dilihat dalam frekuensi kehadiran di Posyandu 6 bulan terakhir, sehingga terlihat sebagian besar kunjungannya baik.
Sesuai dari penelitian sebelumnya bahwa 54,8 ibu memiliki partisipasi baik untuk datang ke Posyandu Reihana dkk, 2014, selain itu
terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Nuraini tahun 2013 yaitu 75,3 balita ditimbang secara teratur dan terdapat juga penelitian yang
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok dengan hasil 60,1 perilaku kunjungan ibu ke Posyandu masih kurang Hairunida,
2012. Terdapatnya hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh
Heriani tahun 2010 yaitu penyebab ibu-ibu tidak puas terhadap Posyandu dikarenakan jadwal Posyandu tidak jelas, acara yang membosankan,
tempat yang jauh dari rumah, pelayanan kurang, tempat tidak menyenangkan dll. Berdasarkan hal ini peneliti tidak menelitinya kecuali
jarak dan pembinaan tenaga kesehatan yang salah satu pengukurannya melihat pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan dari puskesmas di
Posyandu.
C. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam
Menimbang Anaknya ke Posyandu
Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan
yang mengharuskan untuk berbuat Iqbal, 2007.
Pada penelitian ini didapatkan hasil 43,7 ibu memiliki pengetahuan buruk dan 56,3 ibu memiliki pengetahuan baik. Hasil tersebut lebih
banyak responden memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di kota Lampung terdapat 63, 9
ibu memiliki pengetahuan baik terdahap penimbangan dan 36,1 ibu memiliki pengetahuan yang buruk Reihana dkk, 2012.
Hasil analisis bivariat pada penelitian ini didapatkan ibu yang memiliki pengetahuan buruk dan perilaku buruk 8 17,8, sedangkan ibu
yang memiliki pengetahuan baik ada 15 dari 58 orang 25,9 dengan perilaku buruk. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas
Pvalue 0,460 artinya pada alpha 5 tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke
Posyandu. Terlihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik dengan
perilaku nya buruk lebih tinggi yaitu 25,9 dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan buruk dengan perilaku buruk 17,8, dengan hasil
tersebut maka terlihat jelas bahwa tidak terdapat hubungan antara ibu yang memiliki pengetahuan baik dengan perilaku yang tentunya akan baik juga.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Suryaningsih tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan
antara pengetahuan ibu dengan perilaku kunjungan ibu ke Posyandu. Selain itu terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Hendriani tahun
2010 bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan frekuensi kunjungan balita ke Posyandu.
Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Hindu tahun 2013 pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan perilaku ibu balita dalam
menimbang anaknya ke Posyandu. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh La Ode tahun 2013 yaitu terdapatnya hubungan antara
pengetahuan ibu dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu. Dalam teori WHO, dijelaskan bahwa pengetahuan individu
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang, faktor-faktor di luar orang tersebut seperti lingkungan, baik lingkungan fisik maupun nonfisik dan
sosial budaya
yang kemudian
pengalaman tersebut
diketahui, dipersepsikan, diyakini sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk
bertindak dan akhirnya menjadi perilaku Marimbi H, 2009. Namun teori WHO tersebut tidak selamanya berhubungan dengan
kenyataan bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang kesehatan, belum tentu memberikan perilaku yang baik pada ibu balita untuk melakukan
penimbangan di Posyandu. Setiap pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu seperti pendidikan, pekerjaan, umur,
minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi. Informasi yang dimaksud yaitu kemudahan untuk memperoleh suatu
informasi sehingga
dapat mempercepat
seseorang memperoleh
pengetahuan baru Iqbal, 2007. Pada penelitian ini tidak melihat faktor-faktor lain seperti pendidikan,
pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar untuk responden berkunjung ke Posyandu, serta sarana informasi yang
mudah didapatkan responden untuk memperoleh pengetahuan yang baru terkait Posyandu dan penimbangan balita.
Menurut Green tahun 1980 dikatakan bahwa peningkatan pengetahuan individu tidak selalu menjadi penyebab untuk seseorang memiliki
perubahan perilaku, namun Green juga menambahkan bahwa pengetahuan tertentu tentang kesehatan juga memiliki kemungkinan yang penting
sebelum tindakan kesehatan terjadi, akan tetapi perilaku kesehatan mungkin tidak terjadi jika kurang mendapat dukungan dari pengetahuan
yang dimiliki.
D. Hubungan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam