Solusi Bagi Masyarakat Yang Tidak Sesuai Dengan Pola Konsumsi Dalam

Berdasarkan tabel 4.22 diperoleh informasi terlihat bahwa dari 100 masyarakat yang diteliti mengenai membeli sepeda motor karena kualitasnya bagus 1 orang 1 mengatakan sangat tidak setuju, 3 orang 3 kurang setuju, 37 orang 37 setuju, 59 orang 59 sangat setuju. Tabel 4.22. Membeli Sepeda Motor karena Kualitasnya Bagus Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0 Kurang setuju 3 3.0 3.0 4.0 Setuju 37 37.0 37.0 41.0 Sangat setuju 59 59.0 59.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber : data diolah, 2007 Masyarakat yang membeli sepeda secara cash lebih banyak dari pada yang membeli secara kredit. Hal ini disebabkan karena di Aceh harga kredit sepeda motor dua kali lipat lebih mahal dari harga tunai. Walaupun ada juga dari masyarakat yang membeli sepeda motor secara kredit, karena sangat dibutuhkan untuk berangkat ke tempat kerja. Dari 100 masyarakat yang diteliti, 33 orang mengatakan kurang setuju membeli sepeda motor karena memiliki pendapatan yang lebih. Hal itu disebabkan masyarakat memperoleh dana bantuan pemerintah bagi korban tsunami. Sebagian masyarakat mempergunakannya untuk membeli sepeda motor.

E. Solusi Bagi Masyarakat Yang Tidak Sesuai Dengan Pola Konsumsi Dalam

Perspektif Ekonomi Islam 45 Islam adalah agama yang resmi bagi Aceh, agar syari’at Islam yang syumul bisa terlaksana ada empat 46 keinginan pelaksanaan Syari’at Islam di Provinsi 45 Ringkasan jawaban dari angket yang disebarkan kepada responden. Nanggroe Aceh Darussalam yang pertama, tujuan yang ingin dicapai dengan alasan agama alasan teologis, bahwa pelaksanaan Syari’at merupakan perintah agama, untuk dapat menjadi muslim yang lebih sempurna, lebih baik, lebih dekat dengan Allah SWT. Kedua, dengan alasan psikologis, bahwa masyarakat akan merasa aman dan tenteram karena apa yang berlaku di sekitar mereka, kegiatan yang mereka jalani dalam pendidikan, dalam kehidupan sehari-hari dan seterusnya sesuai dan sejalan dengan kesadaran dan kata hati mereka sendiri. Ketiga, dengan alasan hokum. Keempat, dengan alasan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Pemerintah sebagai pengayom masyarakat wajib mensosialisasi memberi contoh yang tepat, agar seluruh aspek masyarakat bisa mengerti seluruhnya. Serta memberikan contoh dalam keseharian, karena tidak semua masyarakat tahu bagaimana pola konsumsi dalam perspektif ekonomi Islam. Apalagi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sekarang sudah berkurang, jadi harus dimulai dari pemerintah terlebih dahulu tentang pola konsumsi yang baik. Pemerintah bertugas mengubah teori menjadi kenyataan, mengubah norma-norma menjadi undang- undang, memindahkan keindahan etika menjadi praktek sehari-hari, membuat suatu badan khusus yang bertugas mengawasi dan meningkatkan kualitas ekonomi, mengadili orang yang melanggar dan menegur orang yang lalai. Mengetahui prilaku konsumsi secara Islami wajib bagi umat Islam, karena disamping lslam telah menetapkan aturan-aturan yang jelas mengenai masalah ini, Islam juga sudah mengatur hubungan timbal balik antara manusia, dalam hal ini: konsumsi. Agar terjadinya pola kehidupan yang seimbang dan tidak ada yang merasa dirugikan. Islam punya aturan tersendiri dalam mengkonsumsi suatu barang 46 Al Yasa’ Abubakar, Syari’at Islam Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Dinas Syari’at Islam Provinsi NAD, 2005 h. 1 yaitu halal dan aman. Selain itu agar masyarakat bisa berdagang secara Islami, mengamalkan ajaran Islam dan tidak terjerat hutang terlalu banyak karena ingin memenuhi semua kebutuhan duniawi. Masyarakat Aceh sangat penting untuk mengetahui prilaku konsumsi secara Islami yang penduduknya hampir 100 muslim. Mengenai prilaku konsumsi masyarakat Desa Lambaro Skep, pada umumnya sesuai dengan yang dianjurkan oleh Islam, dimana metode konsumsi masyarakatnya sederhana dan sewajarnya, baik dari segi penampilan maupun fasilitas primer dan sekunder yang dimiliki. Adapun yang paling mempengaruhi tingkat konsumsi di Desa Lambaro Skep adalah stabilitas harga barang, pengahasilan pendapatan, kebutuhan, nelayan dan perdagangan. Penulis pernah mendengar bahwa masyarakat Aceh pasca tsunami mengenal satu istilah yaitu money oriented berorientasi pada uang. Khusus di Desa Lambaro Skep memang banyak menemukan hal serupa, namun terkait dalam kependudukan tidak semua pihak yang bersikap demikian.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan