Sekilas tentang Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2008
Acara ini juga berhasil karena berkat kerja sama dari para Ulama besar seperti Yusuf Mansyur, Jefry Al-Bukhori, Ahmad Al-Habsyi, dan juga Zainuddin
MZ. Pemilihan narasumber ini juga ditentukan dari tiga hal yakni tema apa yang akan dibahas, kepopuleran ustadz ditengah masyarakat, sebab hal ini tidak dapat
dipungkiri akan membuat minat masyarakat untuk menyaksikan acara ini. Selain itu jadwal ustadznya yang terkadang selalu berbenturan dengan aktivitas mereka
diluar. Adapun pemilihan narasumber ini juga merupakan proses analisa rating dan juga respon dari masyarakat
Pemilihan host dalam program Damai Indonesiaku ini juga memiliki persyaratan yaitu mereka-mereka yang memiliki talenta dan image yang baik
dimata masyarakat. Sehingga ia pantas untuk membawakan acara yang berbasis Islami. Seorang host juga dituntut untuk kreatif agar mampu membawakan acara
dengan sangat menarik. Dalam pemilihan host ini juga dipilih dari kaum laki-laki sebab menganggap laki-laki adalah seorang pemimpin dan masih ada sebagian
besar masyarakat Indonesia yang melarang bagi perempuan berada didepan. Maka untuk mencari jalan yang baik maka dipilihlah dari kaum laki-laki.
Walaupun acara ini berjudul sangat umum yakni “Damai Indonesiaku”, tetapi dibawakan dengan basis Islam. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia
adalah Muslim. Sehingga penonton mendapatkan pencerahan dari setiap permaslahan yang hadir ditengah masyarakat. Dan sebagai pihak TV, hal ini juga
digunakan untuk menarik peminat penonton acara ini. Untuk ide awal pembuatan acara “Damai Indonesiaku” dimulai pada
masa-masa PEMILU 2009 yang mengalami banyaknya konflik dan gonjang- ganjing yang menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Sehingga hadirlah
acara ini dengan membawa perubahan yang baru dari acara-acara TV lainnya. Sebab acara ini dibentuk dengan mengkaji permasalahan yang terjadi dengan
sudut pandang Islam. Acara ini bertujuan untuk mencerdaskan penonton bukan mencerdaskan pemimpin.
Sehingga masyarakat dapat sedikit menilai tentang pemimpin dari sisi agama sehingga dapat menentukan pemimpin mana yang pantas untuk dijadikan
seorang pemimpin dinegara ini. Masyarakat juga diharapkan agar tidak terjebak dengan permainan politik para calon penguasa yang saling menjatuhkan satu sama
lain dan juga praktek Black Champagne. Maka dengan kehadiran acara ini selain memberikan edukasi kepada
masyarakat, juga menyatukan segala perbedaan yang terjadi dalam situasi yang sedang memanas dalam masyarakat. Misalnya saja perdebatan yang terjadi dalam
PEMILU. Adapun dalam pemilihan tema dalam setiap tayang didapatkan dari ide
sendiri. Masyarakat pun terkadang mengirimkan ide dalam pembahasan acara ini seperti mengirimkan ide lewat Facebook. Akan tetapi pihak penyelenggara akan
memfokuskan pada ide sendiri. Tema yang diangkat pun dilihat dari berita-berita yang sedang hangat
dibicarakan ditengah masyarakat seperti bencana, korupsi, kepemimpinan yang tidak adil dan lain sebagainya. Masalah ini akan dibahas dengan sudut pandang
agama Islam. Misalnya saja dalam penyambutan Tahun Baru Hijriah yang akan disangkut pautkan dengan perubahan-perubahan apa yang harus diusung dalam
menjalankan negara ini atau melihat kemajuan dan kemunduran yang telah terjadi selama satu tahun terakhir.
Dalam setiap penayangan program juga masih sering ditemukan kendala-kendala, seperti keterlambatan dari kru untuk datang ke lokasi shooting
ataupun bagian tekhnik yang mengalami permasalahan. Kendala yang juga sering terjadi yakni apabila acara yang sedang berlangsung terkadang tidak mengikuti
rundown yang ada sehingga perlu dibuat perubahan. Seperti langsung melakukan diskusi dengan narasumber dan host acara agar sedapat mungkin menguasai
rundown yang ada. Pada saat seperti ini seorang produser acara dituntut untuk melakukan improvisasi acara tetap berjalan dengan lancar.
Pada awalnya, acara Damai Indonesiaku tidak memiliki sponsor dengan kata lain mereka berdiri dengan modal sendiri. Lalu melakukan kerjasama dengan
pihak masjid se-JABOTABEK. Dan sampai saat ini lokasi yang diutamakan adalah Masjid, dengan tujuan membuat Masjid sebagai tempat untuk membahas
masalah yang mengenai negara secara bersama-sama. Dengan hal ini membuat masyarakat juga akan semakin peduli dengan
permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Pemilihan masjid juga harus tepat dan memiliki standarisasi, seperti banyaknya jamaah dan juga Masjid yang Indah.
Sehingga dicarilah Masjid-Masjid yang bagus yang berada ditengah perumahaan masyarakat, agar masyarakat dapat dengan mudah mengikuti acara ini.