Interaksi pada Proses Absorbsi Interaksi pada Proses Distribusi Interaksi pada Proses Metabolisme Interaksi pada Proses Eksresi

19

2.3.1.1 Interaksi pada Proses Absorbsi

Interaksi pada proses absorbsi dapat terjadi akibat perubahan harga pH obat pertama. Misalnya, apabila antasida diberikan bersamaan dengan obat yang bersifat asam atau basa, maka jumlah absorbsinya akan berubah akibat meningkatnya pH dalam saluran lambung bagian atas. Selain itu, pengaruh absorbsi pada obat kedua mungkin terjadi akibat perpanjangan atau pengurangan waktu paruh obat di dalam saluran cerna atau akibat pembentukan kompleks Mutschler, 2007.

2.3.1.2 Interaksi pada Proses Distribusi

Jika dalam darah pada saat yang bersamaan terdapat obat yang berbeda, maka terdapat kemungkinan persaingan terhadap tempat ikatan protein. Persaingan tempat ikatan protein merupakan proses yang biasa terjadi pada obat dengan rentang terapi sempit dan volume distribusi yang relatif kecil Mutschler, 2007.

2.3.1.3 Interaksi pada Proses Metabolisme

Dengan cara yang sama seperti pada albumin plasma, mungkin terjadi persaingan trerhadap enzim yang berfungsi untuk biotransformasi obat, misalnya sitokromP-450 dan dengan demikian terjadi metabolisme yang diperlambat. Metabolisme obat kedua dapat diperlambat atau dipercepat berdasarkan penghambatan enzim atau induksi enzim oleh obat pertama. Seperti misalnya penguraian fenitoin atau tolbutamida yang dihambat oleh isoniazid, kloramfenikol atau antikoagulan. Kadar fenilhidantoin dapat meningkat sampai daerah toksis. Induktor enzim, misalnya kelompok barbiturat, sebaliknya dapat menyebabkan metabolisme yang lebih cepat pada sebagian besar obat. Jika induktor enzim 20 dihentikan dan dosis obat kedua tidak dikurangi, maka kadang-kadang terdapat bahaya kelebihan dosis karena efek induksi ditiadakan Mutschler, 2007.

2.3.1.4 Interaksi pada Proses Eksresi

Interaksi pada proses eksresi melalui ginjal dapat terjadi akibat perubahan pH dalam urin atau karena persaingan tempat ikatan pada sistem transport yang berfungsi untuk sekresi atau reabsorbsi aktif. Senyawa-senyawa yang dapat menurunkan pHakan memperbesar eksresi basa lemah karena senyawa-senyawa ini dalam keadaan terionisasi dan dengan cara yang sama senyawa-senyawa yang menaikkan pH urin dapat meningkatkan eksresi asam-asam lemah Mutschler, 2007.

2.3.2 Interaksi Farmakodinamika