78
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu :
1. Pada saat pengambilan data, kemungkinan beberapa responden menjawab baik pada pertanyaan variabel dukungan kader disebabkan
kader yang ikut keliling saat peneliti mewawancari sehingga tidak adanya kesesuaian informasi yang diberikan responden dengan
kenyataannya. Untuk mengatasi bias ini maka peneliti mewawancarai variabel ini pada saat kader tidak memperhatikan pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. 2. Beberapa responden pada saat diwawancarai kurang fokus karena
disibukan dengan anaknya, sehingga membuat ketidak sesuaian jawaban yang diberikan responden pada peneliti melalui wawancara.
Dalam mengatasi bias ini peneliti mewawancarai setiap pertanyaan secara berulang dan anak yang sedang menangis dibantu oleh rekan
peneliti untuk diajak main dan diberi susu sebagai alat untuk menenangkan anaknya.
B. Gambaran Perilaku Ibu Balita Dalam Menimbang Anaknya ke
Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKBM yang dikelola dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar Kemenkes, 2014. Perilaku adalah faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan individu, pembahasan tentang perilaku itu sendiri terdapat pada teori perilaku kesehatan masyarakat. Teori perilaku
kesehatan masyarakat merupakan gabungan dari berbagai ilmu pengetahuan yaitu psikologi, psikologi sosial, ekologi, sosiologi,
antropologi, dan lainnya Edberg, 2007. Definisi perilaku dapat dilihat dari dua sudut yaitu biologis, dan
psikologis. Dari segi biologis definisi perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organsime makhluk hidup yang bersangkutan. Dari segi
psikologis menurut Skiner 1938 dalam Maulana, 2009, perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan
dari luar. Pada psikologi perilaku dikatakan bahwa perilaku dapat dipelajari
atau dikondisikan melalui kegiatan dengan mekanisme stimulus respon, dengan contoh yang dilakukan oleh ahli perilaku pertama Ivan Pavlov
1849-1936 berasal dari Rusia yaitu dengan menyembunyikan lonceng bersamaan dengan meletakan daging di lidah anjing yang membuat anjing
berliur, beberapa lama ia lakukan setelah itu ia lakukan loceng tetap berbunyi namun tidak ada daging dan anjing tersebut tetap berliur. Hal ini
menunjukan bahwa efek stimulus dikondisikan oleh lonceng tersebut Edberg, 2007.
Perilaku kesehatan sendiri yaitu respon seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan Maulana, 2009. Perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya disini
dilihat dari frekuensi kehadiran ibu balita untuk menimbang anaknya ke Posyandu 6 bulan terakhir dari penelitian ini dilakukan yaitu terhitung
pada bulan maret hingga september 2015 dengan stimulus dalam perilaku ini yaitu adanya program kegiatan Posyandu.
Hal ini sesuai menurut Riskesdas 2013 yaitu informasi tentang pemantauan pertumbuhan anak diperoleh dari frekuensi penimbangan
anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir Kemenkes RI, 2013. Idealnya dalam enam bulan anak balita ditimbang minimal enam kali
Kemenkes RI, 2015. Untuk melihat gambaran perilaku ibu balita untuk menimbang
anaknya ke Posyandu peneliti menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner, selain itu di validasi dengan melihat
buku KMS responden. Teknik wawancara sendiri merupakan alat re- cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya Noor, 2011. Berdasarkan hasil yang didapatkan perilaku ibu untuk menimbang
anaknya ke Posyandu sebagian besar 77,7 angka tersebut tidaklah sedikit yaitu cukup banyak namun belum mencapai target pemerintah 85
Kemenkes RI, 2015. Kemungkinan terdapat angka tersebut peneliti menduga dikarenakan pengukuran kunjungan ibu ke Posyandu hanya
dilihat dalam frekuensi kehadiran di Posyandu 6 bulan terakhir, sehingga terlihat sebagian besar kunjungannya baik.
Sesuai dari penelitian sebelumnya bahwa 54,8 ibu memiliki partisipasi baik untuk datang ke Posyandu Reihana dkk, 2014, selain itu
terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Nuraini tahun 2013 yaitu 75,3 balita ditimbang secara teratur dan terdapat juga penelitian yang
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok dengan hasil 60,1 perilaku kunjungan ibu ke Posyandu masih kurang Hairunida,
2012. Terdapatnya hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh
Heriani tahun 2010 yaitu penyebab ibu-ibu tidak puas terhadap Posyandu dikarenakan jadwal Posyandu tidak jelas, acara yang membosankan,
tempat yang jauh dari rumah, pelayanan kurang, tempat tidak menyenangkan dll. Berdasarkan hal ini peneliti tidak menelitinya kecuali
jarak dan pembinaan tenaga kesehatan yang salah satu pengukurannya melihat pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan dari puskesmas di
Posyandu.
C. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dengan Perilaku Ibu Balita dalam