Pengertian Peranan Peranan Taman Pendidikan al-Qur’an TPQ

13 4. Santri dapat menguasai hafalan sejumlah surat pendek, ayat-ayat pilihan, dan doa sehari-hari 5. Santri dapat mengembangkan prilaku sosial yang baik sesuai tuntutan islam dan pengalaman pendidikannnya 6. Santri dapat menulis huruf arab dengan baik dan benar 6 Karena itu penyelenggaran TPQ dapat dikatakan sebagai sub sistem dari pendidikan nasional yang mengandung Keterkaitan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu tentang cita-cita terbentuknya manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, yang merupakan unsure terdepadan dalam ujuan nasional hal ini menunjukan pentingnya TPQ pada tiap lembaga pendidikan di Indonesia, baik pada pendidikan formal sekolah maupun pendidikan non formal luar sekolah.Oleh nilai strategis tersendiri dalam upaya mengkondisikan kpribadian anak dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

3. Peranan Taman Pendidikan al-Qur’an TPQ

Lembaga Pembinaan TPQ memiliki peranan sebagai berikut: a. Memfasilitasi dalam pembelajaran al-Qur’an. b. Mengontrol dan memonitoring secara periodik perkembangan pendidikan al- Qur’an. c. Melakukan pembinaan secara menyeluruh dan berkelanjutan kepada unit- unit tertentu. d. Melakukan koordinasi secara intensif dengan instansi-instansi terkait baik instansi horizontal maupun vertikal. 7 Berdasarkan uraian dan teori-teori yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa peranan TPQ sangat menentukan berhasil atau tidaknya dalam membentuk akhlak remaja, baik keberhasilan akhlak di rumah maupun di TPQ. Peranan-peranan 6 Tim Penyusun, Kurikulum TKTPQ, Jakarta: Kanwil Depag DKI Jakarta, 2003, h.8 7 Tim Direktoran Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren DEPAG RI, Regulasi Pendidikan Pedoman Pembinaan dan Peranan TKQTPQ, Jakarta: Depag RI, 2009, cet. 1, h. 8. 14 tersebut dapat dijalankan oleh guru TPQ dengan cara memberikan bimbingan dan latihan yang meliputi: a. Membentuk akhlak yang baik. b. Membiasakan baca al-Qur’an dengan baik. c. Mengembangkan prilaku sosial. d. Mengontrol perkembangan pendidikan al-Qur’an.

B. Akhlak Remaja

1. Pengertian Remaja

Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu dari kata kerja adolescere yang berarti untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ”remaja” diartikan “mulai dewasa, muda, atau pemuda”. 8 Sedangkan menurut Hurlock yang dikutip oleh Drs. Zahrotun Nihayah, M. Si., dkk., dalam bukunya Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa “remaja dalam bahasa latin dari kata benda yaitu Adolescentia berarti remaja yang tumbuh atau menjadi dewasa”. 9 Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh petumbuhan fisik dengan cepat. Pertumbuhan cepat tejadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu akan membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, prilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Ada beberapa pandangan atau pendapat tentang pengertian remaja dari berbagai lingkungan dan profesi, yaitu tinjauan menurut psikologi dan pendidikan, masyarakat serta hukum dan perundang-undangan. Di sini terjadi perbedaan pendapat para pakar, karena kematangan seseorang tidak saja diukur dari dalam diri remaja, akan tetapi tegantung pula kepada penerimaan masyarakat sekitar dimana remaja tersebut berada. 8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2008, edisi ke-4, h. 1160. 9 Zahrotun Nihayah, Psikologi Perkembangan Tinjauan Psikologi Barat dan Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 105-106.