Definisi Agama Islam Pengetahuan Agama Islam
pokok ajaran Islam ini, ada dua pendapat ulama mengenai hal ini, antara lain: Pertama, ketiga komponen ini diletakkan secara hirarki. Artinya, mula-mula
orang harus memperteguh aqidah, lalu menjalakan syariah, kemudian menyempurnakan akhlak. Kedua, ketiganya diletakkan secara sejajar.
Maksudnya aqidah yang bertempat di akal, syari’at dijalankan anggota tubuh, dan akhlak berada di hati.
a. Aqidah
Secara etimologi aqidah Al Aqdu yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan kuat dan juga berarti yakin.
Sedangkan secara terminologi dibagi dua pengertiannya yaitu secara umum dan khusus. Secara umum Aqidah adalah hukum yang benar seperti keimanan
dan ketauhidan Allah, percaya kepada Malaikat, Rasul, Kitab, Qadha dan Qadar serta Hari kiamat. Dan secara khusus aqidah bersifat keyakinan
bathiniah yang mencakup rukun Iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani saja tetapi juga masalah yang
dilarang oleh Islam.
22
Misalnya syirik menyekutukan adanya Allah, ingkar dengan Allah, dan sebagainya. Sesuai dengan firman Allah dalam surat An
Nisa ayat 36. Dalam buku Metodologi Studi Islam, dijelaskan mengenai aqidah
dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat,
yaitu menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad
22
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Kencana, 2004, cet. Ke-1, h. 49.
sebagai utusanNya, perbuatan dengan amal shaleh. Aqidah demikian itu mengandung arti bahwa dari orang yang beriman tidak ada rasa dalam hati,
atau ucapan di mulut dan perbuatan melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah, yakni tidak ada niat, ucapan dan
perbuatan yang dikemukakan oleh orang yang beriman itu kecuali yang sejalan dengan kehendak Allah.
23
Menurut Gustave Lovon, seorang pakar sosiologi Prancis yang dikutip oleh Prof. Madya. Dr. Musa Bin Fathullah Harun.
24
“Aqidah adalah keimanan yang tumbuh dari suatu sumber yang tidak dapat dirasakan, yang memaksakan manusia mempercayai sesuatu
kekuatan tanpa dalil. Yakni: akal tidak memainkan peranan penting dalam mewujudkan keimanan, walaupu ia berusaha menguatkannya setelah
keimanan itu sendiri wujud”.
b. Syari’ah
Syari’ah secara bahasa berasal dari Bahasa Arab yang berarti peraturan atau undang-undang, yaitu peraturan menganai tingkah laku yang
mengikat, harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
25
Menurut Dr. Yusuf Qadhrawi, kata syari’ah mempunyai arti “jalan” dapat kita jumpai dalam firman Allah Qs. Al Jaatsiyah ayat 18 :
َﻦْﯾِﺬّﻟا َءآﻮْھأ َﻊِﺒﱠﺘَﺗَﻻَو ﺎَﮭﻌﺒﱠﺗﺎَﻓ ِﺮْﻣَﺄْﻟا َﻦِﻣٍ ﺔَﻌْﯾِﺮَﺷ ﻰَﻠَﻋ َﻚَﻨْﻠَﻌَﺟ ﱠﻢُﺛ
َنْﻮُﻤَﻠْﻌَﯾَﻻ
23
Abudin Nata, M.A, Metodologi Studi Islam Jakarta: Rajawali Press, 2004, h. 84.
24
Musa Bin Fathullah Harun. Manusia dan Makhluk Ghaib Di Sekelilingyai Jakarta: Al Ghuraba 2008, cet. Ke-1, h 133.
25
M. Abdul Mujieb, Kamus IstilahFiqih Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994, cet. Ke -1, h. 343.