Analisis Diskriminan Uji-F Uji Hipotesis

Adapun ketentuan penerimaan dan penolaakn hipotesis dengan ketentuan apabila angka signifikan di bawah 0,05 maka hipotesis nol H ditolak. Sebaliknya apabila angka signifikan diatas 0,05 maka hipotesis nol H diterima.

3.7.2 Uji-F

Uji F Anova digunakan untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi valid atau tidak atau apakah model regresi yang didapatkan benar-benar dapat diterima Atmaja, 1997:345. Uji F bertujuan untuk menguji apakah antara variabel- variabel bebas X dan terikat Y, atau setidaktidaknya antara salah satu variabel X dengan variabel terikat Y, benar-benar terdapat hubungan linier Kurniawan, 2008:6 Langkah-langkah urutan menguji hipotesa dengan distribusi F : 1. Merumuskan hipotesis Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 Ha : tidak semua β = 0, atau tidak semua koefisien bernilai 0, paling sedikit satu dari variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. 2. Menentukan taraf nyata level of significance = α Taraf nyata derajad keyakinan yang digunakan α = 0,05 3. Kriteria Pengujian - F hitung F tabel, maka hipotesis nol Ho diterima dan Ha ditolak - F hitung F tabel, maka hipotesis nol Ho ditolak dan Ha diterima.

3.8 Kerangka Pemecahan Masalah

START Variabel dependen: • Keputusan nasabah memilih tabungan bagi hasil dan sistem bunga Variabel independent: • Tingkat kepastian hasil • Tingkat pengembalian hasil • Tingkat kesesuaian hukum syariah • Tingkat kepercayaan • Pelayanan nasabah Analisis Data Uji Validitas Data Uji Reabilitas Data Model Analisis Diskriminan Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas Uji Hipotesis Hasil Kesimpulan STOP Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Penyebaran kuisioner Identifikasi masalah dan tujuan Penentuan objek penelitian 51

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank BNI 4.1.1 Bank BNI 46 BNI berdiri sejak 1946, yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Sebagai dampak adanya penunjukan de Le Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Setelah adanya penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero tahun 1992 sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan