selanjutnya dalam pembentuk perilaku yang menyediakan hadiah, dorongan, dan hukuman untuk membentuk perilaku, apakah perilaku
tersebut dapat terbentuk atau tidak seperti keuntungan mendapatkan hadiah.
Teori yang telah dicetuskan oleh Lawrence W. Green pada tahun 1980 memiliki konsep terkait perencanaan program-program pendidikan
kesehatan yang mengarah kepada upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan dibandingkan dengan pengembangan teoritis. Teori ini
menganalisa kebutuhan-kebutuhan kesehatan masyarakat dengan lima analisa yang berbeda yaitu secara sosial, epidemiologi, perilaku,
pendidikan, dan administrasi. Kelima analisa tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan
penilaian terhadap individu. Dikatakan juga bahwa menurut Lawrence W. Green terdapat dua faktor penentu masalah kesehatan yang dapat dilihat
dari faktor lingkungan dan bukan faktor lingkungan Nadra, 2012. Adapun faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan untuk seseorang
berperilaku sebagai berikut :
1. Predisposisi Predisposing
Pada faktor ini terdapat beberapa variabel untuk mendukung adanya perilaku yaitu ilmu pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-
nilai dan persepsi yang berhubungan dengan motivasi individu atau kelompok dalam bereaksi atau bertindak. Pada umumnya kita
berfikiran bahwa faktor predisposisi sebagai faktor personal yang setiap individu atau kelompok membawa pengalaman edukasinya.
Namun dalam hal tersebut memiliki pengaruh juga terhadap perilaku yang berdampak kepada kesehatannya. Selain itu terdapat
faktor demografi seperti status sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, dan ukuran keluarga. Pada faktor tersebut juga merupakan bagian dari
faktor predisposisi yang secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap program pendidikan kesehatan.
2. Pemungkin Enabling
Pada faktor ini variabel yang berperan untuk seseorang memungkinkan dapat berperilaku yaitu dengan adanya sumber daya.
Sumberdaya disini diantaranya yaitu terdapatnya fasilitas pelayanan kesehatan, adanya tenaga kesehatan yang memadai, sarana pendidikan
seperti sekolah, klinik atau yang lainnya. Selain itu faktor pendukung untuk adanya kemungkinan perilaku
itu berjalan dengan baik yaitu dengan adanya akses yang mudah untuk masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dari sumber
biaya yang terjangkau, terdapatnya transportasi untuk ke pelayanan kesehatan, jam buka fasilitas yang hingga mencapai 24 jam, dan lain
sebagainya.
3. Penguat Reinforcing
Faktor penguat merupakan faktor dimana pada setiap individu mendapatkan dukungan dari lingkungannya untuk berperilaku. Seperti
contohnya pada perilaku ibu memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya apakah hal tersebut sang ibu mendapatkan dukungan penuh
dari kelauarga atau suami. Sumber dukungan ini tentu saja bervariasi tergantung pada tujuan dan jenis programnya.
6 1
2
5
3 4
Bagan 2.1 Teori Lawrence W. Green, 1980
Faktor predisposisi : Pengetahuan
Kepercayaan Nilai
Sikap variabel demografi terpilih
Faktor pemungkin : Ketersediaan sarana kesehatan
Akses menuju kesarana kesehatan Komitmen dan prioritas
pemerintahmasyarakat Kemampuan tenaga kesehatan
Faktor penguat : Keluarga
Teman Guru
Pengusaha Tenaga kesehatan
Permasalah perilaku yang
spesifik
Menururt Lawrence G reen dalam buku “Health Education Planning a
diagnostic Aprproach ” tahun 1980 dijelaskan bahwa maksud dari faktor-
faktor penentu untuk seseorang berperilaku sesuai pada bagan 2.1 yaitu berawal dari faktor predisposing predisposisi seperti pengetahuan,
kepercayaan, nilai, sikap dan variabel demogafi dan untuk faktor keduanya dari faktor pemungkin Enabling ketersediaan pelayanan
kesehatan, ketersediaan akses ke pelayanan kesehatan, prioritas dan komitmen pemerintahmasyarakat, kemampuan tenaga kesehatan kedua
faktor tersebut dapat menjadi penentu faktor-faktor perilaku yang menyebabkan timbulnya masalah perilaku kesehatan.
Permasalahan perilaku kesehatan dapat juga mempengaruhi timbulnya faktor ketiga yaitu Reinforcing Penguat keluarga, teman, guru,
employer, tenaga kesehatan begitu sebaliknya faktor penguat ini juga dapat mempengaruhi tentang permasalahan perilaku kesehatan untuk tetap
berperilaku sehat atau sakit. Selanjutnya, faktor penguat juga memiliki hubungan tidak langsung dengan faktor predisposisi yang mana pada
faktor penguat contohnya keberadaan keluarga dapat memiliki kemungkinan untuk tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden
bisa jadi responden tersebut memiliki pengetahuan berdasarkan pengalaman dari keluarganya. Untuk yang terakhir yaitu faktor pemungkin
yang memiliki hubungan tidak langsung kepada faktor predisposisi dengan contoh keberadaan akses menuju pelayanan kesehatan apabila jauh maka
kemungkinan dapat berpengaruh juga dengan niat responden untuk pergi ke pelayanan kesehatan.
G. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Balita ke