Tujuan Penulisan Resep Penulisan Resep yang Tidak Tepat

22 tidak bisa diserahkan langsung pada pasien atau masyarakat tetapi harus melalui resep dokter. Dalam sistem distribusi obat nasional, peran dokter sebagai medical care dan alat kesehatan ikut mengawasi penggunaan obat oleh masyarakat, apotek sebagai organ distributor terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat atau pasien, dan apoteker berperan sebagai pharmaceutical care dan informan obat, serta melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek. Di dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat, kedua profesi ini harus berada dalam satu tim yang solid dengan tujuan yang sama yaitu melayani kesehatan dan menyembuhkan pasien Jas, 2009.

2.4.2 Tujuan Penulisan Resep

Penulisan resep bertujuan untuk memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi sekaligus meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. Umumnya, rentang waktu buka instalasi farmasiapotek dalam pelayanan farmasi jauh lebih panjang daripada praktik dokter, sehingga dengan penulisan resep diharapkan akan memudahkan pasien dalam mengakses obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan penyakitnya. Melalui penulisan resep pula, peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat kepada masyarakat dapat ditingkatkan karena tidak semua golongan obat dapat diserahkan kepada masyarakat secara bebas. Selain itu, dengan adanya penulisan resep, pemberian obat lebih rasional dibandingkan dispensing obat diberikan sendiri oleh dokter, dokter bebas memilih obat secara tepat, ilmiah, dan selektif. Penulisan resep juga dapat membentuk pelayanan berorientasi kepada pasien patient oriented. Resep itu sendiri dapat menjadi medical record yang dapat dipertanggungjawabkan, sifatnya rahasia Jas, 2009. 23

2.4.3 Penulisan Resep yang Tidak Tepat

Penulisan resep adalah tindakan terakhir dari dokter untuk penderitanya, yaitu setelah menentukan anamnesis, diagnosis, dan prognosis serta terapi yang akan diberikan berupa profilaktik, simtomatik atau kausal. Terapi ini diwujudkan dalam bentuk resep. Penulisan resep yang tepat dan rasional merupakan penerapan berbagai ilmu, karena itu banyak variabel-variabel yang harus diperhatikan, maupun variabel unsur obat dan kemungkinan kombinasi obat, ataupun variabel penderitanya secara individual Joenoes, 2001. Meresepkan obat yang tidak tepat untuk pasien tertentu merupakan akibat dari kegagalan mengenali kontraindikasi yang disebabkan oleh terdapatnya penyakit lain yang diderita pasien; kegagalan mendapat informasi mengenai obat lain yang digunakan pasien, atau kegagalan dalam memperhitungkan kemungkinan terjadinya ketidakcocokan secara fisikokimia antar obat yang dapat bereaksi terhadap satu sama lain dan kontraindikasi obat dalam kondisi terdapatnya penyakit lain atau sifat khas farmakokinetikanya Katzung, 2004. Kurangnya pengetahuan dari ilmu mengenai obat dapat mengakibatkan: a. Bertambahnya kemungkinan toksisitas obat yang diberikan, b. Terjadi interaksi antara obat satu dengan obat yang lain, c. Terjadi interaksi antara obat dengan makananminuman tertentu, d. Tidak tercapai efektivitas obat yang dikehendaki, e. Meningkatkan biaya pengobatan bagi penderita yang sebenarnya dapat dihindarkan Joenoes, 2001. 24 2.5Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan Nasional JKN adalah merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN yang diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan Nasional yang bersifat wajib mandatory berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2004. Tujuannya adalah agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak Menkes RI., 2014. Undang-Undang No. 24 tahun 2011 juga menetapkan, Jaminan Kesehatan Nasional akan diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS, BPJS adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial, yang terdiri dari BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. Khusus untuk JKN akan diselenggarakan oleh BPJS kesehatan yang implementasinya mulai 1 Januari 2014 Menkes RI., 2014.

2.5.1 Prinsip Jaminan Kesehatan Nasional