasien rawat jalanyang diperoleh sebanyak 36.631 lembar data resep. Sampel
diambil secara acak sebanyak 400 data pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi sebagai objek penelitian yang meliputi penggunaan obat berdasarkan jenis
kelamin, usia, diagnosa penyakit, jumlah obat perpasien, terapi antibiotik, jenis obat, bentuk sediaan, formularium, golongan obat dan interaksi obat.
4.1.1 Jenis Kelamin
Dari Gambar 4.1 dapat diketahui penggunaan obat berdasarkan jenis kelamin pada pasien rawat jalan di RSUP H. Adam Malik.
Gambar4.1 Diagram Karakteristik Jenis Kelamin Pada Pasien Rawat Jalan di
RSUP H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014
46.5 53.5
laki-laki perempuan
38
Berdasarkan hasil dari 400 data lembar resep pasien rawat jalan yang diteliti diperoleh sebanyak 186 46,50 adalah laki-laki dan 214 53,50
adalah perempuan dengan berbagai diagnosa penyakit. Hal ini dikarenakan populasi perempuan saat ini lebih banyak dibandingkan laki-laki. Faktor aktivitas
dan gaya hidup sehari-hari juga mempengaruhi kejadian suatu penyakit Jelantik, 2014.
Menurut Health United State HUS 2013, Beberapa faktor diduga dapat memicu timbulnya penyakit pada perempuan, seperti pengaruh obesitas dan
kebiasaan merokok yang semakin meningkat. Hal ini, sesuai dengan data Kemenkes RI 2013 yang menyatakan bahwa prevalensi merokok dan kebiasaan
mengunyah tembakau pada wanita cenderung meningkat. Selain itu, aktivitas fisik tidak aktif yang lebih banyak pada wanita dapat menjadi faktor timbulnya
berbagai jenis penyakit penyumbatan darah dan penyakit jantung Menkes RI., 2013.
Menurunnya produksi hormon estrogen dan endogen pada wanita juga dapat menyebabkan meningkatnya resiko penyakit seperti kardiovaskular,
diabetes mellitus, hiperlipidemia dan lain sebagainya Coylewright, et al., 2008.
3.1.2 Usia
Pembagian usia pada penelitian ini berdasarkan Kemenkes RI 2009 yang terdiri dari: balita 0-5 tahun, anak-anak 5-11 tahun, remaja awal 12-16 tahun,
remaja akhir 17-25 tahun, dewasa awal 26-35 tahun, dewasa akhir 36 – 45 tahun, lansia awal 46 – 55 tahun, lansia akhir 56 – 65 tahun dan manula 65
tahun sampai ke atas.
39
Dari Gambar 4.2 dapat diketahui penggunaan obat berdasarkan usia pada pasien rawat jalan di RSUP H. Adam Malik.
Gambar4.2 Diagram Karakteristik Usia Pada Pasien Rawat Jalan di RSUP H.
Adam Malik Periode Oktober hingga Desember 2014. Berdasarkan data 400 lembar data resep yang diteliti diketahui pasien
rawat jalan paling banyak adalah kelompok lansia akhir 56 – 65 tahun dengan persentase sebesar 35,25.
Usia lanjut merupakan suatu periode dari rentang kehidupan yang ditandai dengan perubahan atau penurunan fungi tubuh. Usia lanjut membawa penurunan
fisik yang lebih besar dibandingkan dengan usia-usia sebelumnya, semakin tua usia seseorang, kemungkinan akan memiliki penyakit atau dalam keadaan sakit
meningkat Zuraidah, dkk., 2012. Pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok usia yang mencapai
tahap pranesium dimana pada tahap ini akan terjadi penurunan daya tahan tubuhkesehatan dan berbagai tekanan psikologis sehingga kemungkinan untuk
timbulnya penyakit menjadi lebih besar Oktaviani, 2012.
0.5 0.25
1.25 3.5
5.25 8.25
26.5 35.25
19.25
0-5 tahun 5-11
tahun 12-16
tahun 17-25
tahun 26 – 35
tahun 36 – 45
tahun 46 – 55
tahun 56 – 65
tahun 65
tahun
USIA
40
4.1.3Diagnosa Penyakit
Pengelompokan diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10 International Statistical Classification Diseases and Health Related Problem. ICD-10
digunakan untuk pengelompokan diagnosa peyakit pada peserta JKN Menkes RI, 2014.
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui penggunaan obat berdasarkan diagnosa penyakit pada pasien rawat jalan di RSUP H. Adam Malik.
Tabel 4.1 Karakteristik Diagnosa Penyakit Pada Pasien Rawat Jalan di RSUP H.
Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014
No Jenis Penyakit
Jumlah Resep
Persentase
1 Gangguan Sistem Sirkulasi Sistemik
119 29,75
2 Gangguan Endokrin
65 16,25
3 Gangguan Sistem Muskuloskletal
42 10,75
4 Gangguan Sistem Genitourinaria
33 8,25
5 Infeksi dan Parasit
28 7,00
6 Gangguan Saraf
24 6,00
7 Gangguan Saluran Cerna
21 5,25
8 Gangguan Pernafasan
21 5,25
9 Gangguan Kejiwaan
13 3,25
10 Gangguan Optik
7 1,75
11 Lain-Lain
27 6,75
Total 400
100 Dari Tabel di atas diketahui diagnosa penyakit paling banyak adalah
gangguan sistem sirkulasi sistemik dengan persentase rata-rata sebesar 29,75. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan salah satu penyebab utama dan
pertama kematian di negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, secara global penyakit ini menjadi penyebab kematian pertama di
negara berkembang, menggantikan kematian akibat infeksi. Diperkirakan bahwa diseluruh dunia, Penyakit jantung pada tahun 2020 menjadi pembunuh pertama
41
tersering yakni sebesar 36 dari seluruh kematian, angka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker Menkes RI., 2006.
4.2 Persentase Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalandi RSUP H. Adam Malik