Sedangkan dalam Bahasa Arab, agama disebut dengan din yang diambil dari bahasa Semit berarti undang-undang atau hokum. Dalam Bahasa
Arab kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang balasan, dan kebiasaan. Pengertian ini sejalan dengan isi ajaran Islam yang di
dalamnya terdapat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh pemeluk agama Islam.
20
Adapun dalam Bahasa Inggris, agama disebut religi yang berasal dari Bahasa Latin. Harun Nasution mengatakan bahwa asal kata religi adalah
relegere yang mengandung arti mengumpulkan dan membaca. Hal ini sejalan dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-cara mengabdi kepada
Tuhan yang terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca.
21
Prof. Koentjaraningrat mengatakan bahwa agama adalah sistem yang terdiri dari konsep-konsep yang dipercaya dan menjadi keyakinan secara
mutlak suatu umat dan upacara-upacara beserta pemuka-pemuka yang melaksanakannya. Sistem ini mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan
dunia ghaib antara sesama manusia dan lingkungannya. Seluruh sistem dijiwai suasana yang dirasakan sebagai suasana kerabat oleh umat yang
menganutnya.
3. Ajaran Agama
Ajaran Islam berpangkal 2 pokok Al Quran dan As Sunnah. Islam membagi ajarannya ke dalam tiga hal yaitu: aqidah, syariah, dan akhlak. Iman
adalah aqidah, Islam merupakan syariah, ihsan ialah akhlak. Terdapat ketiga
20
Ibid,
21
Ibid, h. 10
pokok ajaran Islam ini, ada dua pendapat ulama mengenai hal ini, antara lain: Pertama, ketiga komponen ini diletakkan secara hirarki. Artinya, mula-mula
orang harus memperteguh aqidah, lalu menjalakan syariah, kemudian menyempurnakan akhlak. Kedua, ketiganya diletakkan secara sejajar.
Maksudnya aqidah yang bertempat di akal, syari’at dijalankan anggota tubuh, dan akhlak berada di hati.
a. Aqidah
Secara etimologi aqidah Al Aqdu yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan kuat dan juga berarti yakin.
Sedangkan secara terminologi dibagi dua pengertiannya yaitu secara umum dan khusus. Secara umum Aqidah adalah hukum yang benar seperti keimanan
dan ketauhidan Allah, percaya kepada Malaikat, Rasul, Kitab, Qadha dan Qadar serta Hari kiamat. Dan secara khusus aqidah bersifat keyakinan
bathiniah yang mencakup rukun Iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani saja tetapi juga masalah yang
dilarang oleh Islam.
22
Misalnya syirik menyekutukan adanya Allah, ingkar dengan Allah, dan sebagainya. Sesuai dengan firman Allah dalam surat An
Nisa ayat 36. Dalam buku Metodologi Studi Islam, dijelaskan mengenai aqidah
dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat,
yaitu menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
22
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Kencana, 2004, cet. Ke-1, h. 49.