11
kualitas penggunan obat meliputi: pemilihan obat, biaya obat, dosis obat, kemungkinan interaksi obat dan efek samping obat yang merugikan, dan
pengetahuan pasien tentang rasio manfaat-biaya yang diperoleh dari terapi yang dilakukan.
c. Penentuan penggunaan obat
Hal ini meliputi karakteristik pengguna obat sosiodemografi pasien dan kepatuhan menggunakan obat, karakteristik peresepan khususnya
pengetahuan dan faktor yang mendasari penentuan terapi, dan karaktristik obat efek terapi dan keterjangkauannya.
d. Outcome penggunaan obat
Outcome panggunaan obat meliputi manfaat dan efek samping pengobatan, dan konsekunsi ekonomi WHO, 2003.
2.2.1 Tujuan Penelitian Penggunaan Obat
Tujuan utama dari penelitian penggunaan obat adalah untuk memfasilitasi penggunaan obat rasional dalam populasi. Penggunaan obat yang rasional
menggambarkan peresepan yang baik yakni dosis yang optimal, pelayanan informasi obat dan harga yang terjangkau. Tanpa mengetahui bagaimana obat
diresepkan dan digunakan akan sulit menentukan penggunaan obat yang rasional dan menyarankan langkah-langkah peresepan yang baik.
a. Deskripsi Penggunaan Obat
Deskripsi penggunaan obat ini dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah pasien yang mengkonsumsi obat dalam periode tertentu. Hal ini juga dapat
menggambarkan bagaimana penggunaan obat di suatu daerah misalnya: negara, masyarakat tertentu, mengetahui epidemiologi penyakit tertentu terkait
12
dengan bagaimana penggunaan obat untuk mengatasi penyakit tersebut, dan menjadi indikator kulitas dari pola penggunaan obat. Penggunaan obat dapat
menilai peresepan yang baik dan mendeteksi masalah penggunaan obat pada distribusi usia dan dosis tertentu, sehingga informasi indikasi, kontraindikasi
dan dosis yang optimal dapat meningkatkan penggunaan obat yang lebih baik. b.
Tanda Awal Penggunaan Obat Irrasional Perbedaan geografis dan perubahan penggunaan obat dari waktu ke waktu
memiliki implikasi baik kesehatan, sosial dan ekonomi bagi pasien dan masyarakat. Selain itu, dengan membandingkan penggunaan obat berdasarkan
obat yang direkomdasikan dan pedoman pengobatan penyakit tertentu dapat menentukan apakah praktek dan pengetahuan tersebut kurang optimal.
Pedoman yang dapat menyebabkan obat yang subterapi dan penggunaan obat yang berlebihan juga perlu ditinjau ulang.
c. Intervensi Untuk Meningkatkan Penggunaan Obat Follow Up
Penelitian tentang penggunaan obat dapat digunakan untuk menilai apakah intevensi peningkatan penggunaan obat memberikan dampak yang diinginkan.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki efek penggunaan obat yang tidak diinginkan antara lain:
1. menetapkan formularium nasional, memberikan informasi obat dan
penentuan kebijakan penggunaan obat yang terus menerus dievaluasi. 2.
melakukan survei lebih lanjut terhadap penggantian kebijakan sistem kesehatan atau asuransi yang akan berdampak pada biaya pengobatan
pasien.
13
3. Menilai sejauh mana kegiatan promosi industri farmasi dan pengetahuan
masyarakat tentang penggunaan obat. d.
Kontrol Kualitas Penggunaan Obat Penggunaan obat harus dikontrol untuk meningkatkan kualitas penggunaanobat
itu sendiri. Kontrol kualitas dapat diterapkan pada berbagai tingkatan kelompok yang terdiri dari dokter, farmasisapoteker dan tenaga kesehatan
lainnya. Perbedaan substansial dapat mengidentifikasi dan menentuan promosi penggunaan obat yang terbaik WHO, 2003.
2.2.2 Jenis Informasi Penggunaan Obat