4 2
-2 -4
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1
-1 -2
-3
R e
g re
s s
io n
S tu
d e
n ti
z e
d R
e s
id u
a l
Dependent Variable: |e| Scatterplot
Gambar 4.2. Pola Heteroskedastisitas Variabel Independen Lampiran 7a
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa tidak terdapat pola tertentu yang diperlihatkan oleh titik dalam gambar, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada semua observasi variabel independen dan varians setiap residual.
4.7 Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan merupakan pengelompokan obyek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel. Pengelompokan
bersifat mutually exclusive, dalam artian jika obyek A sudah masuk kelompok 1, maka ia tidak mungkin masuk menjadi anggota kelompok 2. Analisis kemudian
dapat dikembangkan pada variabel mana saja yang membuat kelompok 1 berbeda dengan kelompok 2, berapa persen yang masuk kelompok 1, berapa persen yang
masuk ke dalam kelompok 2 dan seterusnya. Oleh karena itu, jika terdapat sejumlah variabel independen, akan terdapat satu variabel dependen. Ciri analisis
diskriminan adalah jenis data dari variabel dependen bertipe kategori, seperti kode 0 dan 1 atau kombinasi lain. Hasil Unstandardized Canonical Discriminant
Function Coefficient disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.15. Unstandardized Canonical Discriminant Function Coefficient
Variabel Fungsi
Kepercayaan X1 Tingkat Pengembalian Hasil X3
0,441 0,247
Kesesuaian Hukum X4 0,637
Constant -18,391
Lampiran 8c Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa standar koefisien
diskriminannya adalah : Z = -18,391 + 0,441 X1 + 0,247 X3 + 0,637 X4
Fungsi diskriminan ditulis dengan rumus: W1= 0,441
= 0,441
= 0,543 √w1
2
+ w2
2
+ w3
2
√0,441
2
+ 0,247
2
+ 0,637
2
W3= 0,247 =
0,247 = 0,304
√w1
2
+ w2
2
+ w3
2
√0,441
2
+ 0,247
2
+ 0,637
2
W4= 0,637 =
0,637 = 0,785
√w1
2
+ w2
2
+ w3
2
√0,441
2
+ 0,247
2
+ 0,637
2
Sehingga dapat dirumuskan dengan rumus diskriminan
Z = 0,543X1 + 0,304X3 + 0,785X4
Variabel pelayanan dan kepastian hasil tidak dapat dimasukkan ke dalam fungsi diskriminan karena tidak dapat membedakan atau membandingkan
responden menggunakan bank konvensional dan bank syariah tidak memenuhi syarat masuk ke dalam model diskriminan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
pelayanan dan kepastian hasil kurang dapat mempengaruhi responden dalam menentukan menggunakan bank konvensional atau bank syariah.