syariah menggunakan sistem bagi hasil. Dalam sistem bunga perhitungannya menggunakan berapa besar tingkat suku bunga yang berlaku dikali dengan
pinjaman. Sedangkan pada sistem bagi hasil pembagiannya berdasarkan akad yang telah disepakati sebelumnya. Indikatornya adalah:
i. Besarnya bunga yang diterima setiap bulannya pasti pada bank
konvensional adalah pasti besarannya. ii.
Sistem bagi hasil sangat menguntungkan nasabah. Dalam penelitian ini tingkat pengembalian hasil merupakan variabel
independen dengan sembilan pertanyaan yang akan diukur menggunakan skala likert lima poin. Poin 1 untuk sangat tidak setuju STS, poin 2 untuk
tidak setuju TS, poin 3 untuk cukup setuju CS, poin 4 untuk setuju S, poin 5 untuk sangat setuju SS.
d. Tingkat kesesuaian hukum syariah X
4
Tingkat kesesuian hukum syariah meliputi apakah bank syariah tersebut beroperasi sesuai dengan syariah Islam, misalkan melarang adanya bunga dan
menggunakan sistem bagi hasil. Indikatornya adalah: i.
Sistem bunga tidak bertentangan dengan agama. ii.
Sistem bagi hasil sesuai dengan syariah islam. Dalam penelitian ini tingkat kesesuain hukum syariah merupakan
variabel independen dengan empat pertanyaan yang akan diukur menggunakan skala likert lima poin. Poin 1 untuk sangat tidak setuju STS,
poin 2 untuk tidak setuju TS, poin 3 untuk cukup setuju CS, poin 4 untuk setuju S, poin 5 untuk sangat setuju SS.
e. Tingkat kepastian hasil X
5
Tingkat kepastian hasil merupakan berapa hasil yang didapatkan oleh nasabah setiap periodenya. Indikatornya adalah:
i. Pada bank syariah pembagian bagi hasil bank syariah jelas pada saat
akad di awal. ii.
Pada bank konvensional besarnya bunga yang diperoleh jelas atau stabil pada setiap bulannya.
Dalam penelitian ini tingkat kepastian hasil merupakan variabel independen dengan empat pertanyaan yang akan diukur menggunakan skala
likert lima poin. Poin 1 untuk sangat tidak setuju STS, poin 2 untuk tidak setuju TS, poin 3 untuk cukup setuju CS, poin 4 untuk setuju S, poin 5
untuk sangat setuju SS.
3.6 Teknik Pengujian Data
3.6.1 Uji Validitas
Tujuan uji validitas adalah untuk mengetahui apakah instrumen kuisioner dapat mengukur variabel yang diukur secara tepat. Uji validitas
dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Instrumen dikatakan valid bila mempunyai nilai koefisien korelasi r
hitung
bilai kritis r
tabel
, selain itu validitas dapat dilihat dari nilai signifikan, jika signifikan lebih
kecil dari 0,05 maka item dapat dikatakan valid Yarnest, 2004.
3.6.2 Uji Reabilitas
Tujuan dilakukan uji reabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi alat ukur kuesioner. Uji reabilitas dilakukan dengan menghitung nilai
cronbach alpha untuk masing–masing variabel. Suatu instrumen dapat dikatan andal reliable jika memiliki koefisien keandalan reabilitas lebih
besar dari 0,6 Yarnest, 2004.