13
3. Menilai sejauh mana kegiatan promosi industri farmasi dan pengetahuan
masyarakat tentang penggunaan obat. d.
Kontrol Kualitas Penggunaan Obat Penggunaan obat harus dikontrol untuk meningkatkan kualitas penggunaanobat
itu sendiri. Kontrol kualitas dapat diterapkan pada berbagai tingkatan kelompok yang terdiri dari dokter, farmasisapoteker dan tenaga kesehatan
lainnya. Perbedaan substansial dapat mengidentifikasi dan menentuan promosi penggunaan obat yang terbaik WHO, 2003.
2.2.2 Jenis Informasi Penggunaan Obat
Penelitian penggunaan obat berkaitan dengan jenis informasi yang mendasari penggunaan obat. Berbagai jenis informasi penggunaan obat sangat
diperlukan, meliputi: keseluruhan penggunaan obat, kelompok obat, produk generik, kondisi pasien dan prescriber. Selain itu, biaya obat juga penting untuk
memastikan bahwa obat yang digunakan sudah efisien dan ekonomis WHO, 2003.
2.2.2.1 Dasar Penggunaan Obat
Pengetahuan tentang kecenderungan penggunaan obat total cukup bermanfaat, tetapi untuk informasi yang lebih detail meliputi agregat penggunaan
obat pada tingkat yang berbeda misalnya penggunaan obat untuk terapi hipertensi maka agregat yang sesuai adalah golongan diuretik, Beta-Blocker dan Angiotensin
Converting Enzym Inhibitor ACEI; informasi indikasi obat yang memungkinkan interpretasi yang benar dari kecenderungan penggunaan obat secara keseluruhan,
misalnyapenggunaan relatif suatu kelompok obat dalam mengobati hipertensi, contoh penggunaan captopril lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan Ca-
14
Channel Blocker; dosis dan peresepan dosis perhari dapat membandingkan respon peggunaan obat pada pasien, etnis tertentu, daerah atau fasilitas kesehatan di suatu
negara yang sama, juga pada indikasi yang berbeda pada obat yang sama sehingga dapat menginterpretasikan pengunaan secara keseluruhan WHO, 2003.
2.2.2.2 Masalah Informasi Dasar
Adapun beberapa masalah yang mungkin timbul pada penggunaan obat antara lain: masalah terapi obat dan non-obat, masalah keamanan obat yang
mungkin saja muncul, lamanya konsultasi, bagaimana obat untuk terapi diresepkan, bagaimana obat disuplai dan peresepan obat lainnya WHO, 2003.
2.2.2.3 Informasi Pasien
Informasi tentang faktor demografi dan rincian lainnya tentang pasien meliputi jenis kelamin, usia juga merupakan hal yang penting untuk mengetahui
menentukan jenis terapi yang terbaik dan mengurangi efek samping yang merugikan dari obat. Misalnya pada penggunaan obat antiinflamasi non-steroid
dan managemen terapi yang baik pada diagnosa penyakit seperti hipertensi, asma
dan gagal jantung WHO, 2003. 2.2.2.4 Informasi Prescriber
Prescriber mempunyai peranan yang penting dalam penggunaan obat. Oleh karena itu, prescriber harus benar-benar memahami bagaimana dan
mengapa obat diresepkan. Informasi demografi prescriber berupa usia, jenis kelamin, pendidikan, lamanya praktek, jenis praktek apakah spesialis atau umum,
pedesaan atau perkotaan, ukuran praktek, hubungan dengan pasien, pengetahuan tentang obat merupakan faktor penting yang mempengaruhi kebiasaan peresepan
obat WHO, 2003.
15
2.2.3 Data Peresepan