41
tersering yakni sebesar 36 dari seluruh kematian, angka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker Menkes RI., 2006.
4.2 Persentase Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalandi RSUP H. Adam Malik
4.2.1 Rata-Rata Jumlah Item Obat Per Lembar Resep
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui rata-rata jumlah item obat per lembar resep adalah 4,34R yang diperoleh dari rasio jumlah item obat sebanyak
1737 dengan jumlah resep sebanyak 400 lembar resep. Menurut WHO 1993 untuk rata-rata jumlah item obat yang digunakan per lembar resep dikategorikan
baik jika terdapat paling banyak 2 R untuk satu diagnosis dengan kisaran 1,8-2,2. Hasil ini relatif tinggi, yang dikarenakan kebanyakan pasien memiliki lebih dari
satu diagnosis penyakit.
4.2.2 Jenis Kelamin
Dari Tabel 4.2 dapat diketahui persentase peresepan obat pasien rawat jalan berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan di apotek RSUP
H. Adam Malik.
Tabel 4.2 Persentase Peresepan Obat Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Pasien
Rawat Jalan Di RSUP H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014.
No. Jenis
Kelamin Jumlah
Pasien Jumlah
R Rata-Rata
Per Pasien Persentase
1 Laki-Laki
186 834
4,48 48,01
2 Perempuan
214 903
4,22 51,99
Total 400
1737 4,34
100
Berdasarkan hasil yang diperoleh, peresepan obat diberikan pada pasien perempuan sebanyak 903R 51,99 dan 834R 48,01 diberikan pada pasien
42
laki-laki. Dengan demikian total keseluruhan penggunaan obat pada 400 pasien rawat jalan di apotek RSUP H. Adam Malik periode oktober-desember 2014
adalah 1.737 data resep. Faktor jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya penyakit tidak menular
tertentu. Menurut data Kemenkes RI 2013, prevalensi penyakit diabetes mellitus, hipertiroid, dan hipertensi pada perempuan cenderung lebih tinggi
daripada laki-laki Menkes RI., 2013. Pada Tabel 4.2 dapat diketahui, penggunaan obat perpasien pada laki-laki
sebesar 4,48R dan pada perempuan sebesar 4,22 R. Penggunaan obat per pasien pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Hal ini dimungkinkan adanya
komplikasi penyakit yang dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, hubungannya dengan lingkungan kerja seperti resiko pekerjaan, perasaan tidak
nyaman terhadap pekerjaan dan pengangguran, lebih banyak terjadi pada laki-laki Zuraidah, dkk., 2012.
Menurut Timmerman 2009, dengan berbagai variasi dalam praktek sehari-hari dokter sering dihadapkan pada kondisi dimana pasien mengalami
berbagai keluhan dari komplikasi penyakitnya. Hal ini akan memungkinkan terjadinya shotgun prescription menjadi lebih sering Timmerman, 2009.
4.2.3 Usia
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui persentase penggunaan obat pasien rawat jalan berdasarkan usia di RSUP H. Adam Malik.
43
Tabel 4.3 Persentase Peresepan Obat Berdasarkan Usia Pada Pasien Rawat Jalan
Di RSUP H. Adam Malik Periode Oktober-Desember 2014
No. Usia
Jumlah Pasien
Jumlah R
Rata- Rata Per
Pasien Persentase
1 0-5 tahun
2 5
2,5 0.29
2 5-11 tahun
1 3
3,00 0.17
3 12-16 tahun
5 17
3,4 0.98
4 17-25 tahun
14 51
3,64 2.94
5 26 – 35 tahun
21 77
3,67 4.43
6 36 – 45 tahun
33 121
3,67 6.97
7 46 – 55 tahun
106 452
4,26 26.02
8 56 – 65 tahun
141 653
4,63 37.59
9 65 tahun
77 358
4,65 20.61
Total 400
1737 4,34
100
Berdasarkan hasil yang diperoleh total peresepan obat yang paling banyak pada pasien usia 56 – 65 tahun sebanyak 653R 37,59. Penyakit tidak menular
tertentu seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan lain-lain erat kaitannya dengan umur. Semakin tua seseorang, maka semakin besar resiko
terkena penyakit tersebut. Umur lebih dari 40 tahun bersiko terserang hipertensi dan diabetes mellitus Zuraidah, dkk., 2012.
Dari data yang diperoleh diketahui terjadi peningkatan rata-rata jumlah obat seiring dengan peningkatan usia, lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar
4.3.
44
Gambar 4.3 Diagram Penggunaan Obat Per Pasien Berdasarkan Usia Pada
Pasien Rawat Jalan di RSUP H. Adam Malik Periode Oktober- Desember 2014
Rata-rata penggunaan obat per pasien yang paling banyak terdapat pada usia 65 tahun dengan jumlah obat per pasiennya sebanyak 4,65R, yang diikuti
dengan kelompok usia 56-65 tahun dengan jumlah obat per pasien sebanyak 4,63R sebagai terbanyak kedua. Hal ini sesuai dengan Andrina 2015 bahwa
peningkatan rata-rata jumlah penggunaan obat seiring dengan peningkatan usia Andrina, 2015.
Kecenderungan meningkatnya usia yang diikuti dengan timbulnya berbagai jenis penyakit menyebabkan peningkatan penggunaan obat. Dimana
prevalensi penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke terlihat meningkat seiring peningkatan umur Menkes RI., 2013.
4.3 Persentase PeresepanBerdasarkan Terapi Antibiotik Pada Pasien Rawat Jalan di RSUP H. Adam Malik