Dengan demikian, sebagai fakta budaya, perbedaan ideologi politik tidaklah menjadi soal. Yang menjadi soal, seperti dikatakan Adnan Buyung Nasution, adalah
apabila kelembagaan politik diatur berdasarkan pembelahan politik aliran
12
. Karena apabila hal tersebut terjadi, yang akan terjadi adalah kecenderungan eksklusivisme
yang dikawinkan dengan politik. Apalagi kecenderungan keyakinan agama yang eksklusiv. Jadi kategori nasionalis-religius sebenarnya sudah tampil ke permukaan
sejak awal pra kemerdekaan dan pasaca kemerdekaan. Dan sebagai faktanya banyak Partai politik yang mempraktekkan ideologi nasionalis religius meskipun dalam
platformnya atau ADART tidak secara langsung mencantumkannya.
C. Partai Demokrat Sebagai Pengusung Ideologi Nasionalis Religius
Kelahiran Partai Demokrat didirikan atas inisiatif saudara Susilo Bambang Yudhoyono SBY yang terilhami oleh kekalahan terhormat saudara Susilo Bambang
Yudhoyono pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001. Partai Demokrat didirikan oleh 99 sembilanpuluh sembilan orang dengan artian
berkaitan dengan SBY sebagai penggagas, yakni SBY lahir tanggal 9 bulan 9. Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta
Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian
Partai Demokrat. 53 lima puluh tiga orang selebihnya tidak hadir tetapi memberikan
lihat Bahtiar Effendi, Islam Dan Negara:Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia,Jakarta: Paramadina 1998 hal 63
12
Buyung Nasution, Politik Aliran WWW.Kompas.com 13 Juni 2001
16
surat kuasa kepada saudara Vence Rumangkang. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center JHCC, Partai Demokrat
dideklarasikan dan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional Rakernas Pertama pada tanggal 18-19 Oktober 2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan
Daerah DPD dan Dewan Pimpinan Cabang DPC seluruh Indonesia
13
. Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat
organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART Partai, yang mana sebagai asas Partai adalah pancasila Dan sebagai wujud dari jati
diri Partai Demokrat termaktub dalam anggaran dasar Partai, yaitu di pasal 3 Tiga yang berbunyi
14
;
Jati diri Partai adalah nasionalis-religius, yaitu kerja keras untuk kepentingan rakyat dengan landasan moral dan agama serta memperhatikan aspek
humanisme, nasionalisme, dan pluralisme dalam rangka mencapai tujuan perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.
Dan sebagai penjabaran makna yang terkandung dalam jati diri nasionalis religius yang mempunyai aspek-aspek humanisme, nasionalisme, dan pluralisme, di dalam
doktrin Partai Demokrat termaktub uraian sebagai berikut
15
:
Nasionalisme Partai Demokrat menempatkan kepentingan nasional sebagai komitmen
utama. Semua kepentingan individu, kelompok dan golongan akan dikalahkan jika mengancam kepentingan nasional bangsa Indonesia.
nasionalisme yang dianut Partai Demokrat bukanlah nasionalisme chauvinisme yang memungkinkan terjadinya penindasan suatu bangsa oleh
bangsa lain, tetapi nasionalisme yang didasari oleh penghayatan keagamaan,
13
Http:www.demokrat.or.id.sejarah partai, browsing internet 20 Mei 2006
14
DPP Partai Demokrat, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat, Jakarta: DPP Partai Demokrat hal 28
15
DPP Partai Demokrat, Anggaran Dasar hal 14
17
menyayangi sesama manusia dan bahkan kepada semua mahluk ciptaan tuhan.
Pluralisme Sudah menjadi kenyataan sejarah bahwa bangsa Indonesia terdiri dari
beragam suku, ras, agama dan budaya, dan dari keberagaman lahir solidaritas nasional menghadapi penjajahan hingga lahirlah Negara republik Indonesia.
manajemen keragaman itu dimungkinkan karena adanya semangat bhineka tunggal ika, yakni meski ada identitas yang berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya adalah satu kesatuan, yaitu kesatuan bangsa Indonesia. tugas memanaged keragaman bukan dengan menyeragamkan yang beragam, tetapi
menyatukan visi dari kekuatasn yang beragam. Humanisme
Sejalan dengan ajaran agama, bahwa manusia adalah mahluk yang dimuliakan oleh tuhan yang oleh karena itu manusia berkewajiban
memelihara kemuliaan dirinya, wujud perjuangan pemuliaan diri manusia adalah perlindungan hak-hak azasi manusia. Agama mengajarkan
perlindungan manusia untuk memperoleh hak-haknya, yakni perlindungan fisik dari penganiayaan, perlindungan nyawa dari pembunuhan, perlindungan
akal dari penindasan intelektual, perlindungan harta dari kepemilikannya, serta perlindungan jati diri dari kesucian nasabnya keturunannya. Ajaran
inilah yang menjelma menjadi HAM dalam budaya modern. Dalam pergaulan antar manusia, Partai Demokrat mengakui dan menghormati
adanya berbagai solidaritas, seperti solidaritas keagamaan, solidaritas nasional dan solidaritas kemanusiaan. Bangsa Indonesia sesuai dengan
pembukaan UUD 1945, menentang penjajahan di muka bumi yang dilakukan oleh bangsa kuat kepada bangsa yang lemah. Bangsa Indonesia juga harus
siap menentang setiap ada penindasan hak azasi manusia yang terjadi di belahan dunia manapun sebagai wujud solidaritas kemanusiaan
humanisme.
Dari uraian tersebut bisa dipahami bahwa semangat nasionalisme Partai
Demokrat sangat kental dengan dilapisi semangat religiusitas. Makna religiusitas disini adalah penghayatan agama secara umum yang mengedepankan toleransi
bersosial. Religiusitas disini berarti pengamalan agama sesuai keyakinan masing- masing tanpa menjadikan satu agama menjadi agama negara. Sisi-sisi religiusitas
Partai Demokrat sebenarnya lebih cenderung pada proses upaya bernegara dan berdemokrasi dengan tidak bertentangan dengan aturan agama secara universal. Hal
18
ini bisa dilihat dari visi misi Partai yang tidak secara jelas atau langsung menggunakan satu agama tertentu sebagai landasan religiusitas sebuah ideologi. Visi
misi Partai Demokrat itu adalah sebagai berikut
16
:
- Visi Partai
Partai Demokrat bersama masyarakat luas berperan mewujudkan keinginan luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam kehidupan kebangsaan yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menjunjung tinggi semangat Nasionalisme, Humanisme dan Internasionalisme, atas dasar ketakwaan kepada
Tuhan yang maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan sejahtera.
- Misi Partai
1. Memberikan garis yang jelas agar Partai berfungsi secara optimal dengan peranan yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan Indonesia baru
yang dijiwai oleh semangat reformasi serta pembaharuan dalam semua bidang kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan kedalam formasi
semula sebagaimana telah diikrarkan oleh para pejuang, pendiri pencetus Proklamasi kemerdekaan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan titik berat kepada upaya mewujudkan perdamaian, demokrasi Kedaulatan rakyat dan kesejahteraaan.
2. Meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan baru dalam melanjutkan dan merevisi strategi pembangunan Nasional sebagai tumpuan
16
DPP Partai Demokrat, Anggaran Dasar hal 84
19
sejarah bahwa kehadiran Partai Demokrat adalah melanjutkan perjuangan generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif sepanjang sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, sejak melawan penjajah merebut Kemerdekaan, merumuskan Pancasila dan UUD 1945, mengisi kemerdekaan secara
berkesinambungan hingga memasuki era reformasi. 3. Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban Warganegara
tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka menciptakan masyarakat sipil civil society yang kuat, otonomi daerah yang luas serta
terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lebaga perwakilan dan permusyawaratan.
4. Meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ideologi, paham dan pola pikir yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Pancasila.
Secara umum kader dan simpatisan Partai Demokrat adalah plural, mengingat dasar ideologinya adalah nasionalis. Kader dan simpatisan Partai Demokrat banyak
berasal dari berbagai macam kalangan, seperti buruh, kelompok lintas agama, akademisi, kaum muda dan berbagai suku. Selain itu simpatisan Partai Demokrat juga
berasal dari silent majority komunitas diam yang tidak begitu antusias dengan Partai politik
17
. Fakta ini bisa dilihat dari perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu tahun 2004 yang berhasil masuk dalam urutan sepuluh besar Partai dengan pemilih
terbanyak.
17
http:www.kpu.go.idprofil partai peserta pemilu 2004, browsing pada tanggal 15 Mei 2006
20
Di luar hal tersebut, dengan semakin kokohnya posisi partai demokrat setelah keberhasilannya dalam mengusung SBY Susilo Bambang Yudhoyono sebagai
presiden RI, secara tidak langsung hal tersebut menarik berbagai kalangan untuk bergabung. Sebagaimana diketahui pasca Kongres Bali di tubuh Partai Demokrat diisi
oleh orang-orang baru yang sebelumnya bukan kader Partai Demokrat. Sebagai misalnya adalah, mantan Kapolda Irjen Nur Faizi, mantan PB HMI dan anggota KPU
Anas Urbaningrum dan lain-lainnya.
21
BAB III PRINSIP-PRINSIP DASAR NASIONALIS RELIGIUS PERSPEKTIF PARTAI