Tahap Pengambilan Kesimpulan METODE PENELITIAN

Rumus 5 : = �−2 1 − ² Keterangan: t : signifikansi rs : koefisien korelasi rank spearman N : jumlah sampel 1-2 : konstanta Menurut Kurniawan 2012:31 adapun langkah selanjutnya dari analisis data adalah pengukuran taraf signifikan dari hasil penelitian, menentukan taraf sifnifikansi adalah 95 dengan taraf kesalahan 5. Artinya kemungkinan keputusan yang dibuat salah adalah 0,05 dan kemungkinan keputusan yang dibuat benar adalah sebesar 0,95. Pengujian hipotesis yang dilakukan disini uji dua fihak. Setelah diperoleh hasil hitung analisis data, maka untuk menyimpulkan uji hipotesis yang telah penulis rumuskan ketentuannya adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai probalilitas ≤ 0.05, maka hasil tersebut signifikan adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y. 2. Jika nilai probalilitas ≥ 0.05 tersebut tidak signifikan berarti variabel X dan variabel Y tidak berhubungan secara signifikan.

3.7 Tahap Pengambilan Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data pada bab sebelumnya dapat diketahui hasil yang bisa ditarik suatu kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari penelitian. penelitian menggunakan perumusan kesimpulan yang bersifat Deduksi, dengan metode ini di harapkan agar masalah yang telah dikemukakan sebelumnya dapat mudah dicerna. Metode Deduksi adalah merupakan suatu cara untuk menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Jember

Perkembangan Daerah Jember bermula sejak tahun 1869 seiring dengan tanaman tembakau yang mulai dikenal di daerah Jember. Berdasarkan STAATSBLAD No. 322 Tahun 1929 secara administratif, Kota Jember menjadi Kabupaten dengan nama Kabupaten Jember pada tahun 1950 sesuai dengan STAATSBLAD No. 12 tahun 1950 terbentuklah pemerintahan Daerah di Jember dengan nama Pemerintahan Daerah Tingkat II Jember. Selanjutnya sejalan dengan terbentuknya Pemerintahan Daerah Tingkat II Jember, maka terbentuk pula unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah di bidang pendapatan daerah dengan nama Dinas Pasar. Berhubung dengan kompleksnya perkembangan yang ada di Kabupaten Jember, maka Dinas Pasar mengalami perubahan-perubahan sebanyak empat kali adapun pergantian nama tersebut adalah sebagai berikut. a. Dinas Pendapatan Pihak Daerah DPPD; b. Sub Direktorat Pendapatan Daerah DPSP; c. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Jember; d. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan koordinasi, perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan di bidang pendapatan. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dengan Kompetensi Sebagai Variabel Intervening Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

5 119 152

Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Di Pematangsiantar)

1 62 103

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

9 136 135

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LUMAJANG

0 4 18

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBER

0 5 17

HUBUNGAN MOTIVASI PRESTASI DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kabupaten Boyolali.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PNS ) DI KABUPATEN BOYOLALI Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Kabupaten Boyolali.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN.

0 2 11

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUNINGAN.

1 7 37