33
2.4.2 Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah: a.
Lembar resep yang tidak lengkap tidak memuat informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
b. Lembar resep pasien rawat jalan di luar periode Oktober-Desember 2014.
2.5 Defenisi operasional
a. Usia adalah lama waktu hidup objek sejak tanggal kelahiran hingga saat
dilakukan pemeriksaan dan menerima obat di rumah sakit yang dikelompokkan menjadi 0-5 tahun, 5-11 tahun, 12-16 tahun, 17-25 tahun,
26-35 tahun, 36-45 tahun, 45-55 tahun, 45-55 tahun, 65 tahun . b.
Diagnosa penyakit adalah diagnosa penyakit dari pasien rawat jalan yang dikelompokkan menjadi gangguan sirkulasi sistemik, gangguan endokrin,
gangguan sistem muskuloskletal, gangguan sistem genitourinaria, penyakit infeksi, gangguan saraf, gangguan saluran cerna, gangguan pernafasan,
gangguan kejiwaan, gangguan optik, dan lain-lain. c.
Obat per pasien adalah jumlah obat yang diresepkan pada setiap pasien rawat jalan berdasarkan jenis kelamin dan usia.
d. Peresepan obat pada berdasarkan terapi antibiotik adalah penggunaan obat
pada pasien rawat jalan berdasarkan terapi antibiotik dan non-antibiotik. e.
Peresepan obat berdasarkan jenis obat adalah penggunaan pasien rawat jalan berdasarkan obat generik dan non-generik.
f. Peresepan obat berdasarkan bentuk sediaan adalah penggunaan obat
pasien rawat jalan berdasarkan bentuk sediaan yang digolongan menjadi:
34
tabletkapsul, injeksi, inhaler, sediaan cair, tetes mata, salepcream, suppositoria, dan serbuk.
g. Formularium Nasional adalah daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan
harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
h. Penggunaan obat berdasarkan kelompok terapi adalah peresepan obat pada
pasien rawat jalan berdasarkan terapi farmakologi yang dikelompokkan menjadi obat kardiovaskular dan pembuluh darah, analgetik, antipiretik,
antiinflamasi dan antipirai, antidiabetik, obat saluran cerna, psikofarmaka, antibiotik, vitamin dan mineral, antifungi, obat saluran nafas, antihistamin,
obat mata, dan lain-lain. i.
Interaksi obat adalah potensi aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan.
2.5 Instrumen Penelitian 2.5.1 Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa lembar resep pasien rawat jalan JKN dan data pendukung Sistem Informasi Rumah Sakit
SIRS di Apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik periode Oktober-Desember 2014.
2.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan lembar resep pasien rawat jalan di apotek rawat jalan RSUP H. Adam Malik dan melengkapi data
35
dengan menggunakan data pendukung dari SIRS. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
a. data lembar resep pasien dan data pendukung SIRS penggunaan obat pada
pasien rawat jalan berdasarkan kriteria inklusi. b.
data penggunaan obat pada pasien rawat jalan Jaminan Kesehatan Nasional JKN berdasarkan periode, jenis kelamin, usia, diagnosa penyakit, jumlah obat
per pasien, terapi antibiotik, jenis obat, bentuk sediaan, formularium, golongan obatdan kemungkinan interaksi obat di RSUP H. Adam Malik.
2.5.3 Seleksi Data
Memilah data yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
2.6 Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan data kualitatif akan
disajikan dalam bentuk uraian. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel. Data interaksi obat dievaluasi secara teoritik dan
berurutan berdasarkan studi literatur Drug Interaction Fact, Stockley’s Drug Interaction, serta digunakan juga situs internet terpercaya
http:www.drugs.comdrug_interactions.php.
2.7 Bagan Alur Penelitian