Hubungan Kompetensi Dengan Kinerja Pegawai

kepada bawahan untuk mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

2.4 Hubungan Kompetensi Dengan Kinerja Pegawai

Menurut Wibowo 2007: 86 kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi pegawai yang memadai berarti akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan waktu maupun target yang telah ditetapkan dalam program kerja. Sriwidodo dan Haryanto 2010 mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja dan keefektifan pegawai dalam melaksanakan tugas sangat ditentukan oleh kompetensi yang disyaratkan oleh bidang pekerjaan. Penelitian yang dilakukan oleh Qamariah dan Fadli 2011 juga memperoleh hasil penelitian bahwa kompetensi mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja. Suprapto 2009 dalam penelitiannya menyatakan kompetensi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian Simanjuntak 2005 yang menyatakan kinerja individu dipengaruhi oleh faktor kompetensi. Semakin tinggi kompetensi pegawai semakin tinggi kinerja yang dicapainya. Spencer Spencer 2003 juga berpendapat bahwa faktor kompetensi sangat diperlukan untuk mendukung suatu kinerja terutama kompetensi intelektual, kompetensi emosional, dan kompetensi sosial, sejalan dengan pendapat Robbins 2001 yang menyimpulkan bahwa keefektifan kinerja karyawan dipengaruhi oleh kompetensi intelektual, emosional, dan sosial. Jadi, dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang meliputi kompetensi intelektual, emosional, dan sosial berpengaruh positif terhadap kinerja. Kompetensi dan kinerja merupakan dua hal yang berbeda akan tetapi keduanya memiliki keterkaitan dalam kegiatan suatu organisasi. Kompetensi pegawai sangat penting dalam upaya untuk menegakkan dan meningkatkan kinerja para pegawai guna mencapai hasil kerja yang maksimal Priasmara, 2013. Kemudian menurut Keith Davis dalam Mangkunegara 2007:13 merumuskan bahwa: Human Perpormance = Ability x Motivation Motivation = Attitude x Situation Ability = Knowledge x Skill Penjelasan: 1 Faktor kemampuan Ability Secara Psikologis, kemampuan Ability terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal. 2 Faktor motivasi Motivation Motivasi diartikan suatu sikap attitude pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja situation di lingkungan organisasi. Mereka yang bersikap positif pro terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negative kontra terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja. Teori yang disebutkan menegaskan bahwa kompetensi sangat berhubungan dengan kinerja, dimana kompetensi dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat tercapainya tujuan organisasi dan memaksimalkan hasil kerja. Faktor kompetensi dalam meningkatkan kinerja merupakan sesuatu yang sangat penting mengingat hasil kerja yang maksimal dari pegawai membawa dampak pada tercapainya tujuan organisasi. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, adapun definisi konsepsional yaitu kompetensi pegawai merupakan kemampuan seseorang anggota organisasi khususnya pegawai yang mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Kompetensi kerja dalam skripsi ini dilihat dari beberapa faktor antara lain semangat berprestasi, ketelitian dan kejelasan kerja, inisiatif, kemauan untuk menggali informasi, dan empati, dalam hal ini kompetensi kerja di Dinas Pendapatan Kabupaten Jember dalam meningkatkan kinerja para pagawainya guna mencapai tujuan organisasi. Kinerja pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Jember adalah secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini kinerja yang dimaksud adalah mengenai kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.5 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Di Pematangsiantar)

1 62 103

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LUMAJANG

0 4 18

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER

0 5 17

HUBUNGAN MOTIVASI PRESTASI DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kabupaten Boyolali.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS ) DI KABUPATEN BOYOLALI Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kabupaten Boyolali.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN.

0 2 11

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUNINGAN.

1 7 37