BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Dalam memecahkan suatu permasalahan, diperlukan adanya teori yang dapat memberikan landasan dalam menjelaskan suatu fenomena sosial yang menjadi tolak
ukur penelitian. Sehingga menurut Suryabrata dalam Sugiyono, 2011:55 menjelaskan bahwa,
setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian kuantitatif adalah mencari teori-teori,
konsep-konsep dan gneralisasi hasil penelitian yang dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan pendapat di atas, Sugiyono 2011:55 lebih menjelaskan bahwa, landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu
mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba- coba trial and error. Adanya landasan teoritis merupakan ciri
bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Menurut Kerlinger dalam Singarimbun dan Efendi, 1995:37 menjelaskan bahwa teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi
untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan dengan konsep. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teori
merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan serta menerangkan secara sistematis fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep.
Menurut Spencer dalam Moeheriono 2010:8 menyatakan bahwa hubungan antara kompetensi dengan kinerja sangat erat sekali, hal ini tampak pada hubungan
dari keduanya, yaitu hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, menurut Spencer,
hubungan antara kompetensi karyawan dengan kinerja adalah sangat erat dan penting sekali, relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan mereka karyawan apabila ingin
meningkatkan kinerjanya, seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya the right men on the right job. la juga menambahkan bahwa
kompetensi mempunyai hubungan sebab-akibat causally related jika dikaitkan dengan kinerja seorang karyawan serta kompetensi, yang terdiri atas: motif motive,
sifat trait, konsep diri self concept dan keterampilan skill, serta pengetahuan knowledge, yang diharapkan dapat memprediksikan perilaku seseorang sehingga
pada akhirnya dapat memprediksi kinerja orang tersebut. Kompetensi selalu mengandung maksud dan tujuan tertentu yang merupakan dorongan motif atau sifat
yang menyebabkan suatu tindakan seseorang untuk memperoleh suatu hasil. Berkaitan dengan uraian di atas mengenai pengertian teori, lebih lanjut
Singarimbun dan Efendi 1995:33 menjelaskan pengertian konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan
kelompok individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Sehingga berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa konsepsi dasar merupakan landasan teori yang
akan dipakai untuk menentukan langkah-langkah penelitian. Dalam memecahkan suatu masalah dalam penelitian sosial perlu adanya konsepsi dasar guna menerangkan
dan memecahkan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Dengan demikian tujuan dari konsepsi dasar adalah untuk menyederhanakan pemikiran kita dan
member landasan pokok kerangka berpikir untuk membahas dan mengkaji masalah menjadi inti suatu penelitian.
Dengan demikian tujuan dari konsep dasar adalah menyederhanakan pemikiran kita dan memberi landasan pokok kerangka berpikir untuk membahas dan
mengkaji masalah yang menjadi inti dari penlitian. Berdasarkan uraian diatas maka digunakan beberapa konsepsi dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Konsep Kompetensi 2. Konsep Kinerja.
2.2 Konsep Kompetensi