4. visi keberagamaan religiuitas itu menyentuh kepada aspek-aspek
kehidupan; a.
Pluralitas etnik ras, budaya, bahasa dan agama b.
Nasionalitas; yakni kesadaran berbangsa c.
Hak asasi manusia; visi HAM menurut agama menyebut adanya lima aspek kemanusiaan yang dilindungi hak haknya alkulliyatul
khams yakni perlindungan kepada jiwa atau diri hifdz annafs, keyakinan agama hifdz din harta hifdzul mal intelektual
hifdzul aqal dan kesucian keturunan Hifdz Nasl. d.
Demokrasi, yakni mengembangkan musyawarah menghormati hal mayoritas dan melindungi hak hak minoritas. Musyawarah bukan
untuk mencari kemenangan, tetapi mencari kebenaran dan kebaikan.
e. Kemaslahatan, tujuan semua agama adalah kemaslahatan
kebaikan baik untuk individu, keluarga maupun masyarakat. f.
Kesetaraan jender secara proporsional setiap, orang dihormati dan diapresiasi bukan karena faktor jender, tetapi karena kehormatan
diri dan kapasitas.
C. Visi kebudayaan
1. pada dasarnya manusia adalah mahluk budaya, yakni mahluk yang
memiliki konsep konsep yang memandu perilakunya. Kualitas karya
25
manusia bentuk kebudayaan sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam kepalanya konsepnya.
2. setiap budaya memiliki nilai plus dan minus. Pergaulan lintas budaya akan
melahirkan proses salng mengenal, saling belajar dan saling menghargai, interaksi dengan semangat apresiasi, nilai luhur budaya harus dipelihara
dan dijadikan perekat persatuan dan ketahanan budaya ketahanan nasional. Mengaadopsi nilai nilai budaya asing hanya pada hal hal yang
jelas jelas lebih baik dan sudah teruji. Prinsip ini berasal dari kaidah sunni-almuhafadzatu alal qadimisalih, wal akhdzu bil jadidil aslah.
Artinya tradisi lama yang baik harus dipelihara dan mengambil yang baru hanya yang suidah teruji lebih baik nilainya.
3. dalam hal kebudayaan, pada dasarnya semua kebudayaan boleh diadopsi
akulturasi budaya sepanjang tidak ada elemen elemen yang melarang, pakaian, nyanyian, arsitektur, gaya hidup, sistem poleksosbud sepanjang
menganut nilai positif dan tidak mengandung elemen yang haram boleh ditiru.
4. dalam urusan keduniawian ekonomi sosial politik budaya bekerjasama
dalam kebaikan dan saling membantu tidak harus memandang agama yang dianut, tetapi dengan tetap mengedepankan nilai keadilan, kejujuran dan
kepatutan Q60;8
26
D. Visi Kemasyarakatan
1. Dalam pergaulan sosial masyarakat religius, yang muda yunior
menghormati yang tua senior yang tua menyayangi memaklumi, mendorong, memberi kesempatan kepada yang muda. Nilai ini berasal
dari hadis nabi; laisa minna man lam yuwaqir kabirana walam yarham shaghirana artinya tidak termasuk golonganku orang yang tidak bisa
menghormati yang lebih tua dan tidak bisa menyayangi yang lebih muda. 2.
keluarga merupakan barometer kesuksesan sosial, seorang pemimpin masayarakat adalah yang juga bisa menjadi pemimpin dan teladan dalam
rumah tangganya. 3.
solidaritas sosial berlangsung tanpa memandang perbedaan identitas sosial, tetapi berdasar pada nilai kemanusian universal. Siapapun yang
memerlukan bantuan kemanusiaan berhak untuk menerima bantuan sosial dari orang lain yang memiliki kemampuan.
E. Visi Etika Sosial Politik.