42
Agar perkembangan TPQ Ihsan Makmur lebih baik, maka harus ada penambahan sarana dan prasarana yang lain.
B. Deskripsi Data
Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa salah satu teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket, yang bertujuan untuk memperoleh data tentang pendidikan Islam dan akhlak remaja. Angket ini terdiri dari 43 point. Teknik
pengukuran angket ini menggunakan skala persentase dengan bobot nilai untuk setiap jawaban sebagai berikut:
a. Untuk pertanyaan yang mengandung nilai positif, skornya yaitu selalu SL = 4, sering SR = 3, kadang-kadang KD = 2, dan tidak pernah
TP = 1. b. Sedangkan pertanyaan yang mengandung nilai negatif, skornya yaitu
nilai-nilai sebaliknya, selalu SL = 1, sering SR = 2, kadang-kadang KD = 3, dan tidak pernah TP = 4.
Pembahasan mengenai hasil angket dengan menggunakan tabulasi yang merupakan proses mengubah data dari instrumen pengumpulan data angket
menjadi tabel angka persentase, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut dengan menggunakan rumus:
= ×
Keterangan: P = Persentase
F = Frekuensi N = Jumlah Frekuensi
43
Untuk mengetahui apakah ada peranan TPQ. Ihsan Makmur terhadap pembentukan akhlak remaja, maka hal ini dapat dilihat dari data yang telah
diperoleh dan dinyatakan dengan persentase, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4. Pembacaan al-Quran di TPQ. Ihsan Makmur
No. Indikator
Alternatif SL
SR KD
TP Frekuensi
1. Pembacaan al-Qur’an di TPQ.
Ihsan Makmur 18,2
43,2 36,3 2,3
8 19
16 1
2. Pembacaan al-Qur’an dengan
menerapkan ilmu tajwid. 31,8
27,3 36,3 4,5
14 12
16 2
3. Pembacaan al-Quran dengan
memahami isi kandungannya. 6,8
75 18,2
3 33
8 4.
Pembacaan al-Quran dengan terbata-bata.
6,8 84,1
9,1 3
37 4
Berdasarkan tabel di atas bahwa sebagian besar 43,2 remaja sering membaca al-Quran di TPQ Ihsan Makmur, sebagian kecil 36,3 kadang-
kadang. Namun sedikit sekali 18,2 dan 2,3 yang selalu dan tidak pernah. Sedangkan sebagian besar 36,3 remaja yang kadang-kadang membaca al-
Qur’an dengan ilmu tajwid, sebagian kecil 31,8 yang selalu. Akan tetapi sedikit sekali 27,3 dan 4,5 yang sering dan tidak pernah membaca al-
Qur’an dengan menerapkan ilmu tajwid. Kemudian sebagian besar 75 remaja
kadang-kadang membaca
al-Qur’an dengan
memahami isi