Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                Dakwah  adalah  kewajiban  setiap  manusia  untuk  saling  mengingatkan dan  mengajak  sesamanya  dalam  rangka  menegakkan  kebenaran.  Saat  ini,
dakwah mengalami kemajuan dalam berbagai hal diantaranya dari teknik atau metode  dakwah  yang  sangat  variatif  dan  menarik  perhatian  masyarakat.
Dengan itu dakwah bisa dikategorikan sebagai komunikasi massa, karena saat ini  dakwah  sudah  menggunakan  berbagai  macam  variasi  diantaranya  dengan
media  massa, hal itu sesuai dengan sifat  komunikasi  massa yaitu yang dalam setiap aspeknya selalu bermedia  mediated.
4
Salah satu aspeknya  yang biasa di  tinjau  adalah  media  televisi  sebagai  sarana  kegiatan  dakwah    yang  dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat. Dewasa  ini  penyelenggaraan  dakwah  melalui  media  televisi  memiliki
beberapa keunggulan antara lain : 1. Pesan televisi disajikan secara audio-visual yang dapat membangun  daya
tarik, persepsi, perhatian serta imajinasi dalam merekonstruksi realitas. 2. Dilihat dari segi aktualisasi peristiwa, televisi bisa lebih cepat memberikan
informasi paling dini kepada masyarakat. 3. Dari segi khalayak televisi dapat menjangkau jutaan pemirsa
4. Efek cultural televisi lebih besar dibandingkan dengan media lainnya.
5
Pemanfaatan  televisi  untuk  kegiatan  dakwah  merupakan  sarana  yang tepat,  karena  televisi  merupakan  media  elektronik  yang  menjangkau  seluruh
pemirsa  mad’unya  secara  merata  dalam  satu  kegiatan  yang  dikemas  secara rapi dan mad’u tersebut akan mudah menerimanya. Beraneka ragam program
4
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication, Konteks-Konteks Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h.198.
5
Asep Muhtadi dan Sri Handayani, Dakwah Kotemporer, Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi Bandung: Pus’dai Press, 2000, h. 87.
acara  yang  ditayangkan  ditelevisi  untuk  memenuhi  kebutuhan  masyarakat dalam  mendapatkan  informasi,  selain  itu  pula  untuk  memberikan  konstribusi
terhadap kegiatan dakwah Islam di Indonesia Menayangkan program keagamaan agar dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat  itu  tidaklah  mudah.  Inilah  bagian  yang  terpenting  dalam menyusun program keagamaan yang akan disiarkan untuk pemirsa, bagaimana
agar  program  tersebut  tidak  monoton  sehingga  penonton  tidak  cepat  bosan, maka  dibutuhkan  perencanaan  yang  matang  agar  program  menjadi  menarik,
tampil beda, serta sangat ditunggu-tunggu oleh penontonnya. Program talk show Damai Indonesiaku adalah salah satu program acara
kerohanian bagi umat muslim. Acara ini ditayangkan setiap hari minggu pada pukul  1300-15.00.  Dimana  pada  hari  tersebut  masyarakat  Indonesia  pada
umumnya  melakukan  aktifitasnya  dirumah,  karena  hari  minggu  merupakan hari  libur  nasional.  Di  mana  banyak  orang  lebih  suka  menghabiskan  waktu
liburannya dengan berkumpul bersama keluarga di rumah. Pada  jam  penanyangan pun  sangat  tepat  ditayangkan,  karena  banyak
orang yang telah menyelesaikan  melakukan sholat dzuhur. Biasanya setelah itu  mereka menyempatkan  waktu luang mereka untuk melihat televisi sambil
makan siang. Dan tidak hanya itu alasan acara ini tayang setiap jam 13.00 hari minggu karena pada waktu itu tidak ada stasiun lain yang menayangkan acara
keagamaan  semua  menayangkan  sinetron  yang  sifatnya  hiburan.  Dengan hadirnya  acara  “Damai  Indonesiaku”  diharapkan  pesan  yang  disampaikan
dapat bermanfaat dan mampu memberikan pengetahuan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia
Damai  Indonesiaku  menyajikan  tema  yang  berbeda  –  beda  mengenai agama  Islam  setiap  minggunya.  Dalam  menyajikan  tema  tentunya  dipilih
orang-orang  yang  ahli  dalam  agama  agar  pesan  yang  disampaikan  dapat diterima oleh semua kalangan orang. Para da’i yang mengisi acara ini, antara
lain :  Kh. Zainuddin MZ,  Habib Munzir Al Musawwa, Ust  Jefri Al Bukhori, dan  Ust  Yusuf  Mansur.  Dalam  acara  ini  narasumber  da’i  tidak  hanya
menjalankan  fungsinya  sebagai  komunikator  saja,  melainkan  juga  aktif berinteraksi  dengan  penonton  jamaah  yang  ada  disekelilingnya.  Demikian
juga penonton, mereka juga dituntut pro aktif dalam mengikuti penceramahan yang  disampaikan  narasumber.  Bahkan  penonton  bisa  juga  menjadi  sumber
informasi baik pada narasumber maupun para pemirsa di rumah dan di masjid itu  sendiri  tempat  terselenggaranya  acara  bahkan  media.    Itu  semua
dilakukan guna mengkaji lebih dalam tema yang sedang diperbincangkan. Dengan  adanya  progam  Damai  Indonesiaku  di  TV  ONE  ini,  penulis
ingin  melihat  respon  dari  penontonnya.  Mahasiswa  jurusan  Komunikasi Penyiaran  Islam  adalah  calon-calon  sarjana  Islam  yang  telah  memiliki  bekal
untuk  mengembangkan  potensinya.  Selain  itu  mahasiswa  jurusan  KPI  juga sebagai  generasi  muda  Islam  yang  akan  menyiarkan  dakwah  dan  mengajak
umat Islam lainnya ke jalan yang benar. Sebagai mahasiswa pastinya mereka masih  dalam  tahap  pencarian  jati  diri,  dan  dengan  adanya  program  ini
diharapkan  agar  mahasiswa  dapat  melihat  hal-hal  yang  sebaiknya  tidak dilakukan agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Selain itu diharapkan agar
mahasiswa  jurusan  KPI  dapat  meneyelesaikan  apapun  masalah  yang  sedang dihadapinya  dengan  cara  benar,  dan  lebih  mendekatkan  diri  kepada  Allah
SWT.  Selain  itu  juga  sebagai  pelengkap  ekstensi  khususnya  mahasiswa Komunikasi  dan  Penyiaran  Islam  Universitas  Negeri  Syarif  Hidayatullah
Jakarta  sebagai  juru  dakwah,  juru  penerang,  dan  tenaga  professional bimbingan keagamaan bagi masyarakat.
Merujuk  kepada  latar  belakang  di  atas  penulis  menulis  skripsi  dengan
judul “Respon Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta Terhadap Program Damai Indonesiaku Di Tv One”.
                