BAB II PENGERTIAN DASAR IDEOLOGI NASIONALIS RELIGIUS
A. Pengertian Dasar Tentang Ideologi.
Secara umum ideologi adalah landasan pokok dimana suatu negara atau dalam suatu bentuk kelembagaan meletakan harapan-harapan atau cita-cita yang disepakati
bersama
2
. Jadi, apa yang telah menjadi kesepakatan bersama, haruslah berjalan di atas roda ideologi, yang mana ideologi itu sendiri merupakan sesuatu yang telah dan
harus disepakati secara bersama-sama pula. Ideologi pertama kali dikemukakan oleh D. Tracy, bahwa ideologi adalah sebuah pemahaman atau ide konseptual yang
mampu melihat wajah dunia dengan ketertarikannya pada masalah-masalah sosial Social interest dan mampu menawarkan “problem solving” atau pemecahan
masalah dalam suatu lembaga kemasyarakatan yang bersekala kecil maupun yang bersekala besar
3
. Kalau definisikan secara harfiah, maka ideologi itu sendiri terdiri dari dua suku kata
yakni; Ideo yang berarti ide dan logos yang berarti ilmu. Merujuk pada pengertian secara harfiah tersebut, maka bisa jelaskan bahwa ideologi adalah ilmu tentang ide-
ide. lebih lengkap lagi tentang pemaknaan ideologi, Ramlan Surbakti menjelaskan bahwa ideologi dapat pula dirumuskan sebagai suatu pandangan atau sistem nilai
yang menyeluruh dan mendalam tentang tujuan tujuan yang hendak dicapai oleh
2
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia 1999 hal 35
3
Abdul Rahman; Ideologi, Idealisme, dan Pluralisme Bangsa, Buletin wacana POSTRA; Jakarta: ISIS nomor 6Agustus 2002 hal 79
10
suatu masyarakat dan mengenai cara-cara yang dianggap paling baik untuk mencapai tujuan
4
. Tujuan dan cara itu secara moral dianggap paling baik dan adil bagi penghayatnya untuk mengatur perilaku sosial warga masyarakat dalam berbagai segi
kehidupan di dunia ini. Dengan rumusan itu dapat disimpulkan ada dua fungsi ideologi dalam masyarakat, pertama, menjadi tujuan dan cita-cita yang hendak
dicapai bersama oleh suatu masyarakat. Dengan demikian ideologi menjadi tolok ukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan keputusan politik. Kedua, sebagai
pemersatu masyarakat, dan karenanya menjadi prosedur penyelesasian konflik yang terjadi dalam masyarakat. definisi tentang ideologi juga dikemukakan oleh Jack C.
Plano Roy Olton, bahwa ideologi merupakan sebuah kekuatan dinamis yang setara dengan kekuasaan karena kepaduan dan vitalitas yang diciptakannya mampu untuk
dikendalikan menghadapi negara atau kelompok lain
5
. Merujuk pada definisi Jack C. Plano dan Roy Olton tersebut, maka jelaslah bahwa ideologi itu merupakan landasan-
landasan yang memiliki kekuatan dalam membentuk karakter serta cara berpikir suatu masyarakat. Dalam perspektif lain ideologi juga bisa diartikan sebagai gagasan atau
teori menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan secara
mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
Keberadaan ideologi dalam sebuah kelembagaan atau lebih khusus pada sebuah Partai politik adalah merupakan sebuah keniscayaan, karena Sangat mustahil
dalam suatu lembaga kemasyarakatan menolak adanya ideologi. Hal ini disebabkan
4
Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia 1999 hal 35
5
Abdu Rahman; Ideologi,hal 82
11
Karena ideologi merupakan acuan pokok atau kerangka dasar dinamis yang menjadi energi kreatif dalam proses dinamisasi suatu lembaga. Sebuah pemahamanide itu
bisa dikatakan sebagai sebuah ideologi apabila mampu memuaskan batin, mampu memperbaiki hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan
manusia dengan sang pencipta. Suatu ideologi dianggap berhasil apabila mampu menanamkan nilai pada obyek ideologi dalam hal ini masyarakat. Kadang-kadang
ideologi juga dapat menjadi titik acuan dalam memandang suatu realitas atau kondisi yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Kalau kembali pada pemahamannya Jack C. Plano dan Roy Olton bahwa sebuah ideologi sangat peka terhadap sifat sistem politik, pelaksanaan menjalankan
kekuasaan, peran individu, sifat sistem ekonomi dan sistem sosial, serta tujuan masyarakat. Sebagai sebuah sistem keyakinan yang mendasar, sebuah ideologi tidak
hanya menggabungkan nilai-nilai dasar masyarakat tetapi ideologi itu sendiri menjadi nilai utama yang harus dipertahankan dan dalam kasus tertentu ideologi harus
disebarluaskan kepada masyarakat lain.
Ideologi merupakan acuan pokok atau kerangka dasar dinamis yang menjadi energi kreatif dalam proses dinamisasi suatu lembaga. Ideologi juga merupakan
seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dan digunakan sebagai dasar untuk menata masyarakat dalam bernegara. Ideologi dalam kaitannya
dengan Negara Republik Indonesia mengandung nilai-nilai dasar yang hidup dalam sistem kehidupan masyarakat dan mengandung idealisme yang mampu
mengakomodasikan tuntutan perkembangan zaman kedalam nilai-nilai dasar yang
12
sudah dikristalisasikan dalam pancasila dan UUD 1945. Negara adalah lembaga kemasyarakatan dalam skala makro, untuk itu tentunya negara juga membutuhkan
yang namanya ideologi
6
. Negara merupakan patokan bagi setiap lembaga kemasyarakatan dalam lingkup mikro. Bila menengok kembali sejarah maka akan
dapati bahwa ideologi-ideologi itu tidak selalu dipertahankan, mengingat dalam masyarakat majemuk yang di dalamnya terdiri dari berbagai kelompok budaya, suku,
ras, dan agama, yang mana setiap kelompok memiliki sistem nilai sendiri yang kemudian dijadikan landasan masing-masing golongan, Adalah sangat rawan terjadi
tarik menarik ideologi dikarenakan ideologi tersebut belum bisa mengcover setiap sistem nilai tiap-tiap golongan, karena mengingat syarat-syarat penerimaan ideologi
itu sendiri. Yakni harus mampu memuaskan batin, mampu memperbaiki hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan sang pencipta
7
. Ketika syarat itu belum terpenuhi maka sangat mustahil suatu ideologi itu bisa
dipertahankan.
B. Pengertian Umum Tentang Ideologi Nasionalis Religius